Ali POV
Hari-hari berjalan dengan lancar bersama kekasih baru ku, Prilly. Satu hal yang aku lupakan, Shilla! Ah tidak, kenapa aku bisa sebodoh ini melupakannya. Pasti setelah mengetahui aku dan prilly jadian ia akan mengecapku sebagai cowo php. Huft. Aku harus gimana ya tuhan.
Saat aku dan Prilly menuju kelas bersama, kami berpapasan dengan Shilla. Tidak, ini bukan waktu yang tepat. Bisa mati gue!
"Selamat pagi Ali" sapa Shilla penuh ceria.
"Dan Prilly.." lanjutnya yang terlihat bingung, mungkin ia berpikir bagaimana bisa aku dan si cewek liar ini akur? Ceritanya panjang, Shill.
"Oh, hai pagi juga Shill" jawab Prilly ramah tetapi aku bisa merasakan ada nada canggung disitu.
"Iya Shill pagi juga" jawabku datar. Aku benar2 tidak tau apa yang harus ku lakukan sekarang.
"Ali, ke kelas bareng yuk?" ajak Shilla
Sumpah, gue bingung banget. Gue emang masih ada rasa sama Shilla. Tapi, Prilly? Duh! Gue ga bisa nolak ajakan Shilla, maaf Prilly.
"Hm. Yuk deh" ucapku, sebelum memasuki kelas aku tentu pamit dulu dengan kekasihku ini.
"Prillyku, aku masuk kelas dulu ya." bisikku di telinganya, entah kenapa aku lebih nyaman memanggilnya dengan sebutan 'Prillyku' dibanding kata 'sayang', 'baby', atau apalah itu. Dan, aku belum berani mengatakan cinta pada Prilly, tapi yang ku rasakan sudah tumbuh rasa sayangku kepada Prilly.
Prilly hanya mengangguk dan melemparkan senyum kepadaku.
Andai saja aku sekelas dengan Prilly, pasti tidak serumit ini. Sayangnya, takdir berkata lain. Aku tidak di satu kelaskan dengan Prilly. Kenapa jadi melankolis gini sih?
"Ali" panggil Shilla membuyarkan lamunanku.
"Ya?" jawabku senormal mungkin.
"Kok kamu jadi deket sih sama Prilly?" ucap shilla
"Emm, iya gitu deh." jawabku tak jelas.
"Ali, kamu udah ga sayang lagi sama aku?" tanya Shilla
"Kenapa nanya gitu?" jawabku masih dengan datar.
"Abisnya, kamu deket banget sama Prilly" ucap Shilla manja
Duh, lama lama kenapa gue jadi muak sama sikap manjanya ya.. Padahal, dulu gue gemes banget sama sikap manjanya itu, tapi sekarang? Malah jijik.
"Apa sih Shill, perasaan lo aja kali!" ucapku dengan nada tinggi bisa dibilang aku membentaknya. Tidak biasanya seperti ini dengan Shilla.
"Ali..aku.." ucap Shilla dengan nada bergetar, apa dia menangis? Aduh. Salah lagi gue bikin cewek nangis. Ga tega pula.
"Shill, sorry ga maksud.." tanpa basa-basi aku langsung memeluknya, bagaimana pun juga ini salah ku.
Author POV
Prilly melintasi depan kelas Ali, ia sengaja melihat kondisi kekasihnya apakah ia masih genit dengan cewek lain atau tidak.
"Oh no! Adegan apa yang baru gue liat?! Ali pelukan sama Shilla? Dalam rangka apa? Mendingan gue balik daripada gedek sendiri!" batin Prilly langsung memutar balikan badannya.
"Kok gue mulai gedek sih ngeliat mereka berdua, apa jangan2 gue mulai sayang sama Ali? Berarti bagus dong" gumam Prilly setelah menghempaskan tubuhnya ke kursi kelasnya.
"Woy! Pagi2 udah ngoceh sendiri" Mila mengagetkan Prilly
"ey, ini apaan deh ngagetin pagi2 gini." ucap Prilly sebal
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Girl
Fanfic"Eh cewek belagu, gak usah deh lo bergaya sok jagoan! Lo fikir gue takut sama perempuan liar dan bandel kaya lo? Enggak. Mendingan nih ya, otak lo tuh dipake buat masa depan lo! Mau jadi apa lo kalau kerjaan lo cuman foya-foya?" -Ali "Hello? Jangan...