❗part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow❗
❗Jangan lupa follow vote komen dan share ke media sosial kalian ❗
Cahaya merah di waktu senja, jingga bersarang di cakrawala. Aku merindukanmu, setelah aku terluka begitu dalam karena sakitnya seb...
Hargai penulis dengan memberikan vote,berkomentar dan memfollowwattpad juga semua sosial media saya biar gak ketinggalan notifikasi,info update,konten dll.✨
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jarrel langsung membawa lea masuk ke kamar saat mereka sudah sampai.Ia membaringkan lea yang sedang tertidur. Jarrel menatap lekat wajah lea yang terlihat kalem ketika tidur dari pada saat ia bangun.
"Gak usah di lihatin terus,gue tau gue cantik"ucap lea membuka matanya.
Jarrel kaget saat lea tau ia sedang menatap cewek itu.Ia langsung menetralkan wajah nya agar ia tetap terlihat cool.Jarrel berjalan ke arah luar kamar.
"Mau kemana?" tanya lea saat melihat jarrel ingin keluar.
"Kebawah" balas jarrel.
"Ngapain?" tanya lea lagi.
Jarrel merasa kesal dengan orang yang banyak tanya."Mau buat bubur" ucap jarrel dingin.
"Gak perlu" lea menekan bel bewarna merah yang berada di nakas.Bel tersebut menghubungkan kepada sang pembantu.Bel tersebut di buat untuk mempermudah lea untuk memanggil para pekerja yang ada di rumah ini.Bahkan bel itu di rancang seperti ponsel yang dapat saling memberikan suara.
"Bi tolong bawain bubur sama makanan kesukaan lea" perintah lea kepada pembantu nya yang bernama bi imas.
Setelah mengatakan itu lea langsung mematikan tombol tersebut.Jarrel tampak kaget dengan teknologi di rumah lea.Rumahnya tampak lebih sederhana dibandingkan rumah jarrel,namun semua peralatan yang berada di sini di rancang dengan teknologi canggih.
Jarrel kembali masuk ke kamar lea karena ia sudah tidak perlu turun ke bawah lagi.Ia mendudukkan dirinya di tepi ranjang,memerhatikan keadaan lea sejenak sebelum ia memegang kaki kiri lea yang tepat nya kaki tersebut sedang terkilir.
"Mau ngapain lo?" tanya lea takut takut.Takut akan kaki nya di patahkan oleh jarrel.
"Tahan" ucap jarrel yang sedang mengelus elus kaki lea.
Perasaan lea semakin takut."Mending gak usah deh,ntar yang ada kaki gue malah patah" lea tau hal apa yang akan jarrel lakukan.Ia ragu kalau jarrel tidak akan bisa melakukannya yang ada malah makin memperburuk kaki nya.
Jarrel tidak mempedulikan perkataan lea matanya hanya tertuju pada kaki cewek itu.Dan seketika...
KREEKK
"AAAKKHHH" Teriak lea kesakitan.
Jarrel hanya tersenyum tipis melihat lea yang sedang menahan sakit.
"LO ITU BUKAN TUKANG URUT NGAPAIN SOK SOK AN MAU NYEMBUHIN KAKI GUE HAH!"