Waktu berjalan begitu singkat, tak terasa sudah dua minggu berlalu. Selama itu pula, hubungan Jimin dan Yoongi tidak bisa dikatakan baik-baik saja. Yoongi yang fokus dengan pertandingannya dan Jimin yang terlihat lebih diam dari biasanya. Jimin memang pendiam, tapi kali ini diamnya berbeda.
Yoongi dibuat uring-uringan perihal Jimin yang sulit sekali untuk ditemui. Ia sibuk dengan basketnya dan jarang ada waktu untuk sekedar menemui Jimin. Namun, kali ini ia harus menemui Jimin apapun caranya. Ia rindu sebenarnya.
Pikirannya disibukkan dengan pertanyaan, 'ada apa dengan kekasih mungilnya.' Jimin kerap kali mengabaikan pesannya maupun panggilan teleponnya. Yoongi dibuat kesal karenanya.
Setelah latihan selama lima jam, dirinya memutuskan untuk mampir ke sebuah bar milik saudaranya. Persetan dengan dibawah umur, ia butuh minuman kadar alkohol tinggi untuk melampiaskan perasaannya. Ia khawatir dengan Jimin-nya, ia rindu, ia ingin menemui Jimin, tapi namja mungil itu seakan menghindari dirinya. Apa salahnya? Jika ia berbuat salah tidak seharusnya Jimin bersikap seperti ini.
Rencananya, setelah meminum minuman beralkohol ia akan menemui Jimin di rumahnya. Ia ingin menyelesaikan apa yang terjadi diantara mereka. Rasanya tidak nyaman jika tidak ada Jimin di sisinya. Rasanya begitu hampa jika Jimin tidak ada, rasanya begitu kosong tidak mendengar suara lembut Jimin. Ia rindu. Apakah dirinya sudah mencintai Jimin?
Tiga gelas kosong sudah ia teguk dengan cepat, panas mengaliri kerongkongan kala cairan berwarna kuning itu perlahan menyentuh lidah hingga kerongkongan. Mengangkat gelas kosongnya, pertanda ingin menambah lagi. Pun dengan sigap bartender itu menuangkan cairan kuning itu ke dalam gelasnya.
Meneguknya cepat, sedikit membanting gelas tersebut hingga menimbulkan bunyi pada meja kaca tersebut. Menggeram rendah kala pening di kepalanya mulai terasa, maniknya memejam merasakan efek alkohol yang mulai bekerja. Menunduk dalam dengan nafas yang memburu.
Melihat ponsel di sebelah gelas, tidak ada notifikasi apapun dari Jimin.
Tangannya kembali terangkat untuk meminta gelasnya agar diisi kembali. Total tujuh gelas yang ia habiskan hingga membuatnya merasakan pusing luar biasa. Niatnya ingin menemui Jimin, mengapa jadi mabuk berat seperti ini. Bibir tipisnya pun selalu meracaukan nama Jimin, Jimin dan rindu.
Bartender yang melihat Yoongi sudah menumpukan kepalanya pada meja terlihat begitu khawatir. Ia mengambil ponsel yang tergeletak si samping gelas, mencari daftar kontak yang paling sering dihubungi. Segera mendial nomor tersebut dan langsung dijawab dari seberang sana. Memintanya untuk segera datang karena kondisi pemilik ponsel yang benar-benar kacau.
***
Seorang namja mungil yang tak lain adalah Jimin tengah duduk di kursi meja belajarnya. Membuka lembar demi lembar buku biologi di depannya tapi fokusnya tidak pada buku tersebut. Memorinya teringat kembali kala dirinya sedang berada di perpustakaan sekolah, sedang nyaman membaca hingga suara samar di balik rak buku dibelakangnya mengalihkan atensinya. Sedikit terganggu karena itu seperti suara dua orang yang tengah bercumbu.
Awalnya ia tidak ingin perduli, tapi saat mendengar nama yang disebutkan membuatnya terdiam membeku. Yoongi, kekasihnya dipanggil dengan panggilan yang disertai desahan kecil. Membuatnya jantungnya seketika berhenti. Perlahan, ia mendekatkan kaki mungilnya untuk melihat sosok di balik rak tersebut.
Gotcha! Yoongi disana dengan seorang namja kecil yang beberapa waktu lalu Jimin lihat. Namja yang sama dengan yang Yoongi temui di caffe, juga di lapangan itu.
Hatinya begitu sakit, remuk sekali. Niatnya ingin mempercayai kekasihnya itu, tapi mengapa kepercayaannya dipermainkan seperti ini.
Bulir bening menghias wajah gembilnya, terlalu sakit dan ia tidak bisa menahannya lagi. Ia ingin melampiaskan, itu saja. Isak lirih terdengar di kamar yang begitu sunyi. Ia ingin bahagia, ia ingin merasakan dicintai dengan seseorang, tapi semuanya hanya harapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because, I Love You [End]
RomanceCinta yang seharusnya berbahagia, justru menyedihkan bagi Jimin. Namun, ia adalah namja manis yang kuat. Ia tidak boleh lemah hanya karena orang yang begitu ia cintai menyakitinya. Yuk, langsung aja dibaca kalo penasaran ???? semoga sukaa~~ #M-preg...