Peringatan
Chptr ini sangat panjang.
Jadi di harapkan menyediakan cemilan🍿, air minum🥛 dan olahraga mata dulu sebelum mambaca.
Maaf untuk Typo.
Selamat mambaca.
📖📖
.
.
Previous part.“Menyebarlah dan Hancurkan musuh mu.”
Srekk. .. Krekk....
Butiran Salju halus yang jatuh beterbangan, kini menjadi kepingan-kepingan Salju yang tajam. Melukai siapa saja yang menyentuh nya.
*************
Menara Bayangan entah bagaimana nasib nya ke depan? Apa tempat itu akan menjadi kuburan untuk mereka yang pernah di lindunginya? Atau orang yang pernah mengorban dirinya untuk melindungi semua orang di Menara Bayangan, akan menjadi pembunuh mereka yang pernah ia lindungi?Apa yang akan di tulis Takdir untuk pemuda ini?
********************
Sosok itu sangat menikmati pemandangan mengerikan itu, di mana mereka yang berada di luar bangunan dan dekat dengan Circle Magic di siksa oleh Kepingan Salju tajam dan hampir mati membeku. Teriakan. Rintihan. Erangan kesakitan saut menyahut di tengah gemuruh Badai Salju. Mereka juga tak berhenti memanjatkan doa agar semua ini cepat berlalu.
Mata sosok itu kini terfokus pada Daehyun yang masih berusaha melumpuhkan Circle Magic, tanpa mempedulikan luka yang ia dapatkan. Di belakangnya tergeletak tubuh Dongwoo dan Young Saeng yang hampir di tutupi Salju.
“Kau ingat dia?” tanya sosok itu sembari bergeser dari hadapan Jaesuk, agar pemuda bagai patung itu bisa melihat orang yang di tunjuk nya. Jaesuk hanya diam tak merespons, matanya tertuju ke lapangan menyaksikan betapa memprihatin nya keadaan Daehyun sekarang. Baju yang di kenakan Daehyun hampir basah karena darah, bahkan Salju tempat ia berdiri sudah merah terkena darah Daehyun yang menetes. Rambutnya sudah putih di tutupi Salju.
“Dia adalah orang yang menelantarkan mu.” Sosok itu meletakan jari telunjuk nya di kaca persis dekat kening Jaesuk berada. Angin kencang menerpa Jaesuk dari depan entah datang dari mana.
Memori kecil Taehyung mendadak kembali di putar dengan semua 'manipulasi' dari sosok itu.
“Appa, Tae tidak mau pergi kesana.”
Daehyun hanya diam menatap anak kecil yang menangis di kakinya, tak ada kasihan di matanya.“Ku mohon Appa. Jangan biarkan mereka membawa ku.”
Daehyun kembali tak bergeming, bahkan tangisan pilu yang keluar dari mulut anak kecil itu tak mengubah ekspresi mantap anak kecil itu jijik.
“Bawa dia. Aku tak mau punya anak seorang monster.” Daehyun bahkan tak merasa iba saat anak kecil itu di seret paksa oleh orang berseragam hitam keluar dari rumah. Walau anak kecil itu memohon pada nya dan tangisan yang semakin pilu.
Masih tak ada respons dari Jaesuk saat kenangan itu terlintas dan di putar bagai sebuah film.
“Itu dirimu.”
Saat mendengar itu terlihat perubahan pada Jaesuk. Wajah yang datar tadi kini terlihat marah dan bola mata semakin biru. Nafas Jaesuk turun naik menggebu-gebu tak beraturan.
“ini satu lagi.”
Angin kencang kembali menerpa Jaesuk. Seringaian begitu betah bertengger di wajah sosok itu. Sebelah mata yang menatap Jaesuk penuh dengan kepuasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tower Magic Of Shadow (Sequel)
Fantasy--Menara Bayangan. Saat perang besar usai di tubuh Menara Bayangan. Ketika angin berhenti bertiup dan cahaya yang menyilaukan kembali redup. Yang mereka dapatkan, seseorang hilang ditengah Circle Magic. Orang itu mengorbankan dirinya untuk melindun...