Chapter 5

716 57 0
                                    


"Sinyalnya terlacak di gudang lama Haido," kata Miwako Sato.

Saat itu kepolisian bersama Shinichi sedang meeting kecil.

"Langsung kita sergap saja?" tanya Takagi.

"Sebentar, kita harus hati-hati dan menyiapkan rencana," kata Inspektur Megure.

"Tapi bukankah dia hanya ilmuwan gila? Tak punya bala pasukan. Hanya sisa-sisa organisasi hitam yang ketinggalan ditangkap," ujar Shiratori.

"Walaupun dia tidak punya bala pasukan," sambung Shinichi, "tapi dia punya teknologi canggih. Kita tidak tahu entah di markas itu dia pasang berapa jebakan,"

"Benar kata Kudo-Kun," ujar Inspektur Megure, "kalau mau menyerbu, selain pasukan canggih kita juga perlu hacker yang mumpuni,"

"Aku bisa minta bantuan Profesor Agasa," kata Shinichi.

"Itu akan sangat membantu," sahut Inspektur Megure.

"Tapi Kudo-Kun, kau yakin ingin ikut operasi pengepungan ini?" tanya Sato.

"Tentu saja, dia sudah menyebut-nyebut namaku, mau tidak mau aku harus berhadapan dengannya," sahut Shinichi.

"Sebenarnya, kau kenal orang ini tidak sih?" tanya Takagi pada Shinichi.

Shinichi menggeleng, "aku tidak tahu menahu, aku juga tidak mengerti apa yang sebenarnya dia inginkan dariku,"

"Sudahlah, mari kita susun saja rencananya," ucap Inspektur Megure serius.

Beberapa minggu belakangan ini kepolisian Jepang menerima teror dari seorang ilmuwan gila menamakan dirinya Profesor Orochi. Diduga Profesor Orochi merupakan sisa ilmuwan organisasi hitam yang berhasil meloloskan diri saat pengepungan oleh pasukan PSB. Profesor Orochi mengancam akan meledakkan bom virus yang dapat menjangkiti seluruh Jepang. Kepolisian berusaha melakukan negosiasi, mencari tahu apa yang diinginkan ilmuwan gila tersebut. Namun Profesor Orochi malah menyebut nama Kudo Shinichi dan ingin bertemu dengannya.

Shinichi menyatu dengan tim kepolisian mengenakan baju khusus saat menyusup masuk ke dalam markas. Profesor Agasa membantu membimbing dari tempat lain dengan monitor-monitornya, mereka terhubung dengan alat komunikasi.

Koridor-koridor markas itu terdiri dari kamera sensor gerak dan akan menembak objek yang tertangkap. Dengan cepat dan tangkas tim kepolisian menembak kamera tersebut satu per satu, membuka jalan sehingga Shinichi dan Miwako Sato aman untuk melewatinya.

Tit! Duar!

Sejumlah laser bersilang-silang menyala di dinding koridor dan meledakkan beberapa pasukan di belakang. Shinichi dan Sato tersentak.

Bum!

"Awas Kudo-Kun!" Sato menarik Shinichi ke belakang tepat pada waktunya.

Dari langit-langit terdapat pagar besi jatuh membatasi Sato dan Shinichi dari para pasukan lainnya.

"Tampaknya dia sengaja," gumam Shinichi.

"Nani?" Sato memandangnya.

"Dia ingin aku menghadapinya seorang diri,"

"Tidak bisa. Aku akan terus mendampingimu Kudo-Kun,"

"Arigatou Sato-San,"

"Ayo!"

Shinichi dan Sato terpaksa terus merangsek masuk berdua saja tanpa pasukan di belakang. Hingga akhirnya di ujung koridor gelap mereka tiba di selasar luas. Lampu-lampu di langit-langit berderet menyala.

Rise of The ScientistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang