❗part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow❗
❗Jangan lupa follow vote komen dan share ke media sosial kalian ❗
Cahaya merah di waktu senja, jingga bersarang di cakrawala. Aku merindukanmu, setelah aku terluka begitu dalam karena sakitnya seb...
Hargai penulis dengan memberikan vote,berkomentar dan memfollowwattpad juga semua sosial media saya biar gak ketinggalan notifikasi,info update,konten dll.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cttaas...." suara cambukan menggelegar di dalam ruangan tersebut.
"Buughh.." kini suara pukulan kuat mengenai perut seseorang.
"Too-tolong ampuni saya," ucap pria tersebut memohon. Namun, sia sia saja karena pengawal tersebut tidak akan mendengarkan nya
TAP...
TAP...
TAP...
Terdengar suara langkah seseorang yang sedang menuju ruangan bawah tersebut. Dan langkah tersebut berasal dari seorang gadis bersurai blonde yang memakai pakaian serba hitam di tambah dengan topeng party berwarna hitam juga. Ia masuk dan medorong bokong nya untuk duduk di kursi yang hanya milik nya seorang.
"Apakah kau siap untuk menuju ke neraka?" suara lembut namun bernada dingin begitu terasa menusuk hingga ke tulang.
"Ampuni saya nyonya," pria tersebut terus saja memohon ampun.
"Kau ingin aku mengampuni mu setelah kau berkhianat kepadaku dan membawa uang perusahaan hahaha," tawanya begitu menggelegar membuat semua orang yang berada di dalam merasa takut.
"Jangan harap aku akan mengampuni mu," ucapnya sambil meminum segelas vodka yang telah di sediakan oleh pengawalnya.
Gadis yang bersurai blonde tersebut mendekati sebuah meja yang di atas nya telah di siapkan begitu banyak benda tajam. Ia mengamati satu persatu senjata tersebut, dan pilihan nya jatuh pada sebuah belati tumpul.
"Sepertinya belati ini sangat cocok untuk mengukir sebuah karya di tubuh mu tuan Erick," ucap gadis tersebut dengan senyum evil nya.
Gadis tersebut berjalan mendekat ke arah Erick yang telah lemas tak berdaya karena telah di siksa oleh anak buah gadis tersebut. Gadis tersebut berjongkok di hadapan Erick dengan tatapan tajam bak mata elang yang mematikan.
"Sreett...," gadis tersebut menyayat pipi kiri pria tersebut.
"Sshhh..." rintih erick kala belati tersebut kembali menyayat pipi sebelah kanan nya.
"Kau tau bukan konsekuensi nya jika kau berani mengusik kehidupan seorang lea asfheena andersn?" ujar lea tersenyum evil.
"Jleebb.." lea menusuk paha erick dengan paksa dan menusuk nya semakin dalam, kemudian memutar mutarkan belati tersebut membuat erick mengerang kesakitan.
