Hari ini, Ms. Laura guru killer sekaligus wali kelas Prilly memasuki kelas bersama anak perempuan seumuran Prilly. Mungkin anak baru?pikirnya.
"Halo, nama ku Jessica Mila Agnesia. Bisa panggil aku Mila." ucap cewek itu yang ternyata bernama Mila. Rupanya betul dia anak baru, Mila memiliki rambut yg indah, wajah cantik, dan badan yang bagus.
"Aduh, ternyata dia lebih tinggi dan cantik dari gue." batin Prilly.
Prilly memang dinobatkan sebagai cewe paling cantik di satu sekolahnya, pantas saja banyak cowo yg mengejar Prilly karena itu. Prilly juga tidak ingin ada yg menyainginya, saingan Prilly yang cukup banyak membuat Prilly ketakutan, takut kalah cantik.
"Oke, trimakasih Mila. Kamu bisa duduk dengan... Prilly! Pas sekali. Prilly duduk sendiri disana, jadi kamu bisa duduk disana bersama Prilly ya." ucap Ms. Laura ramah sambil menunjuk bangku yg dimaksud.
"Baik bu, makasih." jawab Mila
Mila pun duduk di bangku kosong yg bertempat di samping Prilly.
"Hai" sapa Mila kepada Prilly
"Hai juga." balas Prilly dingin
"Jutek banget kayaknya nih temen baru ku" batin Mila
"Aku mila" ucap Mila sambil menjulurkan tangannya untuk berjabatan dengan Prilly.
"Gue Prilly. Lo-gue aja ya ngomongnya biar enak" balas Prilly sambil menerima jabatan tangan Mila.
Mila hanya mengangguk dan tersenyum ramah pada Prilly. Muka Mila yang polos dan lugu membuat Prilly tak kuasa untuk bersikap cuek dan dingin pada Mila.
"Prill, boleh gak gue jadi temen lo? Kalo gak mau gapapa sih Prill gue gak maksain" ucap Mila berhati-hati
"Umm boleh banget!" jawab Prilly cepat, karena selama ini Prilly selalu dijauhi dengan teman2nya karena sifat yg menyebalkan itu.
"Tapi.." gumam Prilly
"Tapi apa?" tanya Mila bingung
"Yakin lo mau temenan sama gue? Anak2 disini aja pada benci sama gue. Gak ada satupun yang mau bertemen sama gue Mil.." ucap Prilly.
Mila yang melihat raut wajah Prilly berubah jadi tak tega. Kenapa tega sekali teman2 Prilly menjauhinya? pikir Mila.
"Eh udah dong Prill, lo gak usah sedih kayak gini. Gue mau kok jadi temen lo, bahkan sahabat lo kalo lo bersedia" jawab Mila dan mengusap bahu Prilly.
Mereka memang baru beberapa menit berkenalan, tapi mereka sangat akrab layaknya sudah kenal lama.
***
Sejak kedatangan Mila di sekolah ini, banyak yang minta berkenalan dengannya, tidak terkecuali teman sekelas Prilly dan juga Ali. Awalnya, Prilly tidak terima atas sikap teman2nya yang sangat memuji Mila, tapi lama kelamaan ia bisa menerimanya karena siapa sangka sekarang Mila telah menjadi sahabat terbaik Prilly. Hanya Mila yang ia miliki saat ini.
"Cewek, kenalan dong"
"Cantik banget sii.."
"Badan kamu bagus banget"Begitulah suara2 godaan para cowok yang ingin berkenalan dengan Mila saat Prilly dan Mila jalan bareng menelusuri kantin karena ini adalah jam istirahat.
Prilly hanya terkekeh melihat Mila yang ketakutan dengan cowok2 disekitar yang mencoba untuk kenalan dengannya.
"Milaa, lo gak usah ketakutan gitu kali. Mereka gak gigit kok" canda Prilly
"Iya tapi Prill, mereka serem banget kayak abang2 ojek yg kerjaannya godain cewek" balas Mila polos.
Tawa Prilly pun terpecah karena melihat tingkah lugu dan polosnya Mila.
"Wetss, temen baru nih Prill? Ciee yang udah punya temen baru." ledek Ali saat berpapasan dengan Mila dan Prilly.
"Apaan sih Li? Gak lucu tau!" celoteh Prilly.
"Siapa yang ngelawak? Oh iya, hai. Pasti lo anak baru ya? Nama gue Aliando Syarief panggil aja Ali." ucap Ali yang mengarahkan tatapannya kepada Mila.
"Hmm, eh, iya. Gue Jessica Mila panggil Mila aja." ucap Mila
"Ish. Apaan sih lo Li, genit banget!" ledek Prilly
"Kenapa sih? Cemburu ya lo Prill? Emang sih cowok ganteng kayak gue patut dicemburuin." balas Ali dengan pedenya.
"Hah?! Gak salah denger gue? Ganteng palelu limas?! Udah ah, yuk Mil mendingan kita makan cantik aja daripada dengerin si kalong rombeng!" ucap Prilly dengan suara cempreng 8 oktafnya.
Prilly dan Mila pun berlalu dari Ali dan segera menuju ke tempat duduk yg berada di kantin.
"Prilly.. Prilly.. Lo segitu jengkelnya sama dia? Apa jangan2..." ucap Mila sengaja menggantungi kata2nya.
"Jangan jangan apa Mil?!" jawab Prilly penasaran.
"Jangan-jangan.. Ada benih cinta tuh!" ledek Mila disambut dengan cubitan Prilly. Mereka pun tertawa bersama.
Walau begitu, Prilly sekarang mengerti apa itu arti sahabat baginya. Dengan adanya Mila dalam hidupnya, Prilly sudah mulai mengurangi merokok dan clubbing.
---
#TBC
Haihaii, maaf update lama yaa lagi pertimbangin juga next/engganya soalnya takut gaada yg votes&comments huhu:( tapi usahain yaa yg baca jgn pada baca doang (silent readers) tapi juga minta votes&commentnyaa dari kalian. Di cerita yg ini menurut kalian gimana? Kritik dan saran sangat2 diterima kok sama aku hihihi ^_^ maaf juga kalo ceritanya gaje/ga nyambung.
But i'll do my best.Thanks yg udah mau masukkin ke reading listnya makasih bgt<3 makasih jugaa yg udh vote!! Dan Kalo ada yg mau ngasih saran buat kelanjutan cerita ini bisa post message/comment ya thankyou. Babayy.. Hehe maaf nih jadi kayak pidato kan jadinya :3

KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Girl
Fiksyen Peminat"Eh cewek belagu, gak usah deh lo bergaya sok jagoan! Lo fikir gue takut sama perempuan liar dan bandel kaya lo? Enggak. Mendingan nih ya, otak lo tuh dipake buat masa depan lo! Mau jadi apa lo kalau kerjaan lo cuman foya-foya?" -Ali "Hello? Jangan...