15

8 3 0
                                    

Hallo
Maaf kalau lama update...
Alasannya banyak bahkan kalau saya cerita mungkin bisa untuk menulis satu jilid buku novel :D, tapi yah akan saya usahakan mulai update dengan lebih rajin lagi.
Tanpa basa basi lagi
~~~Happy Reading~~~
.
.
.
.
.

"..."

Hening. Baik Michael maupun Chloe setelah mendengar ucapan Rina keduanya menutup rapat mulut mereka.

Rina melanjutkan

"Saya tidak memaksa kalian untuk setuju dan ikut mengerjakan, kalian boleh tetap diam asalkan tidak mengganggu." Rina mengatakan dengan suara acuh tak acuh.

Rina tidak marah ataupun merajuk, karna sejak awal dirinya memang menginginkan kedua orang itu mengabaikannya. Hanya saja Rina tidak menyukai kegagalan, mendapat nilai kosong karna pertengkaran? Jangan bercanda.

Kembali fokus pada pekerjaannya, Rina mengabaikan keduanya.

"Ck, aku bukan seorang bajingan yang hanya menunggu hasil jadi setidaknya biarkan aku mendengar mengenai alat apa yang ingin kamu buat itu," ujar Michael

"Abaikan dia nona Evans, sejak awal saya memang datang untuk membantu anda."

Chloe mengeluarkan laptop dari tasnya lalu mendekatkan dirinya ke tempat duduk Rina yang sedang merakit sesuatu. Begitupun dengan Michael dia mengambil semua barang yang sedang Rina pegang ditangannya agar perhatian Rina tertuju padanya.

Tidak terduga sekali ternyata mengabaikan lebih berguna daripada melerai mereka

Karna kesemua barang ditangannya sudah diambil oleh Michael, Rina mengubah posisi duduknya menghadap belakang kearah Chloe dan Michael. Perlahan dia menjelaskan ide mengenai alat yang akan dibuatnya pada mereka berdua.

Reaksi Michael yang awalnya wajahnya selalu terlihat mengantuk setelah mendengarkan penjelasan dari Rina wajahnya mulai menunjukkan ketertarikan di matanya. Sedangkan Chloe orang itu terlihat sangat bersemangat namun tetap mendengarkan dengan tenang sampai Rina selesai berbicara.

"jadi begitulah, dengan kita memanfaatkan aliran mana pada tubuh pengguna maka membuat alat komunikasi telepati otak tidaklah mustahil untuk dibuat "

Chloe bangun dari tempat duduknya tersenyum gembira mendekati Rina.

"Boleh,kita buat ini saja, dijual pun pasti akan menghasilkan banyak uang!"seru Chloe dengan semangat membara.

Bagaimanapun alat ini pasti akan menghasilkan banyak uang, dengan begitu hidup damaiku bisa akan selalu terjaga

Setuju akan perkataan Chloe, Rina tersenyum lalu mengangguk kecil.

"Apakah hanya uang yang ada di kepalamu?"

Michael menatap Chloe dengan wajah apatis nya. Dan Chloe tentu saja langsung memandang tajam Michael setelahnya.

Rina mengabaikan kembali keduanya meskipun sangat di sayangkan salah satu anggota kelompoknya yaitu Michael tidak mengetahui tentang kebahagiaan dunia yang sesungguhnya. Ya, apa lagi kalau bukan uang, uang adalah kebahagiaan dunia yang sesungguhnya menurut Rina.

Uang adalah yang terbaik.

Dengan memiliki banyak uang seseorang tentunya dapat membeli apapun yang diinginkannya. Termasuk kehidupan damai yang Rina impikan, dengan berbekal banyak uang Rina dapat hidup dengan damai tanpa harus memikirkan beban pengeluaran. Meskipun aset yang didapat dari keluarga Evans bisa terbilang cukup banyak tapi Rina sendiri bukan sampah yang hanya bisa meminta uang, Rina terkadang mengumpulkan uang sakunya untuk di investasi kan dan tentu saja secara diam-diam.

The Last Evans Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang