yudha mendecak pelan. padahal dia sedang mendapat kan mimpi yang bagus tapi keinginan untuk buang air kecil datang, membuatnya mau tak mau harus bangun untuk menuntaskannya. yudha membuka matanya perlahan. dengan masih setengah sadar ia bangkit dari tidur nya. ia melihat sekitar seperti orang linglung.
setelah beberapa detik, ia akhirnya berdiri dan berjalan pelan menuju kamar mandi. kening nya berkerut bingung ketika menemukan pintu kamar mandi di dekat ruang makan yang terkunci dari dalam.
ia mengetuk kamar mandi itu pelan. "oey... yang di dalem....cepetan dong...."
tak ada jawaban dari dalam. yudha pun mengetuk-ngetuk pintu itu sekali lagi namun masih sama, tak ada jawaban dari dalam ruangan kecil itu. ia menunduk. melihat sela bawah pintu. terlihat sebuah bayangan asap dari dalam sana.
alis yudha bertaut. ia mulai mengabsen setiap saudara nya yang ada di kamar dan ruang tv. tidak ada dirga, berarti yang ada di dalam sana saat ini ada kembarannya itu.
"dir, jangan nyebat di kamar mandi. klo mo nyebat di balkon aja. ketauan aerin di diemin seminggu mampus lu!" yudha mengatakan itu sembari mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi. tapi masih sama dengan tadi.
tidak ada jawaban apapun.
karena sudah hampir di ujung, dan dirga masih belum keluar dari sana. yudha pun memutuskan untuk menggunakan kamar mandi yang ada di kamar sang abang.
saat ia kembali pun kembarannya itu masih belum keluar dari sana. yudha mengendikkan bahu nya acuh. biar saja nanti kembarannya itu di marahi aerin karena ketauan merokok.
tanpa memikirkan nya lebih lama, yudha pun kembali berbaring dan kembali tidur.
━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━
Minggu pagi merupakan salah satu hari tenang bagi adinata. kenapa? simple, karena haikal dan jian gk bakal koar-koar bangunin mereka walau matahari sudah membumbung tinggi. seperti sekarang contohnya. sekarang sudah pukul 8.30 pagi tapi mereka semua masih sibuk dengan dunia mimpi
mahesa lah yang pertama kali terbangun pagi itu. pemuda itu langsung memposisikan dirinya duduk begitu terbangun. ia mengerjapkan mata nya beberapa kali demi menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya.
setelah nyawa nya terkumpul sempurna ia pun berdiri, membuka gorden membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam apartemen itu. sambil menguap, tangannya meraih sapu yang tergeletak di sudut ruangan. ia mulai membersihkan bekas-bekas kekacauan tadi malam.
ia bahkan membenarkan posisi tidur trio laksana karena mereka tidur seperti orang sedang ngereog.
mahesa menoleh ketika mendengar pintu kamar yang terbuka. "pagi bang"
itu jiandra. pemuda itu berdiri di ambang pintu sembari menatap mahesa yang tengah bersih -bersih. mata nya mengerjap pelan, kantung mata nya agak menghitam. apakah abang nya ini begadang lagi semalam??
"jangan begadang terus bang. gak baik. nanti kalo lo sakit kita semua khawatir tau gak. apalagi adek. lo mau dia nangis kek waktu joshua ama haris pulang babak belur waktu itu"
jian mendengarkan. menurutnya setelah aerin, mahesa itu tergolong saudara imut yang dia punya. tenang, jian masih normal kok. hanya saja, melihat mahesa yang terus mengomeli dirinya sembari terus melakukan aktivitasnya itu terlihat imut di mata jiandra.
jian pun berjalan pelan mendekati mahesa yang tak sadar akan pergerakannya dan memeluk nya dari belakang. mahesa awalnya terkejut, tapi mengingat ini adalah kebiasaan sang kakak, jadi ia membiarkannya.
mahesa terus saja membersikan ruangan itu dengan jiandra yang terus memeluknya.
━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━
![](https://img.wattpad.com/cover/314222739-288-k993221.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔸𝔻𝕀ℕ𝔸𝕋𝔸'𝕊 ♡ || 𝑻𝑹𝑬𝑨𝑺𝑼𝑹𝑬
Fanfiction"jangan ada yg pergi, kecuali di jemput" . . . . Start : 27 juni 2022 End :