Kecelakaan

17K 944 15
                                    

"Duh. Mas! Kalo nyetir jangan ngebut2 bisa kali?!" pekik cewek itu tanpa menoleh ke arah Ali.

"Maaf mba, saya ga seng--"

"Prilly?!" siapa sangka, gadis yang hampir ia celakai adalah mantan kekasihnya, yang masih Ali sayang.

"Kamu gak papa?!" tanya Ali panik sambil memegang kaki prilly

"Aww! Kayanya terkilir deh. Jangan dipegang, sakit Li!" rengek Prilly.

"Iya iya maaf. Kita ke rumah sakit aja ya?" ucap Ali lembut

"Kamu udah bikin aku hampir mati, Li. Apa kamu sengaja, hah?!" ucap Prilly emosi.

"Sumpah. Aku gak sengaja! Kita jangan mikirin ego masing2, pikirin keselamatan kamu Prill!" Ali pun menggendong Prilly dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

"Aww! Sakit banget! Gue kenapa sih, ini kan luka biasa kok sakit banget. Ali cepetan Li. Aku sakiit" pekik Prilly

"Iya sabar Prill, kamu gak papa kok. Aku ga bakal bisa maafin diri aku sendiri kalo kamu sampe kenapa2" jelas Ali.

Tidak memakan waktu cukup lama, Prilly dan ali telah tiba di rs terdekat, ia rela bolos demi keselamatan Prilly.

Ali segera membawa Prilly ke dokter spesialis tulang.

"Ali aku takut" gumam Prilly saat diperiksa oleh dokter.

"Ada aku, kamu gak usah takut ya" ucap Ali mengelus pucuk kepala Prilly.

"Dok, jadi gimana keadaan Prilly?" tanya Ali cemas

"Prilly..bukan terkilir biasa, karena benturan yg cukup keras Prilly harus ditangani oleh dokter, harus dirawat selama 3 hari atau lebih. Tulang kaki Prilly agak bergeser, jadi gak boleh banyak gerak dulu dan juga ga boleh jalan. Kakinya harus di gips dan selama kaki di gips prilly harus menggunakan kursi roda jika ingin jalan." jelas dokter panjang lebar.

"Hah? Apa segitunya dok? Itu kan cuma kebentur biasa" elak Ali terkejut

"Memang keliatannya hanya biasa, bagus kamu cepat bawa prilly ke dokter." ucap dokter singkat

"Ali..aku udah ga bisa jalan lagi Li?" tanya Prilly sambil terisak

"Bisa prill, pasti bisa. Ini karena kamu dalam masa pemulihan aja jadi ga dibolehin jalan. Jangan nangis ya, aku jagain kamu terus kok" ucap Ali menenangkan Prilly sambil mendekapnya.

"Ya sudah sekarang bawa Prilly ke kamar rawatnya, kamar Prilly di lantai 3 nomor 206." ucap dokter dibalas dengan anggukan Ali.

Prilly sebenarnya sangat kesal dengan Ali, tapi mau gimanapun juga Ali gak sengaja. Prilly gak seharusnya salahin Ali, setelah prilly udah banyak ngasih pelajaran buat Ali.

Dengan tulus, Ali menggendong Prilly dan membawa masuk ke kamar rawat lalu membaringkan prilly ke kasur.

"Ali..." panggil Prilly lirih

Ali pun menatap Prilly dengan bingung.

"Apa kamu gak benci sama aku?" tanya Prilly

"Maksud kamu?"

"Setelah apa yg udah aku lakuin sama kamu, kamu masih mau jagain aku? Masih peduliin aku?" ucap Prilly pelan

"Buat apa aku benci sama kamu? Rasa sayang aku lebih besar dibanding rasa benci aku ke kamu. Udah ya, kamu jangan bahas itu lagi.." jelas Ali

Prilly pun langsung memeluk Ali erat.

"Ma-maafin aku, Li.." gumam Prilly dalam pelukan Ali

"Kamu ga salah Prill, lupain tentang kejadian yg lalu ya." balas Ali mengusap punggung Prilly.

My Naughty GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang