❗part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow❗
❗Jangan lupa follow vote komen dan share ke media sosial kalian ❗
Cahaya merah di waktu senja, jingga bersarang di cakrawala. Aku merindukanmu, setelah aku terluka begitu dalam karena sakitnya seb...
Hargai penulis dengan memberikan vote,berkomentar dan memfollowwattpad juga semua sosial media saya biar gak ketinggalan notifikasi,info update,konten dll.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua benda kenyal itu masih bersatu. Lea tersadar, dengan cepat ia mendorong dada jarrel. Namun, bukannya terlepas jarrel malah semakin menahan tengkuk Lea. Ia semakin memperdalam ciuman itu dengan brutal. Kini nafas Lea terengah-engah tak beraturan, merasa stok nafas nya semakin dikit, dengan sekuat tenaga ia langsung mendorong jarrel.
"Hah-hah, " Lea mencoba mengatur nafasnya kembali.
"Apa apaan sih lo!" sentak Lea menatap tak suka ke arah jarrel. Bukannya menjawab, jarrel menjatuhkan kepala nya pada pundak Lea.
Nafas jarrel juga tampak tak beraturan. Sepertinya jarrel sedang menangis, karena lea merasakan pundak nya basah. "Gue cemburu, " lirih jarrel.
"Gue gak suka milik gue di ambil orang lain. Gue gak suka berbagi, apalagi terbagi. You are only mine, remember that, " ucap nya lagi. Ia mengangkat wajahnya, menatap mata Lea lekat.
"Maaf, " gumam Lea lirih, namun masih di dengar oleh jarrel.
"Jangan ulangi lagi, " ucap jarrel. Ia meraih tubuh Lea, lalu memeluk nya erat. Lea juga membalas pelukan nya tak kalah erat.
Lea melerai pelukan mereka, membuat jarrel bingung. "Kenapa di lepas? " tanya jarrel tak suka.
"Minum dulu, lo pasti capek, " Lea memberikan satu botol mineral pada jarrel. Dia memang sengaja membeli dia botol, satu untuk Rey dan satu lagi untuk jarrel.
Jarrel menerima botol tersebut, lalu meminumnya hingga tandas tak tersisa. Ia memang sangat haus karena terlalu lelah saat bertanding tadi. Lea mengambil sapu tangan yang ada di kantong nya, mengelap keringat jarrel yang jatuh bercucuran di dahi nya.
Jarrel mematung melihat perlakuan Lea padanya. Ia terus memandangi Lea tanpa henti.
"Lea, " panggil jarrel.
"Hmm, "
"Gue mau ngomong sesuatu sama lo, " ucap jarrel. Pandangan nya tak beralih sedikit pun dari wajah cantik Lea.
"Ngomong aja, " balas Lea. Ia masih mengelap keringat jarrel.
Jarrel memegang tangan Lea yang terus mengelap keringat nya. Ia tatap mata hazel lea yang ada di hadapannya saat ini. Ia menyelipkan anak rambut Lea ke belakang telinga.
Jarrel menghembuskan nafas nya pelan. "Gue suka sama lo. will you be my lover?" ucap jarrel dengan satu nafas. Sungguh, ia sangat gugup saat ini.
Lea yang mendengar pernyataan dari jarrel membuat nya diam seribu bahasa. Ia sangat bingung untuk saat ini. Kaget? Sudah pasti. Ini terlalu tiba tiba untuk nya.
