Sorry For Typo
.
.
Selamat membaca.
.
.Apa itu Truma?
Trauma adalah pengelaman emosional yang ditandai dengan ketidakmampuan seseorang untuk melepaskan diri memori negatif di masa lalu.
Umumnya trauma masa lalu disebabkan oleh sejumlah kejadian tidak menyenangkan, seperti, masa kecil tidak bahagia, kekerasan, kecelakaan, kematian anggota keluarga, hingga perundungan yang dilakukan orang lain.
Trauma memiliki efek jangka panjang pada kesehatan mental, fisik dan emosional. Apalagi jika hal-hal tertentu membuat seseorang merasa terpicu akan masa lalunya. Yang akan menimbulkan syok, sedih, panik sebagai respons dari pikirannya.
Mungkin seperti itu keadaan para penghuni Menara Bayangan yang hampir semuanya merasakan kekejaman Sunggyu dan puncak kekejaman itu tragedi berdarah satu tahun silam.
Mungkin luka pada tubuh sudah sembuh, tapi, luka di ingatan dan luka di hati masih segar. Tidak mudah menghapus luka itu semua.
Bagaimana mata menyaksikan orang terdekat meregang nyawa dengan keadaan jauh dari kata wajar.
Bagaimana telinga mendengar jeritan kesakitan dan permohonan tolong yang tak tergubriskan.
Bagaimana tangan melukai orang terkasih tanpa bisa menghentikan.
Bagaimana kaki hanya bisa berlari untuk menyakiti tanpa belas kasih.
Bagaimana semua anggota tubuh tak mampu digerakkan atas kendali sendiri.
Semua luka itu dipicu oleh satu orang yang mampu mengendalikan sesuai keinginannya. Kim Sunggyu dalang dibalik semua luka yang membekas.
Kini di saat pera penghuni Menara Bayangan mulai berdamai dengan keadaan, mulai berdamai dengan masa lalu, Kim Sunggyu kembali hadir ditengah-tengah mereka, menyentak ingatan dan trauma itu.
Saat hati dan pikiran mulai tidak sejalan.
Niat hati ingin menghadang Sunggyu agar tidak melangkah lebih jauh masuk ke dalam Menara Bayangan. Namun, mau apa dikata, pikiran tidak mampu mengerakkan tubuh untuk menghadang langkah Sunggyu.
Hati mengatakan harus berani, tapi, pikiran mengatakan tidak akan mungkin melawan.
Tubuh sendiri benar-benar menghianati mereka –kaki yang biasanya tegap berdiri kini bergetar dan bergeser dengan sendirinya memberi ruang untuk Sunggyu terus melangkah maju.
Titik-titik peluh yang jatuh di wajah yang tertunduk membuktikan bahwa mereka masih dalam cengkraman ketakutan.
Sorot mata penuh kemarahan, kebencian dan dendam tersimpan dihati harus ditelan kembali saat Aura dan Energi Sunggyu menyentuh mereka.
Apalagi bagi mereka yang secara langsung merasakan kekejaman Sunggyu tidak mudah untuk melupakannya. Dan untuk yang hanya mendengar cerita kekejaman Sunggyu seperti terbawa arus oleh energi ketakutan yang menelan hampir semua penghuni Menara Bayangan.
Tidak ada keraguan dalam langkahnya membelah kerumunan para penghuni Menara Bayangan. Wajah Sunggyu terangkat, tak tergambar sedikit pun ketakutan disana.
Jika boleh jujur, dirinya tidak akan sanggup melawan semua penghuni Menara Bayangan jika mereka menyerang secara bersamaan.
Ketakutan dan keraguan yang menguasai hati mereka memberikan keuntungan untuknya, jadi ia hanya perlu bersikap seolah-olah tidak takut di saat dirinya sedikit gentar menerima tatapan membunuh dari mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tower Magic Of Shadow (Sequel)
Fantasy--Menara Bayangan. Saat perang besar usai di tubuh Menara Bayangan. Ketika angin berhenti bertiup dan cahaya yang menyilaukan kembali redup. Yang mereka dapatkan, seseorang hilang ditengah Circle Magic. Orang itu mengorbankan dirinya untuk melindun...