❗part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow❗
❗Jangan lupa follow vote komen dan share ke media sosial kalian ❗
Cahaya merah di waktu senja, jingga bersarang di cakrawala. Aku merindukanmu, setelah aku terluka begitu dalam karena sakitnya seb...
Hargai penulis dengan memberikan vote,berkomentar dan memfollowwattpad juga semua sosial media saya biar gak ketinggalan notifikasi,info update,konten dll.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lea masuk ke dalam ruang konseling di ikuti oleh ke 9 teman nya, namun semua teman nya hanya mengintip dari jendela begitu juga dengan beberapa murid.
Semua guru pembimbing dan kepala sekolah membungkuk memberi hormat saat lea masuk ruangan.
"Kok malah guru yang ngasih hormat?" tanya Gavin bingung karena melihat tingkah para guru.
"Yo ndak tau, kok malah nanyak ke kita" jawab arsen mengangkat kedua bahunya acuh.
"Lu pada diem dulu. Biar kita tau kelanjutan nya" kata raka.
Lea mendaratkan bokong nya ke sofa sambil mengunyah permen karet yang baru saja di buka nya. "Ada masalah apa hmm?" tanya lea dengan suara rendah.
"Saya mendapatkan laporan bahwa kamu telah melakukan kekerasan terhadap anin dan kedua teman nya" ujar miss alice menjelaskan.
"Ck. Saya tidak melakukan apapun" jawab lea santai.
"Tidak melakukan apapun kamu bilang hah?! Badan anak saya banyak yang luka dan pergelangan tangannya juga memar, saya tau kamu pasti melakukan kekerasan terhadap anak saya!" ucap Jessi dengan emosi. Jessi adalah-- ibu nya anin.
"Dia emang pantas seperti itu karena dia telah membangunkan macan yang sedang tidur" balas lea dengan rendah. "Lebih baik kau pulang untuk mengurus anak mu yang tidak berguna itu. Dari pada terus di sini berdebat dengan ku, kedatangan mu membuat ku harus membuang waktu ku yang mahal" lanjut lea dengan datar.
"DASAR ANAK SIALAN! APA KAU TIDAK PERNAH DI AJARIN ORANG TUA MU UNTUK MENGHORMATI YANG LEBIH TUA HAH!" ucap Jessi yang bergejolak.
"Jaga sikap mu! Jika kau masih ingin bersekolah di sini. Saya bisa saja mengeluarkan mu sekarang juga karena saya donatur terbesar di sekolah ini!" kata rico dengan angkuh. Rico ayah dari anin.
Lea mengepalkan tangannya penuh emosi. Ia paling tidak suka jika orang tua nya di bawa bawa karena masalah nya. Rahang nya mengeras menandakan jika lea benar benar marah.
PRANNG
Sebuah meja kayu berlapis kaca di atas nya kini telah pecah. Semua orang terlonjak kaget, begitu juga dengan murid yang sedang menguping di dekat jendela. Bahkan setelah memberikan satu pukulan pada kaca yang kini telah pecah tak membuat tangan lea berdarah. Tangan nya tetap mulus tanpa lecet sedikit pun.
"Dari pada kalian mengatai orang tua ku, mending kalian pergi ke pasar untuk membeli kaca agar bisa NGACA! Apa kalian sudah mengajari anak kalian sopan santun huh?! Bahkan kelakuan anak kalian tidak lebih dari sebuah binatang! " ucap lea dengan tatapan tajam.