Penyakit

16.9K 974 13
                                    

Brugg

Terdengar satu siswa pingsan saat upacara hari senin di mulai, sontak semua murid memperhatikan murid yg pingsan tersebut.

"Shilla! Yaampun Shill, lo gak papa?" dengan segera Ali menghampiri Shilla dengan panik. Ya, Shilla yg pingsan.

Ali pun membopong Shilla ke uks. Sejak tadi, Prilly hanya memperhatikan Ali yg begitu khawatir dan peduli dengan Shilla. Apa jadinya kalau Prilly yang pingsan? Pikirannya jadi ngawur.

"Prill, lo liat kan tadi? Apaan sih Ali, sok perhatian banget!" celetuk Mila

"Hmm, Mila lo apaan sih. Namanya juga orang pingsan pasti dibantuin lah" balas Prilly dengan suara kecil karena upacara sedang berlangsung.

"Ya tapi gak harus Ali juga kali yg bantuin, gue jijik sendiri ngeliatnya" ucap Mila menunjukkan ekspresi jijiknya. Ada betulnya juga ucapan Mila. Kenapa harus Ali? Ali, dan Ali? Ck. entahlah, Prilly tidak ingin ambil pusing.

Saat di UKS tampak Ali menyodorkan minyak angin ke lubang hidung Shilla sampai akhirnya Shilla siuman

"Shill, lo kenapa?" tanya Ali

"Gue.. Hm, gakpapa kok Li. Bisa tolong ambilin obat di tas gue?" pinta Shilla

"Boleh2. Bentar ya" Ali pun beranjak dari tempatnya untuk mengambil obat yg diminta Shilla. Setelah itu Ali kembali dengan membawakan obat Shilla, entah obat apa itu.

"Itu.. Obat apa, Shill?" tanya Ali yg mulai kepo

"Ini.. Hmm.. Obat gue Li" jawab Shilla terbata sebelum menelan dua kapsul obat berwarna merah mudanya itu.

"Apa lo sakit parah?" ali cemas

"Iya, Li.. Sebenernya gue ada gangguan di paru2 gue. Yang gue tau, gangguan itu mulai parah. Kata ayah gue, penyakit itu udah ada sejak gue lahir Li.." lirih Shilla

"Serius lo Shill?.." ucap Ali tidak percaya

"Iyaa Li, gue gak bohong. Gue minta, lo jaga gue terus ya li. Gue udah gak punya siapa2 lagi, orang tua gue terlalu sibuk sampe lupa ngurus gue." jelas Shilla tak sengaja menitikkan airmatanya.

"Shill.. Jangan nangis dong, oke gue janji bakal jagain lo terus. Lo prioritas utama gue sekarang, mulai sekarang lo adalah tanggung jawab gue" jelas Ali menenangkan Shilla.

Saat itu juga, Prilly tidak sengaja mendengar percakapan mereka. Niatnya hanya ingin mengambil minyak kayu putih, tetapi saat melihat Ali dan Shilla berbicara serius ia jadi mengurungkan niatnya. Tidak2, ia tidak mendengar tentang masalah penyakit Shilla. Hanya saja mendengar tentang...

Deg.

Tanggung jawab & Prioritas utama.

"Apa? Ali? Jadiin Shilla prioritas utamanya dan tanggung jawabnya? Ali kamu lupa li sama aku?.." batin Prilly

"Duh. Prill lo apa apaansih! Lo tuh gak pantes buat Ali, nyadar dong. Lo ngaca Prill, ngaca! Lo siapa, Ali siapa. Beda." batin Prilly lagi mencoba untuk melupakan Ali. Tapi, nyatanya Ali sangat sulit untuk dilupakan dan Prilly tidak akan pernah bisa melupakan Ali.

"Tujuan utama Ali emang buat dapetin Shilla, bukan Prilly.." Pikir Prilly

"Dor!" Mila mengagetkan Prilly

"Ish! Mila! Kebiasaan banget sih ngagetin gue!" ucap Prilly terkejut

"Lagi liatin apa sih? Serius banget" ucap Mila sambil mengintip jendela UKS.

"Oalah.. Prilly lagi liat Ali sama Shill--" Prilly langsung menutup paksa mulut Mila dan membawanya menjauh dari UKS.

"Mila! Jangan kenceng2, somplak!" celoteh Prilly

"Ehh iya ampun mak" balas Mila nyengir

"Udah yuk, baris lagi! Nanti kita ke gep guru disangka cabut upacara lagi" peringat Prilly, Mila pun hanya mengacungkan jempol yg artinya 'oke'

***

Saat ini, Mila dan Kevin sedang dalam perjalanan menuju bioskop, tidak lupa juga mereka mengajak Prilly. Pulang sekolah memang terasa sangat suntuk, mereka memutuskan untuk menonton menghilangkan kebosanannya itu.

"Gimana lo sama Ali?" tanya Kevin kepada Prilly memecahkan keheningan diantara mereka.

"Hmm.. Gimana apanya? Biasa aja. Maksud gue, ya gitu." jawab Prilly malas.

"Lo kaya gak tau Prilly aja Kev" samber Mila.

"Hmm gue kenapa coba. Perasaan gue baik2 aja deh" balas Prilly

"Mana baik2 aja. Gue tau lo itu labil, dek." tebak Kevin

"Kok tau si? E-eh. Gak kok! Siapa juga yg labil woo" Prilly ngeles

"Dasar, kalian ini ya debat mulu ga ada abisnya. Tuh bentar lagi nyampe kita nonton apa?" ucap Mila menengahi mereka.

"Insidious 3 dong!" usul Prilly

"Sok berani lo curut" ledek Kevin

"Berani lah! Songong lo kakak ipar" canda Prilly

"Huu.. Yaudah tuh ikutin kata ibu Prilly aja dia pengennya nonton insidious 3" jawab Kevin

Mila pun mengangguk dan segera keluar dari mobil Kevin kemudian langsung menuju studio.

"Mil, Mil!" panggil Prilly

"Apaan sih?" tanya Mila

"Itu yang lagi mesen tiket, bukannya Ali ya? Tapi tunggu.. Cewek itu.. Bukannya Shilla?!" ucap Prilly shock

"Anjrit, iya woy!" balas Mila heboh

"Kevin! Aduh, mana sih tuh anak?! Please bgt ya, gue gak mau sampe mereka berdua ngeliat gue disini!" ucap Prilly panik

"Apalagi gue, ogah liat Shilla si paprika!" ucap Mila tak kalah heboh

Akhirnya Kevin datang juga, ia membawa 3 ticket insidious untuk Mila, Prilly, dan dirinya.

"Lama lo kakak ipar!" tukas Prilly

"Ya sabar sih, curut! Tuh tadi gue liat Al--"

"Gue udah tau. Telat!" potong Prilly

"Hadeh. Brisik deh lo berdua! Dah yuk. Cepetan nanti keburu mulai" lerai Mila

Saat memasuki studio, mereka ternyata bersebelahan dengan Shilla dan Ali. Awkward moment bgt kan? Itulah yang dirasakan Ali begitu juga Prilly.

"Aaa serem!" rengek Prilly seperti anak kecil.

"Prilly.. rasanya aku mau peluk kamu disaat kamu ketakutan kayak gitu. Aku kangen sifat manja kamu yang gemesin itu, Prill.." batin Ali memperhatikan Prilly.

"Ali? Kenapa kamu liatin Prilly kayak gitu?" tanya Shilla yang melihat Ali sedang menatap Prilly

"Oh, enggak." balas Ali singkat. Shilla pun langsung bersandar di dada bidang Ali.

"Ish. Gedek bgt gue liat Shilla genit kayak cabe2an gitu. Genit bgt dia sama Ali!" batin Prilly yg menyadari sikap Shilla kepada Ali.

"Sebentar lagi, Ali bakal jadi milik gue Prill. Tunggu aja tanggal mainnya" batin Shilla menatap Prilly sinis.

---

Wah gilaa! Shillanya tambah kaya setan ya? Hahaha sabar aja deh emg gitu Shilla terlalu menginginkan Ali bgt ya? Haha.

Next? Votes min. 30 dan comment min 10 jangan lupa kasih saran yaa!! :)

Makasih banget buat yg udh mau baca cerita abal bin gajelas ini hehe, pokonya makasih buat yg udh follow aku, comment ceritaku, sama vote juga.

Makasihh readers setia yg aku hafal bgt siapa aja hahaha makasih yaa kalian :*

Tungguin part selanjutnya jgn lupa vote&comment. :D

My Naughty GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang