Prilly dan Ali kini sedang melihat bayangannya di cermin kamarnya masing2, Prilly sangat anggun malam ini, begitu juga Ali yang terlihat sangat tampan. Prilly memoleskan sedikit makeup natural, ia sedang berlenggang di meja riasnya.
"Prilly.. udah siap?" tanya Bunda Ully dari balik pintu kamarnya.
"Iya sebentar lagi, Bun!" balas Prilly sedikit berteriak.
Malam ini, adalah acara dinner keluarga Ali dan Prilly, mau gak mau Ali dan Prilly harus bersikap romantis di depan orangtuanya, maksudnya pura pura akur.
"Ali! Cepat nak, Prilly nanti nungguin loh!" teriak Mama Resi
"Aduh iyaa, mama!" jawab Ali
"Lagipula Prilly juga gak bakal nunggu Ali" ucap Ali kecil, tidak terdengar
"Kamu ngomong apa, Li? Mama gak denger." ujar Mama resi
"Eh, e-enggak kok, Ma!" balas Ali gelagapan.
"Yaudah, Mama sama Papa nunggu di mobil ya!" ujar Mama
"E-eh? Emangnya kita dinner dimana? Bukannya dinner di rumah?" tanya Ali
"Gak jadi di rumah! Di restoran aja. Cepetan kamu, banyak tanya aja deh." ucap Mama resi
Ali pun buru2 turun ke bawah dan menaikki mobil yang akan dikendarai papa syarief.
Sesampainya di restoran, sudah tampak Prilly dan keluarganya sedang menantinya. Ali pun memilih untuk duduk di samping Prilly, awkward. Mengingat hubungan dengan Prilly yang berantakan, kenapa keluarganya mengajak dinner di waktu yang tidak tepat.
"Hai" sapa Ali canggung
Prilly hanya membalas dengan senyuman yang bisa dikatakan.. senyum terpaksa.
Saat dinner berlangsung, tidak ada percakapan diantara mereka. Hanya ada candaan dan pembicaraan gak penting dari orangtua Prilly begitu juga orangtua Ali. Mereka juga membicarakan tentang masalah pekerjaan. Mengingat pekerjaan, Prilly jadi flashback kejadian minggu lalu...
Prilly POV
*flashback on*
Saat itu, aku baru pulang sekolah.
"Ayah, bunda?" teriak Prilly saat mendapati seisi rumahnya kosong. Kemana mereka sebenarnya? Menghilang dengan tiba-tiba? Huft. Sendiri lagi.
"Ayaaah, Bundaaa" panggil Prilly dengan nada panjang berharap ayah dan bundanya menyaut.
"Ah, pada kemana sih?!" dengus Prilly kesal.
"Toktoktok" suara pintu rumah Prilly diketuk.
"Duh, siapa sih siang2 bertamu?" gumam Prilly
"Yaa bentar" balas Prilly kepada seseorang yg mengetuk pintunya.
Prilly pun membuka pintunya, tampak pria bertubuh tegap dan kekar, sepertinya umurnya sekitar 30 tahunan.
"Ya, ada apa ya Pak?" tanya Prilly sopan.
"Apakah ini rumah keluarga Rizal?" tanya nya.
"Iya benar, saya putrinya." jawab Prilly singkat.
"Oh, Halo. Kamu pasti Prilly? Saya cuma mau kasih tau ini ada surat dari kantor Ayahmu." ucapnya yang sukses membuat mataku terbelalak.
"Ka-kantor? Loh? Bukannya ayahku sudah..emm.. bangkrut?" tanyaku ragu
Pria tersebut malah terbahak, apa ada yang lucu?
"Sejak kapan? Ayahmu justru naik pangkat, nak Prilly." jelasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Girl
Fanfiction"Eh cewek belagu, gak usah deh lo bergaya sok jagoan! Lo fikir gue takut sama perempuan liar dan bandel kaya lo? Enggak. Mendingan nih ya, otak lo tuh dipake buat masa depan lo! Mau jadi apa lo kalau kerjaan lo cuman foya-foya?" -Ali "Hello? Jangan...