15. TEMPAT BERSANDAR

5K 222 4
                                    

Pukul 10:00 am

Tringgg tringg

Bel istirahat berbunyi, Ayana dan teman-teman nya segera pergi menuju kantin.

"Eh lo tau gak pak botak yang tadi?" Tanya Janet.

"Pak Ridwan met." Ucap Ayana.

"Penghinaan, aku aduin." Ucap Freya sambil memelototkan mata nya pada Janet.

"Eee, dasar cepu luh." Janet mendelikkan mata nya.

"Pak Ridwan hampir bikin otak gue meledak anjir, dikasih 40 soal mtk gue kira tinggal disilang-silang, eh ternyata harus sama cara nya. Mana campuran lagi materi nya, gue lupa, gue capek nulis, gue capek mikir. Pengen pulang ajaa." Ucap Janet yang berkeluh kesah pada teman nya.

"Lo mah setiap pelajaran mtk juga, otak lo selalu mau meledak." Ucap Ayana.

"Yeuuu, emang iya." Janet tersenyum malu.

••••••••••••••••••••••

Setibanya di kantin, Janet dan Freya pergi memesan makanan, sementara Ayana menunggu titipan makanan nya sambil duduk disalah satu bangku kantin.

Ayana mengedarkan pandangannya. Ia melihat Nathalie dan teman-teman nya di meja ujung sedang asyik mengobrol. Tetapi ada yang berbeda, Nathalie terlihat lesu dan melamun. Ia mengabaikan teman nya yang berusaha mengajaknya berbicara.

'Tumben, pangeran nya kemana?' Batin Ayana.

"DARR."

"An....

......jay."

"Marioooo."

Ayana terjengit saat tiba-tiba Mario mengagetkan nya dari belakang.

"Hehe, maaf Ay."

"Kebiasaan lo, dateng-dateng salam kek." Ucap Ayana sambil mendelikkan mata nya.

"Iyaa, assalamu'alaikum cantik." Mario duduk disebelah Ayana.

"Wa'alaikumsalam." Ucap Ayana dengan datar.

"Jangan marah Ayy, maafinn gue." Mario memiringkan dan memajukan wajahnya pada Ayana, menatap wajah Ayana lebih dekat.

Ayana diam.

"Makanan datangg." Ucap Freya yang datang bersama Janet, membawa nampan berisi tiga mangkok bakso.

"Kok ada mahkluk lain disini?" Tanya Janet sambil menyimpan bakso nya di meja.

Mario menatap datar pada Janet.

"Selow dong." Ucap Janet.

"Dia kan mau pdkt sama Ayana." Ucap Freya.

Mario langsung menoleh pada Freya dan memelototkan matanya.

"Makasih." Ucap Ayana ketika Janet menyodorkan nya bakso.

Ayana memakan bakso nya dengan diam. Mario menoleh pada Ayana, dengan tatapan yang memelas.

"Yahh dicuekin Ayana ya, kesiann." Ucap Janet pada Mario.

"Maaf Ay, pulangnya tungguin ya di parkiran." Bisik Mario pada Ayana, lalu ia beranjak meninggalkan kantin. Sebelum pergi, dia sempat mengusap kepala Ayana pelan.

'Omoo, mereka udah jadian belum si?' Batin Janet dan Freya.

•••••••••••••••••••

Di belakang sekolah

Hiks hikss

Itu adalah suara tangisan Nathalie, dia menangis dibawah pohon dengan posisi duduk memeluk kedua lutut nya.

'Aku emang salah nerima Kak Arthur hiks.'

'Seharusnya aku sadar kalau dia udah punya pacar, dan aku cuman jadi selingkuhan nya.'

'Dasar Nathalie bodoh, hiks.'

Nathalie semakin menenggelamkan wajah nya pada lipatan tangan.

Tapi dia tersentak, tatkala merasakan ada seseorang yang menyentuh puncak kepalanya.

Nathalie menoleh keatas.

Seseorang itu..........

Cakra.

"Kak Cakra." Panggil Nathalie sambil menghapus sisa air mata dipipi nya.

"Kakak ngapain disini?" Nathalie melihat Cakra yang kini ikut duduk di sebelahnya.

"Gue gak sengaja lewat dari toilet, lo kenapa nangis hm?" Cakra bertanya sembari mengangkat kedua alisnya.

"Aku gapapa."

"Gara-gara Arthur?" Tebak Cakra.

"B...b..ukan." ucap Nathalie terbata-bata.

"Gapapa cerita aja, siapa tau nanti hati lo jadi plong habis cerita." Cakra tersenyum tipis pada Nathalie.

"Emm, sebenernya aku habis putus dari Kak Arthur. Tapi yang bikin aku sedih itu Kak Ayana, soalnya aku merasa bersalah banget sama Kak Aya. Setelah putus aku mikir, aku yang bikin hubungan mereka retak, pasti jadi Kak Aya sakit banget ya Kak?" Nathalie kembali menangis mengingat perbuatannya.

"Aku bodoh banget kan Kak." Ucap Nathalie sambil sesenggukkan.

Cakra menarik kepala Nathalie untuk bersandar di bahu nya.

"Sttt, gue tau. Tapi yang lebih bodoh dan salah disini Arthur. Sifat dia yang egois dan plin-plan itu bener-bener berhasil bikin sakit dua hati." Ucap Cakra.

"Lain kali jangan kayak gini ya. Sekali pun kita suka dan cinta sama seseorang, tapi kalau dia nya udah punya pasangan, kita bisa apa? Harus bisa relain dan ikhlasin jalan nya, mungkin emang jodoh kita bukan dia." Ucap Cakra sembari mengusap kepala Nathalie.

Nathalie mengangguk, "kira-kira kalau aku minta maaf sama Kak Ayana dimaafin gak ya?"

"Pasti lah, asal jangan diulangin lagi Nat."

"Yaudah, makasih ya Kak udah mau dengerin aku cerita. Bahkan Kakak kasih wejangan buat aku." Nathalie mengangkat kepala nya dan menoleh pada Cakra.

"Iyaaa Nat, tuh udah bel masuk. Cepet masuk kelas gih."

Cakra dan Nathalie berdiri dari duduknya. Sebelum pergi, Nathalie menggapai tangan Cakra untuk bersalaman.

"Makasih banyak Kak Cakra, aku duluan ya."

Cakra mengangguk sembari tersenyum. Setelahnya, Nathalie pergi menuju kelas.

Sementara Cakra masih terdiam ditempatnya.

'Bahkan tanpa lo minta, gue akan selalu siap buat jadi tempat bersandar lo Nathalie.'

•••••••••••••••••••••••

Yeyeyyy update......

Maaf ya kalau aku lama update nya. Semoga kalian suka ya sama chap ini.

Makasihh banyak yaa yang udah baca, vote dan komen. Jangan bosen bosen yaa gais

Kapal baru nihh, siap berlayar gak??

Janet be like:

Janet be like:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ayana' s StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang