𝟏𝟔.| 𝐈𝐥𝐥𝐧𝐞𝐬

263 44 6
                                    

"INI PUNYA SIAPA?! NGAKU KALIAN SEMUA, INI PUNYA SIAPA?!"

pekikan haikal terdengar menggelegar di seluruh penjuru apartemen itu. semua yang awalnya masih terlelap sontak terbangun karena terkejut. jian yang hampir kembali tertidur itu terkejut sontak membuka matanya lebar begitu pula mahesa.

tentu saja mereka semua bingung akan apa yang terjadi, tapi begitu melihat wajah murka sang kakak, mereka mengurungkan niat untuk bertanya.

"bang, ada apa??" tanya yoga dari ambang pintu kamar dengan rambut kacaunya diikuti oleh arjuna di belakang nya. mereka berdua terkejut saat haikal berjalan cepat kearah mereka dan mengacungkan sebuah plastik kecil dengan beberapa helai daun kering di dalam nya.

"INI PUNYA SIAPA?! SIAPA YANG BERANI-BERANINYA PAKE BARANG HARAM BEGINI HAH?! NGAKU KALIAN!"

saat melihat bungkusan plastik itu, yoga dan arjuna menatap tak percaya pada sang abang. apalagi saat abangnya menyebutkan kata 'barang haram' mereka langsung tau benda apa yang sebelumnya ada di dalam plastik kecil itu

"bang... lo dapet darimana-"

"gw nemu ini di kamar mandi deket kloset. sekarang ngaku. Siapa dari kalian siapa yang udah pake barang kek gini! NGAKU!"

semua nya terdiam tak berani mengeluarkan satu kata pun. jian mengambil alih plastik kecil itu dan mengamati nya. air muka langsung seketika terlihat seperti menahan amarah yang teramat sangat. rahang nya mengeras. ia berbalik dan menatap semua orang yang ada di ruangan tersebut.

"ini punya siapa?"

tak ada yang menjawab. "BISU KAH KALIAN?! GW TANYA SIAPA YANG BERANI BELI BARANG BEGINI HAH?!".

semua nya membeku ketakutan karena demi apapun, kemarahan jian kali ini lebih hebat dari apapun yang terjadi. ia tak pernah semarah ini sebelumnya. aerin menahan tangis nya sedari tadi karena trauma nya akan suara bernada tinggi.

aksa berusaha menenangkan nya dengan menggenggam tangan gadis itu.
"gw tau hidup kita emang penuh rintangan, tapi gk usah pake beginian juga bangsat!"

"apa untung nya lo pada pake beginian hah?! gue tanya, APA UNTUNGNYA?!"

jian menunjuk dirinya sendiri dan haikal secara bergantian. "gw sama bang haikal bisa buat tempat sambat lo semua. gw sama bang haikal kerja keras supaya kalian masih bisa sekolah karena orang tua kita sendiri gak peduli sama anaknya.

kita yang mikirin tentang sekolah kalian, kita yang kerja supaya kalian bisa makan. karena kita pengen kalian itu bahagia dan jadi orang sukses nantinya. BUKAN JADI PEMAKAI BARANG HARAM GINI ANJING!"

jian membanting plastik itu ke lantai di akhir kalimat nya. kepalanya berat karena penuh dengan amarah yang meluap-luap. salah satu atau mungkin lebih dari adik-adiknya yang selama ini ia dan haikal jaga dengan sungguh-sungguh adalah seorang pemakai.

yudha juga terdiam menunduk karena takut akan amarah sang kakak yang teramat sangat. apalagi haikal juga yang notabene orang paling sabar di anatar yang lain pun berteriak begitu keras saat menemukan barang itu.

plastik kecil berisikan obat terlarang yang berupa dedaunan kering itu mamou membuat singa di dalam diri haikal mengamuk. saat ini pun pemuda itu tengah menatap tajam mereka semua.

ganja, merupakan obat terlarang yang tergolong dalam narkotika tipe stimulan yang memberikan pengguna nya efek euforia begitu benda itu di bakar dan dihisap asap nya.

Tunggu,

Asap?

Kepala nya seketika memutar memori pagi ini ketika ia ingin buang air kecil. tapi dirga, pemuda itu mengunci dirinya di dalam kamar mandi.

𝔸𝔻𝕀ℕ𝔸𝕋𝔸'𝕊 ♡ || 𝑻𝑹𝑬𝑨𝑺𝑼𝑹𝑬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang