𝟗.| 𝐒𝐭𝐚𝐥𝐤𝐞𝐫

306 43 2
                                    

Mentari pagi sudah menyinari seluruh Ibukota jakarta. transjakarta sudah sibuk mengangkut para pegawai kantor untuk pergi bekerja. bunderan HI yang masih setia dengan kepadatan dan kemacetan yang sudah menjadi sarapan dan uji kesabaran bagi warga jakarta. mobil-mobil dan kendaran beroda dua berbaris teratur sambil membunyikan klakson mereka, berharap kemacetan ini segera mereda. walau itu sama sekali tak membantu.

itu lah yang dilakukan jaka. pemuda kelas 2 SMA itu menekan tombol klakson nya dengan tidak santai, membuat suara nyaring memekakkan telinga. 

"jak, santai aja kali. mau lo tekan klakson lo sampe jebol pun ini gk bakal jalan" ujar joshua.

"klakson, klakson gw. KNP LO YANG SEWOT !"

sontak duo laksana pun terkejut mendengar suara jaka yang meninggi. 

"lo kenapa ? bad mood ?"

"pikir aja sendiri !"

haris menatap joshua yang ada di samping nya, meminta bantuan. tapi joshua malah menggeleng tak tahu menahu apa yang terjadi pada teman mereka ini hingga berubah menjadi perempuan PMS seperti ini.

jaka memutar bola matanya kesal ketika melihat wajah si kembar laksana yang masi tak mengetahui kesalahan mereka. dengan kasar ia melepaskan helm nya, menampakkan lingkar hitam yang ada di bawah matanya. "gara-gara lo berdua gw gk jadi tidur tau gk !! malem-malem dateng ke rumah orang terus nyekokin yang punya rumah pake kopi !"

haris hanya nyengir sambil menunjukkan deretan gigi nya yang rapi. "ya sorry jak..., nanti joshua traktir deh di kantin". joshua yang awalnya ikut nyengir pun menatap tajam haris. "kok jadi gw yang traktir bangsat ?!". "kan uang balapan kemaren mais di elo josh !"

setelah pemuda itu terdiam sesaat, akhirnya ia kembali menampilkan senyum tak berdosa nya. gigi kelinci nya membuat senyuman itu semakin manis di mata kaum hawa, namun tidak dengan haris. ia dengan cepat menabok joshua dengan sarung tangan nya. 

selama sekitar 2 jam menunggu di dalam barisan kemacetan, akhirnya mereka sampai ke sekolah. untung saja belum terlambat.

pada jam istirahat, seperti yang di janjikan, jaka segera menuju bangku duo laksana itu untuk menagih janji mereka. "lo klo masalah gratisan aja cepet". "bacot, jasa gw gk gratis ya. bisa aja gw biarin kalian berdua ngemper di jalan semalem" ujar jaka sambil tersenyum penuh kemenangan. 

"yodah-yodah ayo !" 

mereka bertiga pun menuju kantin. mereka mematung sejenak melihat keadaan kantin yang sudah di penuhi oleh lautan manusia. para murid hilir-mudik di dalam sana, membuat kantin yang lumayan luas itu terasa sesak. ada yang makan, mengobrol dengan suara keras, bahkan merokok. 

tapi di antara kerumunan manusia itu mata mereka menemukan si bungsu yang sedang mengantri di salah satu stand mie ayam.

"dek ?"

mendengar ada suara yang familiar, gadis itu pun menengok ke asal suara. "Abang !"

mereka bertiga menghampiri si bungsu. "adek mau beli mie ayam ?" tanya haris yang di jawab dengan anggukan oleh aerin. "abang semalem kemana kok gk pulang ? sayang, bang mahes bikin lasagna buat praktek kuliah nya. tapi udah adek sisihin kok buat abang"

senyuman polos aerin juga mengundang senyuman ketiga pemuda yang ada di hadapannya saat ini. tangan joshua terulur untuk mengelus surai hitam sang adik. "ada tugas proyek biologi, di suruh bikin maket tata surya. jadi kita nginep deh di rumah jaka". 

"tapi bang, tata surya kan gk masuk biologi, masuk nya ke fisika..."

jaka memejam kan mata nya sedangkan joshua memalingkan wajah ke arah lain, kedua nya sedang menahan kesal agar tak membanting pemuda tiang berotak udang ini ke lantai kantin sekarang juga. setidak nya tidak di depan aerin.

𝔸𝔻𝕀ℕ𝔸𝕋𝔸'𝕊 ♡ || 𝑻𝑹𝑬𝑨𝑺𝑼𝑹𝑬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang