Tubuh dirga membeku kala melihat sosok kembaran nya kini berdiri di ambang pintu. ia masih tak mengira jika kembaran nya itu akan mengunjungi nya di lapas seperti ini.
"yudha..." dirga memanggil kembarannya itu lirih, namun tak di jawab.
"yud... lo dateng....", masih tak ada jawaban.
"dirga". itu bukan yudha. seseorang muncul dari belakang tubuh kembarannya. bukan seseorang, tapi dua orang. aksa dan jendral. mereka berdua langsung masuk ke dalam ruangan itu dan duduk di kursi yang ada dihadapan dirga. "duduk dir, kita mau ngomong sama lo" ucap jendral.
dirga masih menatap yudha yang malah berjalan ke sudut ruangan dan bersandar di tembok sambil menyilangkan tangannya, enggan duduk di kursi yang sudah disediakan. dirga pun duduk kembali di bangku nya.
ruangan itu hening beberapa saat. hanya terdengar suara pendingin ruangan sampai aksa membuka suara.
"kita masih belum maafin lo dir. perbuatan lo udah kelewatan. dengan lo milih buat bergantung sama obat haram itu dibanding kita, lo udah ngehancurin kepercayaan kita ke lo. perbuatan lo semua nya udah ke bongkar, dan lo harus tanggung jawab soal ganja itu, mau dimata hukum atau ke keluarga lo"
"bang, tolong percaya sama gw. ganja sekilo itu bukan punya gw-" sangkal dirga.
"tapi ganja itu ketemu di dalam tas lo. kita jelas-jelas keluarin ganja itu dari tas lo dan lo masih mau nyangkal?" tanya jendral.
"itu bukan punya gw bang, serius, percaya sma gw..."
"trus gmn ganja itu bisa ada sama lo? gmn bisa ganja sekilo itu bisa ada di tas lo?!", yudha mulai masuk ke dalam percakapan mereka dengan sedikit amarah.
"gw dijebak yud! gw pasti dijebak! lo harus percaya gw. gw emang konsumsi ganja tapi sebatas itu, gw sama sekali gak berniat jadi pengedar!!"
yudha mendecih lalu kembali memalingkan wajah nya dari dirga. jendral menggebrak meja dan bangkit dari duduk nya lalu mengusap rambut nya kasar. aksa masih menatap intens dirga yang mendesah lelah. "kalian harus percaya sama gw..., itu bukan punya gw bang.... gw mohon.. percaya sama gw..."
tak ada yang menimpali.
dirga menyatukan kedua tangan nya dan menenggelamkan wajah nya ke meja. ia benar-benar memohon pada ketiga saudara nya untuk percaya pada dirinya. ia terus memohon dalam suara lirih. bahkan terdengar isakan lirih dari pemuda pratama itu.
mereka yang melihat itu masih terdiam tak membuka suara. aksa dan jendral saling tatap sedangkan yudha yang terdiam sambil menundukkan wajah nya.
"gw kangen kalian..."
ketiga nya langsung menatap dirga yang masih menundukkan wajah nya.
"gw kangen kalian..., gw kangen kalian semua..."
"gw kangen bang ikal, gw kangen usilnya haris ama joshua, gw kangen masakannya bang mahes, gw kangen adek....". dirga terisak di akhir kalimat nya.
"gw emang bodo banget sampe isa ketipu sama obat haram itu yang bikin gw jauh dari kalian..., gw goblok banget... . gw bakal terima apapun konsekuensi nya tapi gw mohon, kalian sekali ini aja... percaya sama gw... gw mohon..."
dirga menyesali semuanya. pemuda itu terus saja menangis hingga buliran bening nya luruh mengenai lantai. isakan nya terdengar memilukan, mengiris hati ketiga orang yang tengah menatap nya dalam diam.
mereka sebenarnya juga ikut merasa sakit. ketidakhadiran dirga beberapa hari ini membuat mereka semua merasakan kekosongan di antara mereka. seperti ada yang kurang dari adinata. namun, perbuatan nya juga tidak bisa dimaafkan. tapi, terlepas dari kesalahan dirga yang melanggar hukum,
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔸𝔻𝕀ℕ𝔸𝕋𝔸'𝕊 ♡ || 𝑻𝑹𝑬𝑨𝑺𝑼𝑹𝑬
Fanfiction"jangan ada yg pergi, kecuali di jemput" . . . . Start : 27 juni 2022 End :