5. BERTEMU PROTAGONIS

8.5K 469 1
                                    

Pukul 15:00 WIB

Tenggg teng teng teng, bel pulang sekolah berbunyi

"Lo pulang sama siapa Ay?" Tanya Janet

"Gue dijemput sama abang"

"Widiii yaudah gue duluan ya sama Freya, byee Ay hati-hati"

"Dadahh Ayaa" Freya melambaikan tangannya ke Aya

Aya membalas lambaian tangan Freya. Aya pergi ke toilet terlebih dahulu karena kebelet buang air kecil.

Aya masuk ke bilik salah satu toilet, selang beberapa menit dia pun selesai, kini dia sedang membenarkan rok nya di dalam bilik.

Aya keluar dari bilik, dia menyempatkan untuk bercermin sebentar. Dia tidak sendiri, di sebelahnya ada seorang gadis yang meliriknya diam-diam.

"H..h..aii Kak Aya" sapa gadis itu

Aya menoleh, dia melihat ke arah name tag gadis itu. Ahh rupanya dia adalah Natalie Liana

Bisa dilihat bahwa Natalie masih kelas 11 sma.

"Hmm, lo Natalie Liana?"

"I..y..aa kak, aku Natalie"

Ayana Mendekatkan mulutnya pada telinga Natalie, "apa lo tau Arthur Mahendra?"

"A..k.u gak tau kak" Natalie menelan ludahnya dengan susah, tentu nya dia tau siapa gadis didepannya ini.

Aya menjauhkan wajahnya, "gamau jujur ya, padahal gue juga tau kalau kalian ada hubungan"

"Kak aku..."

"Sstt, mending jujur, gue juga gabakal apa-apain lo. Berapa lama lo punya hubungan sama Arthur?" Ayana menaikkan sebelah alisnya

"Huft... udah satu minggu, maaf kak" Natalie menundukkan kepalanya.

"Lo tau dia udah punya pacar?"

Natalie mengangguk

"Berarti lo tau kalau lo nerima dia itu salah?"

Natalie mengangguk sekali lagi

"Lo itu terlalu polos buat Arthur yang brengsek, jangan karna dia perhatian sama lo terus lo jadi terbuai sama dia, apalagi dia udah punya pacar"

"Lo ga tau ada seseorang yang tulus dan cinta sama lo, tapi dia lebih buat mendem perasaan nya saat tau lo jadian sama Arthur"

"Sayang aja sih ada yang tulus tapi lebih milih yang brengsek"

Ayana tersenyum tipis dan mulai melangkah melewati Natalie.

•••••••••••••••••••••••••••

Saat ini Ayana sedang menunggu abang nya di halte dekat sekolah. Dia sedang bertelepon dengan Nathan

"Bangg, lama bangett. Lo ngejalanin mobil kayak siput dah"

"Ya bentar elah, ini lagi macet anjir, mana bisa gue terobos"

"Yahhh, yaudah deh gapapa gue sabar nih nungguin"

"Sabar ya, nanti balik nya kita mampir deh beli makanan"

"Oke"

Tutt tutt

Aya mematikan ponselnya, dan menyimpannya di dalam tas.

Dia memperhatikan langit yang mendung, lalu perlahan rintik-rintik pun mulai membasahi jalanan. Aya menengadahkan tangannya, membiarkan tangannya terkena air hujan.

Aya tak sadar disebelahnya kini ada seorang laki-laki yang ikut duduk.

"Hai" sapa lelaki itu

"Heh" Aya terkejut dan menoleh ke arah lelaki tersebut

"Maaf ngagetin, kenalin gue Mario Julio Alexis." Ucapnya sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat

"Gue Ayana Geraldine" Aya membalas uluran tangan Mario

"Lo temen Arthur ya?"

"Iya, kenapa emang"

"Engga sih, lo ganteng"

Mario terpaku, dia merasa jantung nya sedang berdisko.

"Ekhm, biasa aja. Emm lo pulang sama siapa?" Tanya Mario meredakan kegugupannya

"Dijemput abang"

Kirain sendiri

"Oh gitu, gue izin nyampirin ini ya"

Aya menoleh dan dia melihat Mario yang sedang memegang jaketnya. Aya mengangguk, Mario pun memasangkan jeket nya pada bahu Ayana. Karena sedari tadi ia melihat Aya mengusap lengannya, kedinginan.

Tinn tinn

Aya menoleh pada mobil di seberang.

"Eh itu abang gue, gue duluan ya Ri"

"Bareng aja nyebrang nya"

Mereka berdua pun nenyebrang, ketika Aya hendak pergi...

"Ayana.... ini buat lo" Mario menyodorkan satu buah coklat pada Ayana.

"Hah... oh, makasih Rio. Eh ini jaket lo"

"Gapapa besok aja, sana udah ditungguin abang lo"

Ayana mengangguk, dia berlari menuju mobil abang. Tapi sebelum masuk dia berbalik dan masih melihat Mario berdiri dibelakang sana. Aya melambaikan tangannya yang memegang coklat pemberian Mario lalu tersenyum.

Mario ikut tersenyum lalu mengangguk. Ayana pun masuk dan berlalu pulang bersama abangnya.

Di tempatnya, Mario masih memperhatikan mobil dimana Ayana berlalu sampai mobil itu sangat jauh. Dia tersenyum memegang dadanya.

Andai dulu gue lebih cepet dari Arthur, mungkin sekarang gue yang nganterin lo.

Mario pun memakai helm nya, lalu pergi untuk pulang.

•••••••••••••••••••••••••••••••

Terima kasih banyak banyakk♡♡♡♡

Ayana' s StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang