❗part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow❗
❗Jangan lupa follow vote komen dan share ke media sosial kalian ❗
Cahaya merah di waktu senja, jingga bersarang di cakrawala. Aku merindukanmu, setelah aku terluka begitu dalam karena sakitnya seb...
Hargai penulis dengan memberikan vote,berkomentar dan memfollowwattpad juga semua sosial media saya biar gak ketinggalan notifikasi,info update,konten dll.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jarrel terus menulusuri semua tempat yang ada di sekolah membuat nya sedikit merasa lelah. Namun, lelah nya tidak lagi berlanjut karena jarrel melihat lea yang berada di belakang sekolah. Gadis tersebut sedang rebahan di bawah pohon mangga. Ia tidak rebahan langsung di tanah melainkan di atas bangunan semen yang sengaja di bangun untuk para murid.
Cowok tersebut ikut merebahkan dirinya di samping lea. Jarrel menggunakan kedua tangan nya sebagai bantalan kepalanya. Lea yang merasa seperti kedatangan seseorang langsung membuka matanya.
"Datang tu pake salam," ucap lea mendudukkan dirinya. Namun jarrel tidak menggubris perkataan lea.
"Gimana tangan lo?" tanya jarrel.
"Ya begitu" jawab lea apa adanya. Luka seperti ini tidak begitu sakit baginya.
Jarrel sudah duduk bersila di hadapan lea. Ia menarik tangan kiri cewek itu untuk di ia obati. Sebelum mencari lea ia lebih dulu mengambil kotak P3K di UKS. Karena ia malas jika harus bolak balik lagi.
Lea tampak diam saja saat jarrel menarik tangan nya. Jarrel mengambil alkohol dan menuangkan nya ke kapas untuk membersihkan luka tersebut.
"Sshhh..." ringis lea pelan saat jarrel menekan kuat lukanya. "Lo bisa ngobatin gak sih!?" ucap lea ketus. Jarrel diam saja tanpa berniat menjawab.
"Sekali lagi jangan pernah ikutan kayak gitu," kata jarrel sambil membalut lengan lea menggunakan perban.
"Emang kenapa?" tanya lea.
"Gak papa," ucap jarrel singkat. Ia paling malas untuk menjelaskan karena tanpa diberi tahu sudah pasti lea tau alasannya dan kini jarrel telah selesai mengobati luka lea.
"Sini, gue obatin luka lo," lea mendekatkan dirinya ke hadapan jarrel. Mengobati luka lebam yang terdapat di wajah tampan jarrel, lea mengobati dengan hati hati.
Deru nafas lea menerpa wajah jarrel membuat sang empu merasa nyaman. Rasanya membuat diri nya ingin tertidur, ia memejamkan mata menikmati sentuhan dari kulit lea.
"Selesai," kata lea. Ia memasukkan semua alat yang ia pakai ke dalam kotak nya lagi. Lea hendak berdiri namun kaki nya di tahan oleh jarrel.
"Minjem paha lo bentar," ucap jarrel membuat lea sedikit terkejut. Jarrel menjadikan paha lea sebagai bantalan kepala nya. Ia memejamkan mata untuk tidur karena ia merasa lelah atas adu baku hantam tadi.
