03

23 8 0
                                    

Tak

Benturan kecil antara meja dan gelas mengisi kekosongan dalam ruang. Suasana dingin memenuhi isi ruangan kantor kepala akademi.

"Jadi, apa sebenarnya tujuanmu memasukkan Rina ke dalam akademi ini Richard?"

Saverus memulai pembicaraan setelah Rina pergi meninggalkan ruang kantornya.

"Aku dan Lia sudah sepakat akan hal ini demi keamanan Rina kami memutuskan menitipkannya disini"

Huff

Terdengar helaan nafas saverus yang membuat Richard dan Lia fokus memperhatikan tindakan orang di depannya ini.

"Kamu pasti tahu mengenai permainan kecil antar murid akademi kan? Jika kamu ayah yang baik, kamu pasti tidak akan mengirim anak semata wayangmu ke ruang lingkup akademi"

Saverus menegaskan kata konflik internal dan anak semata wayang dalam ucapannya memandang tegas ke arah pasangan suami istri didepannya.

"Jangan khawatir .... hal seperti itu tidak menjadi masalah untuk Rina. Meskipun aku jarang berjumpa dengannya, aku sudah mengetahui kemampuannya dalam menghadapai segala macam masalah"

"Baiklah jika itu keputusanmu namun aku tak yakin hanya karna itu"

"Seperti biasa matamu sangat jeli ya"

Richard mendengus dan memandang saverus dengan seringai dibibirnya kemudian memasang muka seriusnya

"Mereka sudah mulai bergerak, aku tidak bisa meninggalkan Rina di rumah . Sebanyak apapun penjaga yang menjaganya jika lawannya mereka kemungkinan besar para penjaga dapat di kalahkan dengan mudah dan lagi sudah waktunya bagi Rina untuk ikut turut serta dalam hal ini , jika aku suatu saat meninggalkannya harus ku pastikan Rina sudah siap."

Saverus mendengarkan Richard dengan seksama, pada awalnya dia terkejut dengan pernyataan Richard tentang mereka yang sudah mulai bergerak namun disisi lain ia pun harus lebih mengetatkan penjagaan akademi terlebih Richard menitipkan putrinya di sini.

"Jadi begitu..... Baik, aku akan membantu kalian"

Saverus memantapkan jawabannya kepada Richard dan Lia

"Oh ternyata cukup lama juga kita berbincang, kami memiliki urusan penting lainnya dan tanpa ku sadari beberapa rekanku sudah banyak menelfon sejak tadi"
Richard beranjak dari tempat duduknya sambil melihat daftar panggilan tak terjawab di smartphonenya.

"Tolong beri tahu Rina ya kami harus pergi lebih dulu ada keperluan mendesak yang harus diurus"

Sebagai salam perpisahan Richard memeluk Saverus kemudian pergi menuju pintu kantor namun sebelum pintu di buka Lia berbalik badan memandang Saverus.

"Mr. Riddle tolong jaga Rina, bagaimanapun dia hanyalah seorang gadis berusia 15 tahun"

Lia mengucapkan dengan nada khawatir yang sejak tadi ia tahan . Saverus yang mengetahui itu menjawabnya dengan anggukan penuh pasti dan tersenyum hangat. Pintu itupun ditutup meninggalkan Saverus Riddle sendiri di kantornya yang meminum kembali teh dalam cangkirnya yang sudah ia ganti.

° ° ° ° °

Di Depan Ruang Kesehatan

Rina yang meninggalkan Sir Jack dengan pangeran Ingarsia di dalamnya sedikit terkejut akan kehadiran orang di depan pintu ruang kesehatan yang ia sedang buka.
Seorang murid perempuan memakai kacamata bulat dengan dua rambut hitam yang ia kepang memandangnya dengan mata coklatnya yang penuh rasa gugup.

"Ah maaf sebelumnya, anda siapa ya? Apa anda ingin masuk ke dalam?"

Keluar dari ruangan kesehatan Rina sedikit menyingkir dari pintu mengira gadis didepannya ingin masuk namun terhalang olehnya. Namun gadis itu hanya menggeleng gelengkan kepalanya depan cepat.

The Last Evans Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang