"Ohayo!" seru Ai seperti biasanya ketika ia baru sampai kelas. Namun kemudian ia mengerjap bingung karena tidak ada satu pun yang membalas sapaannya seperti biasa. Teman-temannya justru menatapnya dengan pandangan aneh dan bingung.
Meski Ai tidak mengerti dengan sikap teman-temannya, ia tetap menghampiri mejanya dan duduk seraya merapikan buku-bukunya. Tak lama kemudian temannya yang laki-laki menghampirinya bersama beberapa anak lainnya.
"Ne Ai-Chan," panggil temannya yang bernama Yuki.
"Uhm? Nani?" Ai menatapnya.
"Ku dengar kau ternyata masih punya ibu ya?"
"Aku memang selalu punya ibu!" gerutu Ai.
"Tapi katanya ibumu ternyata tidak meninggal,"
"Iya. Okasan masih hidup, dia sangat cantik dan baik," timpal Ai ketus.
"Mungkin dia memang tidak pernah meninggal karena dia dipenjara,"
"Eh? Maksudmu apa sih? Okasan tidak pernah dipenjara!"
"Ibumu itu orang jahat!" seru Yuki.
"Kau yang jahat! Kenapa mengatai Okasan!" hardik Ai mulai marah.
Yuki menunjukkan layar ponselnya, "nih baca sendiri, katanya kau anak pintar. Enam tahun lalu Dark Scientist berhasil ditangkap polisi, kau lihat sendiri itu foto siapa,"
Mata Ai bergetar saat melihat foto itu, ia merasa terguncang.
"Apa kubilang, ibumu Miyano Shiho itu orang jahat!" teriak Yuki.
"Ibu Ai orang jahat! Ibu Ai orang jahat!" teman-temannya yang lain mulai mengatai.
Ai hanya menundukkan kepalanya dengan sedih. Seharian itu ia tidak bisa berkonsentrasi pada pelajarannya.
***
"Tumben Sato-San mau melepasmu," kata Shinichi yang sedang berjalan bersama Shiho menuju gerbang sekolah Ai.
"Karena ada kau, selama aku tidak sendirian saja," kata Shiho kemudian menghela napas, "aku merasa seperti bom waktu saja yang kapanpun bisa meledak. Aku sungguh tidak enak hati harus merepotkannya terus,"
"Setelah Araide dapat memastikan periode dan dosisnya, kau tidak perlu bergantung lagi pada orang lain,"
"Eh,"
"Ngomong-ngomong Ai pasti senang karena kau ikut datang menjemputnya,"
"Aku sudah janji mau membuat lemon cake untuknya,"
"Buatkan lebih untukku please," pinta Shinichi penuh harap.
"Loyangnya besar, pasti ada cukup bagian untukmu,"
Shinichi terkekeh.
Tak lama kemudian terdengar bel sekolah. Murid-murid mulai bubaran. Tak lama kemudian Shinichi dan Shiho melihat Ai. Mereka berharap anak itu akan berlari bersemangat menghampiri mereka, namun mereka malah bingung karena Ai hanya berjalan murung sembari menundukkan kepalanya.
"Otosan," panggil Ai datar dan ia tidak memanggil Shiho.
"Ayo kita pulang. Okasan mau buatkan Ai lemon cake lho," kata Shinichi.
Ai tidak berkata apa-apa dan langsung masuk ke mobil. Shinichi dan Shiho bertukar pandang bingung, tidak mengerti apa yang tengah terjadi pada putri mereka. Kemudian Shiho menyadari pandangan itu, sorot mata para orang tua murid yang memandangnya aneh, jijik dan takut. Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rise of The Scientist
FanfictionFF kali ini masih merupakan alternatif lain dari novel Dark Princessnya Pipi Tembam. Jadi bagi yang sudah baca Dark Scientist, ini anggaplah awalannya sama aja. Ran meninggal gak sengaja ketembak karena dikira komplotan dia itu Sherry. Lalu Sherry n...