❗part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow❗
❗Jangan lupa follow vote komen dan share ke media sosial kalian ❗
Cahaya merah di waktu senja, jingga bersarang di cakrawala. Aku merindukanmu, setelah aku terluka begitu dalam karena sakitnya seb...
Hargai penulis dengan memberikan vote,berkomentar dan memfollowwattpad juga semua sosial media saya biar gak ketinggalan notifikasi,info update,konten dll.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Motor jarrel telah memasuki parkiran sekolah. Ia memarkirkan motornya kemudian membuka helm nya dan meletakkannya. Jarrel turun dari motor dan berlalu pergi dari tempat itu.
"Bos," sapa Gavin saat jarrel datang
"Hm," dehem nya. "Kemana lo kemarin? Bolos?" tanya alvaro.
"Nyari lea," jawab nya.
"Lah, kemana tu bocah?" ucap arsen.
"Ada di caffe. Tapi waktu gue temuin dia mimisan, jadi gue bawa pulang," kata jarrel.
"Tapi dia gak papa kan?" tanya raka khawatir karena ia sudah menganggap lea sebagai adik nya sendiri.
"Gak papa,"
"Syukurlah," jawab mereka serempak.
"Ya udah yok cabut," ajak Gavin pada mereka.
"Mau kemana lo?" tanya arsen.
"Ke rooftop, biasalah nyebat," kata gavin.
"Anjing, masih pagi udah mau nyebat aja lo," arsen geleng geleng melihat teman nya yang satu ini karena terlalu sering merokok.
"Kayak gak pernah aja lo tai," kata gavin.
"Buruan cabut," titah raka agar dua sejoli tadi tidak terus berdebat. Mereka berjalan bersama menuju ke lantai tiga. Namun, langkah mereka harus terhenti karena seseorang.
"Jarreeeelll...," teriak seorang cewek yang berlari untuk menghampiri mereka.
"Anjing! Dia lagi dia lagi!" kesal arsen saat cewek tersebut datang ke arah mereka.
Cewek tersebut sudah berada di hadapan geng piece diamond. Ia langsung menarik tangan jarrel dan bergelayut manja. "Geli gue njing," ucap gavin seperti orang yang jijik. Namun, tidak di perdulikan oleh cewek itu.
"Kamu mau kemana? Aku ikut yah?" ucap anin dengan nada imut di buat buat membuat orang orang yang ada di sekitar nya merasa jijik.
"Sok imut! Najis!," sindir arsen.
"Syirik banget lo!" anin melirik arsen dengan tatapan sinis. "Aku ikut yah yah yah" bujuk nya lagi.
"Enggak!" ucap jarrel ketus. Ia menghempaskan tangan anin dari lengan nya karena ia merasa risih.
"Ish, kok kamu gitu sih sama cewek sendiri," ucap anin cemberut.
"Heh markonah! Mending lo sadar diri. Biar gak halu lagi," ucap raka merasa kesal.
