06

24 7 1
                                    

Matahari mulai tenggelam di telan bumi , sinarnya menyinari Rina melalui jendela kamarnya. Menyelesaikan semua mata pelajaran di hari ini, Rina kembali ke kamarnya untuk pindah ke dalam asrama History pilihannya. Kejadian di kelas umum tekno pertamanya memberinya sedikit hiburan , Rina penasaran akan orang penerima hadiah kirimannya bagaimanakah ekspresinya saat menerima hadiah itu? Membayangkan ekspresinya yang kesal Rina terkekeh sendiri di kamarnya.

Membawa semua barang barangnya menuju kamarnya di asrama History Rina dibantu oleh Sir Jack yang selalu siap sedia membantunya. Kamarnya yang berada di lantai teratas akademi membuatnya harus menaiki banyak anak tangga . Melihat banyak anak tangga yang melingkar mengecil semakin naik keatas membuat Rina berjalan memutar yang dihadang oleh Sir Jack yang melihat Rina dengan senyum hangat beserta barang bawaan Rina ditangannya. Melihat hal itu Rina menguatkan tekad untuk mulai berjalan menaiki anak tangga satu persatu, Rina dalam diam mengeluh mengapa tidak ada lift didalam asrama History, padahal di keempat asrama lainnya disediakan lift untuk para murid benar benar tidak adil keluhnya  .Akhirnya setelah lebih dari 365 anak tangga yang telah dilalui dan Rina sengaja hitung setelah melewatinya , ia telah sampai pintu kamarnya.

Haah

Haaahhhh

Desahan napas secara tidak beraturan terdengar Rina secara rakus menghirup oksigen disekitarnya, nafasnya berat, sepertinya faktor ia yang menghabiskan waktunya belakangan ini sebelum masuk ke akademi dengan hanya duduk dan membaca buku membuat fisiknya lemah.

" Apa nona baik baik saja?.... “

Sir Jack yang melihat keadaan Rina didepannya merasa khawatir. Menganggukkan kepalanya Rina mulai bernafas dengan normal dan mengangkat kepalanya yang sebelumnya tertunduk.

Tok!  Tok !!!

" Permisi.... "

Clek

Krieet

Pintu kamar dibukanya, terlihat empat pasang tempat tidur dengan masing masing satu lemari dan satu meja belajar di sampingnya . Seorang pria tua berusia hampir pensiun dengan satu kacamata yang menutupi satu matanya dan rambut hitamnya yang sudah hampir putih semua menggunakan setelan  jas coklat, kini dia berhadap hadapan dengan Rina yang baru membuka pintu kamar.

" Maaf permisi apakah anda kepala asrama History? "

Senyum mengembang di bibir Rina ia bertanya dengan sopan kepada orang didepannya. Sepucuk senyuman juga mulai muncul di wajah orang yang berada didepan Rina.

" Anda benar nona, sebelumnya perkenalkan saya Profesor Glen Osford ,murid murid biasa memanggilnya saya profesor Glen "

" Saya murid pindahan, Rina Evans senang bertemu dengan anda profesor “

Rina berjalan mendekati profesor Glen membungkukkan tubuhnya sebagai penghormatan kepada orang yang lebih tua ,menurut budaya Republic Eden biasanya seseorang yang lebih muda harus membungkukkan badannya jika bertemu dengan orang yang lebih tua darinya . Sebenarnya Rina hanya melakukannya kepada orang tertentu saja seperti profesor Glen dihadapannya yang sekarang adalah kepala asramanya.

" Nona Evans ini adalah kamarmu selama menganyam pendidikan di akademi, anggap saja seperti rumah sendiri dan jangan sungkan untuk meminta bantuan kepadaku jika terjadi sesuatu "

Suara profesor Glen terdengar sangat lembut bagi Rina seperti suara neneknya Violan . Senyuman Rina kembali mengembang ia tersenyum lembut kepada profesor Glen.

" Baik, Terima kasih banyak atas perhatian profesor "

Profesor Glen tersenyum, berpamitan kepada Rina  ia dan Sir Jack meninggalkan kamar asramanya. Tak lupa Rina juga mengucapkan terimakasih kepada Sir Jack yang sudah membantunya. Setelah dipikirkan lagi Rina mengingat prilakunya mengenai Sir Jack yang ia tinggalkan sendiri bersama Pangeran Alver di ruang kesehatan, padahal ia meninggalkannya sendiri tanpa penjelasan tapi sejak mereka bertemu kembali di ruang pengambilan baju Sir Jack tidak menampakan tanda tanda kemarahannya ataupun kekecewaannya kepada Rina. Menyadari kesalahannya Rina berfikir mungkin suatu saat ia harus minta maaf pada Sir Jack.

The Last Evans Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang