Erlang-Chapter XX 'Bukan Tempat Pulang'

214 26 4
                                    

"Kirana, Jangan lari-lari."

Suara familiar terdengar oleh Erlang, wajah Erlang langsung menoleh dengan cepat. Sang Mama terlihat mengejar seorang anak perempuan yang berlarian kesana kemari dengan senyumnya. Erlang bersembunyi di balik pohon sembari menatap wajah sang Mama yang terlihat bahagia bermain dengan anak itu.

Sebenarnya Erlang tidak ingin ke apartment sang Mama, tetapi logikanya tidak berjalan sesuai dengan perasaannya dan sekarang dirinya tiba di taman apartment sang Mama. Ia tidak mengenal anak kecil yang bersama dengan sang Mama, tapi wajah hangat sang Mama membuat Erlang enggan menghampiri dan menghancurkannya. 'Andai itu aku.' Kalimat yang terbesit di pikiran Erlang.

Erlang memberanikan dirinya mendekati sang Mama dari belakang. "Mah." Panggil Erlang dengan pelan. Sang Mama membelakkan mata nya menatap Erlang yang berada di belakangnya. "Tante." Anak perempuan itu langsung bersembunyi di balik tubuh sang Mama dan sang Mama langsung berbalik dengan cepat ke arah anak itu. "Iya Kirana, gapapa kok. Ini kak Erlang."

Erlang langsung berjongkok di hadapan anak perempuan itu dengan senyumannya yang hangat, tapi mata sesekali melirik wajah sang Mama yang masih sangat fokus menatap anak perempuan itu, seakan menghindari dari tatapan Erlang. "Kenalin kak Erlang, Kirana ya?" Anak itu masih menyembunyikan wajahnya ke arah sang Mama tanpa berniat untuk berkenalan dengan Erlang dan Erlang yang mengerti langsung menarik uluran tangannya. Wajahnya beralih menatap kearah Mama nya yang beralih untuk menggandeng anak itu.

"Aku ikut ya Mah?" Tanya Erlang dengan hati-hati, walaupun sebenarnya dia memang sudah mengekori sang Mama tanpa bertanya. "Ya." Jawab Mama nya singkat. Pertanyaan memang bermunculan di kepalanya, tapi Erlang tidak ingin bertanya untuk mengurangi resiko ia di usir. Anak perempuan itu mengintipi dirinya yang berjalan di belakang sang Mama sesekali dan berbisik, "Tante, kak Erlang itu siapa?" Sang Mama melirik dirinya dan menjawab, "anak Tante." Singkat namun berarti bagi Erlang.

"Berarti kak Erlang yang sering di omongin Oma ya?" Erlang di belakang hanya mendengarkan apa yang di ucapkan anak itu dalam diam. "Tapi kata Oma, kak Erlang ngehancurin hidup Tante." Wajah sang Mama langsung terkejut dengan pernyataan Kirana. "Hush." Hanya itu balasan yang di berikan sang Mama, tidak ada pembenaran apa pun.

Erlang yang di belakang membeku sejenak. Tapi dengan cepat ia kembali ke posisi semulanya, kaki Erlang tetap mengikuti sang Mama hingga mereka masuk ke dalam lift. "Tante, aku laper, mau makan burger." Ucap anak itu sembari memelas kearah sang Mama.

"Tapi Tante udah masak sayang, gimana kalau burger Tante beliin pas kamu nginep lagi?" Bujuk sang Mama, sedangkan Erlang yang menatapi interaksi mereka dari belakang di penuhi rasa cemburu. Anak perempuan itu mengerucutkan bibirnya, "Tante janji ya?" dan sang Mama menganggukan kepalanya, "janji."

Ting!

Dan mereka berjalan menuju ke unit apartment sang Mama. "Kirana masuk dulu sayang." Ucap Mamanya begitu pintu apartment terbuka. Sang Mama kembali menutup pintunya sebelum Erlang dapat masuk ke dalam. Erlang yang kebingungan dengan sikap sang Mama langsung membuka mulutnya, "Ma?" Tanyanya singkat.

"Opa dan Oma ada di dalem, kamu masih mau masuk?" Tanya sang Mama dengan nada rendah. Erlang dengan perlahan menghembuskan napas singkatnya dan menerbitkan senyumnya, "aku laper Ma, aku cuman minta makan siang aja. Aku bawa pulang juga kok." Sang Mama kemudian membuka pintunya dengan lebar.

Ia tau bahwa sang Opa dan Oma memang membenci dirinya, ia hampir tidak pernah bertemu dengan mereka. Kenangan yang ia ingat mengenai mereka hanyalah berupa umpatan yang mereka lontarkan saat pertama kali Erlang bertemu dengan mereka bahkan sejujurnya Erlang tidak lagi mengingat wajah mereka. Maka dari itu, Erlang sedikit terkejut dengan pernyataan Kirana. Karena, ia yang bahkan sudah tidak mengingat wajah mereka masih sibuk menjadi bahan perbincangan.

Ini Aku, ErlangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang