Ali POV
Sekarang pukul 4 sore, dan gue lagi enak2 makan mie goreng buatan sendiri, gue teringat hari ini kan tanggal anniv gue sama Prilly. Duh! Gimana sih, kok baru inget sekarang. Gue pun cepet2 bersiap buat ke rumah Prilly, rencananya sih mau nonton bioskop bareng dan dinner date. Namun tiba2...
ting nong
suara bell rumah gue bunyi. bisa gue tebak pasti Prilly yang dateng. Dengan senang hati gue bukain pintu rumah gue itu.
"Eh Prill--"
Ternyata bukan Prilly yang dateng, melainkan Shilla. Ya elah, ngapain sih perempuan ini dateng ke rumah?
"Shill-shilla.." gumam gue
"Ali!" tiba2 cewek ini meluk gue. apa-apaan deh.
"Ugh. Shill, gue sesek nih! Ga usah meluk bisa kali?" ucap gue asal
"Ali, aku cuma mau minta maaf. Gara2 aku, kamu sama Prilly jadi berantem kan? Maaf ya Li" ucapnya terisak. Apa coba? Dateng2 langsung meluk tiba2 nangis, gue jadi terlihat kayak abis hamilin cewek dan ga bertanggung jawab. Oke ngawur banget pikiran gue.
Dan emang karena gue ga tegaan orangnya, paling gak bisa ngeliat cewek nangis, akhirnya gue ajak Shilla buat duduk di sofa tapi dengan posisi dia masih meluk gue erat.
"Hmm, gapapa kok Shill lupain aja masalah itu, gue udah damai sama Prilly" ucap gue menenangkan Shilla.
"Tapi.. Aku--" shilla terbata sambil terisak.
"Slow aja kali, sama gue ini. Nyantai Shill gak usah dibawa pikiran." ucap gue datar
Tiba2 aja ada sosok cewek yg gue sayang ada di ambang pintu rumah gue, Prilly. Shit! Pasti dia ngeliat ini dan salah paham. Tunggu, sejak kapan dia ada disitu? Dan dia... bawa makanan kesukaan gue, sushi. Dan kado kecil. Dan kayaknya dia kaget ngeliat gue kayak gini sama Shilla, dia jatuhin kado kecil dan sushi yang dia bawa. Gue yakin dia ga sengaja.
Author POV
"Prilly...ka-kamu kok ga bilang2 aku dulu sih kalo mau kesini?" ucap Ali terbata sambil melepas pelukan dari Shilla. Bukannya ia takut ke gep sedang berpelukan dengan shilla, ia takut prilly salah paham.
"Apa? Kamu takut aku ngeliat adegan kalian berdua lagi mesra2an?! Hah?" pekik Prilly
"Prill, ini ga seperti yg kamu liat. Aku bisa jelasin semua" ucap Ali saat melihat Prilly telah berada di ambang pintu.
"Apa lagi yang mau kamu jelasin? Aku yang liat sendiri pake mata kepala aku sendiri, Ali. Mau kamu apa sih Li? Bentar2 sweet sama aku, bentar2 juga sweet sama cewek lain. Apa kamu udah bosen sm aku dan kamu mau selingkuh sama Shilla? Iya?! Ali jawab gue, Ali jawab!" ucap Prilly yang sudah tidak kuat menahan airmatanya, ali hanya menundukkan kepalanya.
"Prilly! Lo apa apaan sih dateng2 langsung marah2 gak punya etika banget?" Shilla angkat bicara. Apa apaan dia ini sangat tidak tau diri, jelas2 dia yang tidak punya etika main peluk kekasih orang.
"Eh, cewek murahan. Harusnya gue yang bilang ke lo, kalau lo yg ga punya etika! Maksud lo apa hah meluk2 cowo gue? Jawab, bitch!" Prilly tidak kuasa menahan emosinya dan tangisannya.
"Prilly, cukup! Shilla gak salah." Apa Ali bilang? Shilla gak salah? Maunya apa sih?!
"Kamu masih aja belain dia? Mau kamu apa sih Li? Kamu masih sayang sama Shilla? Yaudah sana! Sama cewek murahan itu aja gak usah sama gue." seru Prilly kesal
"Prilly! Jaga omongan lo! Lo itu cewek Prill, dan lo cewek yang gue sayang gue gak suka cewek gue ngomong kasar gitu" jelas Ali emosi
"Oke Li, kalo itu mau kamu. Kita bisa putus, kamu gak suka kan aku ngomong kasar? Dan kamu ga suka kalo aku salahin Shilla. Mulai sekarang kita putus Li, gak usah temuin aku lagi." ucap Prilly sambil menaruh kotak sushi dan kado kecil di hadapan Ali. Prilly benar2 sudah tak kuat lagi, terlalu sering ia disakiti Ali dengan adegan mesra Ali dan Shilla.
"Apa prill? Dengan gampangnya lo bilang putus? Gue ini sayang Prill sama lo! Sayang banget." teriak Ali. Kenapa dengan gampangnya Prilly melontarkan kata putus? pikirnya.
"Gue gak pantes buat lo, Li. Gue itu cewek liar yang pernah lo temuin, gak kaya Shilla, shilla cewek baik2. Itu kan yang pernah lo bilang sama gue? yaudah Li, gue gak mau berantem sama lo. Gue permisi" ucap Prilly berlari meninggalkan Ali sambil terus meneteskan airmatanya.
"Aargh! Lo gila, Prill!" geretak Ali. Sungguh, ia benar2 stress jika harus kehilangan kekasih yang ia cintai itu, ia kini sudah mulai sangat menyayangi Prilly, bahkan mencintai.
"Ali.." pekik Shilla. Tanpa diketahui, Shilla sedaritadi tersenyum puas seperti iblis karena mengetahui Ali dan Prilly putus.
"Lo boleh pulang." jawab Ali tanpa menatap Shilla. Maksudnya, ia mengusir Shilla secara halus.
"Iya, Li. Aku ikut sedih, kalian putus" ucap Shilla, begitu munafik dia.
Ali pun mengisyaratkan Shilla agar keluar. Kali ini, Ali hanya ingin sendiri. Begitu juga dengan Prilly yang masih menangis sambil mengendarai mobilnya saat ini.
---
Halo readers! Maaf aku nextnya lama banget huhu. Berhubung ukk selesainya jumat dan sabtunya aku refreshing bareng temen jadi baru hari ini aku lanjutin. Hehehe! Keep vote dan comment ya. Menurut kalian gimana part ini? Mengecewakan? Menjengkelkan? Atau gimana? Hihi comment yaa dan vote terus. Janji deh aku gak next lama, tapi tergantung kalian juga, kalo vote&comment dikit aku bakal next lama nunggu sampe vommentnya banyak. Makasih ya yang udh setia nunggu next part cerita abalan ini, hehe love u guys!<3
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Girl
Fanfiction"Eh cewek belagu, gak usah deh lo bergaya sok jagoan! Lo fikir gue takut sama perempuan liar dan bandel kaya lo? Enggak. Mendingan nih ya, otak lo tuh dipake buat masa depan lo! Mau jadi apa lo kalau kerjaan lo cuman foya-foya?" -Ali "Hello? Jangan...