𝟔.| 𝐒𝐞𝐝𝐚𝐭𝐚𝐫 𝐭𝐫𝐢𝐩𝐥𝐞𝐤

349 46 6
                                    

"ih kak citra ngestan treasure juga ?! Bias nya kak citra siapa ??"

"Bias kakak kemaren tuh junkyu sih, tapi sekarang lagi oleng bentar ke jeongwoo"

"IHH SAMA TAU KAKK !!"

Sudah hampir 2 jam aerin dan citra bertukar cerita satu sama lain. Langit senja yang tadinya berwarna orange pun sudah digantikan dengan gelap nya langit malam.

Jian dan mahesa seperti biasa, menyiapkan makan malam untuk mereka semua. Apalagi kini mereka kedatangan tamu istimewa. Mereka terlihat bersemangat menjamu tamu mereka itu.

Haris, joshua dan johan tengah bermain PS di depan televisi. Sesekali salah satu dari trio itu berteriak yang memekakkan telinga yang berakhir melayang nya piring plastik yang dilempar jian dari dapur.

Klo kaca nanti jadi pembunuhan tak disengaja.

Lukisan aksa sudah selesai 10 menit yang lalu. Ia pun membereskan peralatan lukis nya dan tatakan kanvas nya untuk di letakkan ke kamar. Saat tengah membereskan bercak cat yang jatuh di lantai, mata pemuda itu menangkap jendral yang tengah duduk di sofa tak jauh dari citra dan aerin. Wajah nya lesu dan sesekali ia tertangkap sedang curi pandang ke 2 perempuan di dekat nya.

"Napa lo ? Pacar lo mampir tapi muka lo kusut banget", Tanya aksa.

"Bete dia, di cuekkin pacar nya.", Saut haikal yang baru datang dengan handuk di tengkuk leher nya. Baru selesai mandi.

Aksa terkekeh pelan. Wajah kembaran nya itu terlihat sangat memelas. Ia menatap trio laksana yang sedang bermain ps itu dengan tatapan yang tak bisa di artikan.

"Sabar jen..."

Pemuda itu pun berlalu menuju kamar nya, memasukkan peralatan lukis nya ke kotak dan menata kaleng-kaleng cat ke dalam sana. Getaran ponsel mengalihkan perhatian nya sejenak. Terlihat sebuah notifikasi pengingat terpampang di lockscreen ponsel aksa.

"Tomorrow : jadwal besuk ayu 💙"

Spontan, sebuah senyuman tipis terukir di wajah nya.

Besok nya setelah kelas, aksa mengambil arah yang berlawanan dari jalan pulang yang biasa ia lewati. Ia mampir di sebuah stan kaki lima di pinggir jalan. "Kang, maklor nya 10rb dua ya"

"Pedes den ?"

"Yang satu bumbu nya jagung bakar, yang satu barbeque aja kang"

"Siyapp"

Aksa merogoh saku nya, meraih ponsel nya dan memotret maklor yang masih di goreng. 'gw beliin maklor, lu mau nitip yang lain gk ?' seperti itu lah caption foto yang akan ia kirimkan. Belum sampai semenit, ia sudah mendapat kan balasan dari chat nya.

Mate💙✨

Mate💙✨
'Pengen seblak~~'

You
' ga ada seblak-seblak an'

Mate 💙✨
' ishhh'

Aksa tertawa pelan. Lantas ia memotret sebuah cafe yang buka di dekat stan maklor tempat ia membeli.

You
'croissant keju kan ? Ato tiramisu ?'.

Mate 💙✨

'TIRAMISU !!'

Kali ini aksa tertawa kecil. Aksa menggigit bibir dalam nya menahan gemas. Maklor alias makaroni telor nya sudah jadi. Ia pun memberikan dua lembar uang berwarna ungu dan masuk ke cafe yang ada di dekat stan maklor tadi.

𝔸𝔻𝕀ℕ𝔸𝕋𝔸'𝕊 ♡ || 𝑻𝑹𝑬𝑨𝑺𝑼𝑹𝑬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang