9. PUTUS

10.6K 440 5
                                        

Sudah seminggu Aya benar-benar tak mempedulikannya. Tidak ada lagi hal istimewa yang Aya berikan untuk Arthur. Aya nya benar-benar berubah.

Kini Arthur sedang menunggu Ayana di parkiran sekolah, jam menunjukkan pukul 15:30 WIB.

Dia yakin Aya nya belum pulang, terlihat bahwa motor Aya masih terparkir di sekolah.

Setelah lama menunggu akhirnya Ayana datang, bersama Mario. Arthur menukikkan alisnya, dia tidak suka ini. Arthur menghampiri Ayana dan Mario, dia menarik tangan Ayana.

"Eh, apaan sih" Ayana terkejut ketika sedang mengobrol dengan Mario tiba-tiba ada yang menarik tangannya

"Aku perlu bicara sama kamu" Arthur menyendukkan pandangannya

"Huftt, dimana" Aya menghela napas nya

"Ay lo yakin?" Tanya Mario khawatir

Ayana mengangguk, dia harus membereskan ini

Arthur menatap tajam Mario, dan menarik tangan Ayana menuju motornya

"Gue bawa motor sendiri"

"Gak, kamu bareng aku, biar aku hubungin suruhan aku buat bawain motor kamu kerumah"

Arthur mengode Ayana untuk naik ke motornya, Ayana pun naik dan mereka pergi meninggalkan area sekolah. Tapi sebelum itu Ayana menengok ke belakang, disana masih ada Mario. Ayana mengangguk dan tersenyum, dia berkata tanpa suara 'sebentar'

Mario sebenarnya cemburu melihat Ayana dengan Arthur, tapi apalah daya mereka juga masih terikat sebuah hubungan.

••••••••••••••••••••••••••••

Arthur dan Ayana tiba di apartment Arthur

Arthur menggenggam tangan Ayana menuju kedalam Apart, sudah lama rasanya dia tidak berpegangan tangan bersama Ayana. Rasanya sangat senang sekali

Arthur membawa masuk Ayana dan menuntunnya untuk duduk di sofa, dia duduk disebelah Ayana.

"Kamu kenapa berubah?" Arthur menatap Ayana

"Bukannya lo duluan yang berubah?"

"Aku begitu karna-"

"Lo bosen sama gue?" Aya menatap Arthur sembari menaikkan alisnya dan tersenyum sinis.

"Bukan begitu Ayana" ga mungkin dia tau. Batin Arthur

"Kita putus"

"AYANA" Arthur tak sadar membentak Ayana

"Kenapa hah? Lo duluan yang ngacuhin gue, cuekkin gue, dingin sama gue dan seolah gak peduli sama gue. Lo nggak tau seberapa lama gue nunggu balesan chat dari lo, trus akhirnya malah dijawab singkat, tapi gue tetep seneng lo jawab. Setiap hari gue ngasih lo bekal sarapan ke sekolah, tapi lo malah kasih ke orang lain, ke cewek spesial lo" di akhir kata, Ayana membisikkannya pelan pada telinga Arthur

"Ay, sayang maafin aku, aku dulu khilaf"

"Khilaf...? Nyatanya lo ngelakuin itu secara sadar" Ayana menghempaskan tangan Arthur

"Aya aku minta maaf, aku gak mau putus maafin aku Ayy"Arthur bersimpuh dibawah Ayana, dia menggenggam tangan Ayana erat

"Setelah semua yang lo lakuin? Bahkan lo selingkuh di belakang gue? Lo pikir gue gak tau??" Ayana mencoba melepaskan tangan Arthur

"Ayy, aku ngaku, aku emang dulu bosen sama kamu, aku ngaku Ay. Tapi setelah perlakuan kamu berubah, ada yang hilang Ay, aku ternyata gak bisa tanpa kamu. Setelah itu aku cuman cari tempat pelampiasan Ay" Arthur mengadahkan kepala untuk menatap Aya, dia menatap Aya dengan pandangan sendu dan matanya yang memerah.

"Semudah itu? Lo gak tau perasaan gue yang sakit? Gue gak mau tau, kita p.u.t.u.s" Ayana berhasil melepaskan genggaman Arthur, tapi..

"ENGGAK, aku gak mau Ay, maafin aku, kasih aku kesempatan Ayy, aku mohon" Arthur memeluk pinggang Ayana erat

"Kesempatan apalagi Ar?? Gue udah capek, semuanya juga udah telat" setelah berhasil melepaskan genggaman Arthur, dia sekarang harus berusaha lagi melepaskan pelukan Arthur

"Enggak Ayaa, aku gak mau, maafin aku, maaf" Arthur menggeleng dalam pelukannya. Ayana merasa baju nya basah, apa anak ini...

"Ayaa aku gak mau putus, maafin aku" Arthur mendongak dengan wajah yang sembab, dan air mata yang mengalir.

Ayana tak menyangka Arthur bisa seperti ini, tapi dia tidak peduli, dia harus pergi dari sini.

"Gue gak peduli, kita putus dan jangan ganggu gue lagi"

"Apa ini gara-gara Mario?" Tatapan Arthur berubah tajam

"Jangan bawa nama dia, ini urusan kita"

"Gara-gara dia kan kamu jadi berubah begini?" Arthur berdiri dan memajukkan dirinya pada Ayana, terus maju hingga Ayana berjalan mundur ke belakang

Arthur memegang bahu Ayana

"A.k.u gak akan lepasin kamu"

"Lepasin Arthur, kita udah putus" ayana menatap tajam pada Arthur

Arthur mendorong Ayana pada sofa dan menindihnya.

"Aku salah dan aku minta maaf sayang" Arthur menatap sendu Ayana

"ARTHUR, SEMUA INI BERASAL DARI LO, kalau aja lo gak selingkuh, kita gak akan kayak gini"

"I know, aku sekarang sadar aku udah terbiasa sama kamu dan aku gak bisa tanpa kamu. Aku gak akan biarin dia rebut kamu dari aku" Arthur menenggelamkan kepalanya pada leher Ayana, dia memeluk Ayana

"ARTHUR"

"I love you, and sorry Ayana" Arthur semakin memeluk erat Ayana.

••••••••••••••••••••••••••••••••

Terima kasihh ya semuanyaaa

See you

Ayana' s StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang