Aerin bangun pertama kali di pagi ini, mengalahkan semua saudara nya. Ruangan apartemen ini sudah seperti kapal pecah ditambah tubuh-tubuh yang bergelimpangan dimana-mana. Bukan, bukan mayat, Siapa lagi kalau bukan para abang nya yang masih tertidur pulas.
Aerin menyingkirkan tangan haris dari tubuh nya, seperti biasa, abang nya yang hampir setara tinggi nya dengan kulkas itu akan selalu memeluk nya ketika tertidur bersama nya. Ia turun perlahan dari tempat tidur agar tk membangunkan saudara-saudara nya yang masih terlelap ini.
Ia meraih 2 buah bantal dan meletakkan nya di leher danny dan jian karena mereka tidur dengan posisi duduk tegap dengan kepala miring. Bisa sakit leher mereka nanti saat bangun jika tidur di posisi seperti itu.
Ia juga menyelimuti 4 abang nya, yoga, arjuna, aksa dan mahesa yang tengah tertidur di lantai. Aerin terkejut ketika melihat jeongwoo menggeliat dalam tidur nya, ia pikir ia akan terbangun. Tapi tidak, ia tetap melanjutkan mimpi nya sambil sesekali tertawa.
Astaga...., Apa yang dia impikan kira-kira ??
Dengan perlahan aerin menuju kamar mandi untuk membasuh wajah nya terlebih dahulu dan menyikat gigi. Selesai dengan itu semua, ia segera menuju dapur dan membuka kulkas raksasa yang penuh dengan bahan makanan yang kemarin 2 kakak sulung nya beli. Tangan nya sibuk menalikan celemek ke badannya ambil meneliti apa yang ia masak pagi ini.
"Nasi kari aja..." Final nya.
Setelah mengeluarkan semua bahan-bahan yang dibutuhkan, aerin mulai memasak. Tangan nya dengan gesit memotong sayuran dan daging dan memasukkan bumbu-bumbu kedalam kuah kari. Tak sampai 10 menit aroma sedap tercium memenuhi ruangan apartemen itu.
Aroma sedap itu pun membangunkan beberapa orang yang sedang terlelap, johan contoh nya. Mata nya yang awalnya masih sayu langsung terbuka lebar begitu mencium aroma semerbak kari dari dapur.
"Lo masak apaan dek ? Enk banget bau nya" emg klo masalah makanan, abang nya ini nomor satu.
"Kari bang, tolong bangunin yang lain y buat sarapan"
"Siap !"
Johan pun pergi membangunkan para saudara nya sedangkan aerin mulai mengisi piring-piring dengan nasi. Ketika sedang menuangkan kari ke piring masing-masing, aksa muncul dari ambang pintu dengan rambut berantakan nya. Mata nya masih sayu khas orang bangun tidur.
"Pagi bang aksa~~"
Tak menjawab asahi malah mengusap pucuk rambut aerin dan membawa piring-piring yang sudah terisi itu ke ruang tengah. "Biar abang aja yang bawa dek" ujar jendral kala aerin hendak membawa beberapa piring yang tersisa.
Mereka semua sudah duduk melingkar di lantai dengan makanan masing-masing ketika aerin dan jendral datang ke sana.
"Dah yok makan"
"Doa dulu tolol !" Sahut jian sambil menggeplak bahu joshua. Setelah membaca doa, mereka pun mulai memakan sarapan mereka dengan tenang. Haikal akan murka jika mereka sudah ribut pagi-pagi. Meskipun boncel, haikal itu menyeramkan jika sudah marah.
Meskipun sering ternistakan, 2 pemuda sulung ini adalah panutan dari kesebelas orang lainnya. Mereka sangat menghormati haikal dan jian karena mereka lah yang menjaga mereka semua sampai dititik ini. Mereka yang mati-matian melindungi mental mereka yang hampir hancur dan kembali membangun nya, membuat mereka kembali tersenyum seperti saat ini.
"Jo, gue minta kentang lu dong..." pinta haris
"Nih, makan punya abang" ujar jian sembari memberikan beberapa potong kentang nya.
"Bang haikal"
"Hm ?" Haikal menerima selembar kertas dari tangan dirga. Haikal pun membaca isi kertas itu sambil terus mengunyah sarapan nya. "Karya wisata ke malang. Ini punya siapa ga ?"
![](https://img.wattpad.com/cover/314222739-288-k993221.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔸𝔻𝕀ℕ𝔸𝕋𝔸'𝕊 ♡ || 𝑻𝑹𝑬𝑨𝑺𝑼𝑹𝑬
Fanfic"jangan ada yg pergi, kecuali di jemput" . . . . Start : 27 juni 2022 End :