𝟐𝟑.| 𝐁𝐚𝐝 𝐓𝐡𝐨𝐮𝐠𝐡𝐭𝐬

263 30 7
                                    

yoga membeku. 

pikiran nya seketika kosong ketika mendengar ucapan christ. 

apa maksudnya itu?

"heh, lo bercanda kan? gk lucu ege-"

"apa muka gw keliatan kalau gw bercanda?!" christ membanting sebuah amplop putih ke hadapan yoga. perlahan yoga mengambil kertas itu. jantung nya berhenti beberapa saat kala menemukan bahwa itu adalah surat dari sebuah rumah sakit. 

dengan tangan gemetar, ia membuka amplop itu. manik nya melebar. tangan nya gemetar hebat dengan bibir yang setengah terbuka. nama nya tertulis jelas di sana, bersandingan dengan nama ashlyn. tidak, ini tidak mungkin. 

belum habis keterkejutan nya, sebuah bogeman kembali menghantam wajah nya. "gw gak nyangka lo bakal nusuk gw dari belakang begini ga...". di pelupuk matanya, terlihat sebuah sebuah kristal bening yang tertahan disana. 

"gw anggap lo sahabat gw..."

"christ... dengerin gw-" yoga berusaha bangkit, namun dengan cepat, christ mencengkram kuat kerah pakaian yoga dan menatapnya nyalang. "GW PERCAYA SAMA LO, YOGA! TAPI KENAPA LO SETEGA INI SAMA GW!". air mata nya sudah berlinang di kedua belah pipi nya. sorot mata penuh kekecewaan.

"christ, christ percaya sama gw..., gw gak pernah sekalipun nyentuh ashlyn barang sejengkal pun christ-" sangkal yoga. 

"trus kenapa nama lo tertulis di surat itu hah?! jawab ga! JAWAB!"

keadaan kelas pagi itu semakin chaos. tak ada satupun dari orang yang berusaha melerai mereka berdua. malah beberapa dari mereka secara terang-terangan merekam pertengkaran itu. para mahasiswi sibuk mencibir, dan para mahasiswa beberapa terlihat acuh saat semua itu terjadi. 

saat christ ingin memukul yoga dengan tinjuan nya, seorang dosen membuka pintu kelas, mengalikan atensi mereka semua menuju ambang pintu. "HENTIKAN! APA YANG KALIAN LAKUKAN!" pekik sang dosen. christ yang terkejut langsung melepaskan cengkeramannya dari kerah pakaian yoga. 

yoga pun menghela napas lega, namun itu tak bertahan lama. 

"Yoga Wahyu Adinata, kau ikut dengan ku. ada yang ingin kami bicarakan dengan mu,-

tentang masalah ini"

━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━

sebuah surat lain tersodor di depan yoga. 

"berita nya menyebar dengan cepat dan para dekan juga sudah mengambil tindakan tegas tentang itu. saya harap dengan ini kamu bisa merenungi kesalahan mu". yoga menatap nanar amplop yang bergambarkan logo kampus nya itu. "para dekan sudah mencabut beasiswa mu dan mereka juga memutuskan untuk men-drop out mu dari universitas ini"

bagai tersambar petir di siang bolong. yoga menatap sang dosen tidak percaya. beasiswa nya di cabut, dan lebih parahnya.... dia di drop out dari kampus. yoga menggeleng ribut. "tidak..., tidak..., pak, saya tidak melakukan itu! saya mohon, percaya saya pak! saya tidak pernah sekalipun menyentuh atau bahkan meniduri nya ashlyn!"

sang dosen menatap yoga datar. "lalu bagaimana dengan surat pemeriksaan dokter itu yoga, apakah kau bilang bahwa ashlyn memalsukannya?"

"wanita ini terobsesi dengan saya pak! dia bahkan pernah membuntuti saya ke apartemen kakak saya! dia bisa melakukan apapun! dia gila pak!" yoga menunjuk seorang gadis yang duduk di sebelah nya. ya, itu adalah ashlyn. gadis itu sedari tadi hanya diam tak berkutik bahkan saat sang dosen menyerahkan surat drop out nya. 

gadis itu terus saja menundukkan wajah nya, menunjukkan wajah melas seolah menahan kesedihan yang teramat sangat. rambut nya terurai jatuh, hampir menutupi sebagian wajah nya. tapi tak seorang pun mengetahui, bahwa di balik helaian rambut itu terukir sebuah senyuman miring penuh kemenangan. 

𝔸𝔻𝕀ℕ𝔸𝕋𝔸'𝕊 ♡ || 𝑻𝑹𝑬𝑨𝑺𝑼𝑹𝑬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang