Seorang wanita kini berdiri didepan sebuah rumah, ia mengumpulkan niat dan juga kata kata yang menurutnya baik untuk menjelaskan semuanya.
Tak lupa ia juga membawa bunga yang dia sembunyikan di bagasi motornya.
"Huff, yuk"
Wanita yang tak lain adalah Freen melangkahkan kakinya menuju pintu rumah didepannya. Dirinya kaget ketika tangannya akan mengetuk muncul seseorang yang sangat dia rindukan.
"Becky"
Begitu juga dengan Becky kaget karena melihat kedatangan Freen dirumahnya pikirannya langsung tertuju pada kakanya.
"Mau ketemu mbak Nita? Tuh ada dida..."
"Aku mau ketemu kamu!" Potong Freen cepat.
Becky terdiam, pandangannya tidak lepas dari Freen yang berada dihadapannya. Lalu Freen? Menelan ludahnya dengan susah payah tidak pernah Freen mendapatkan tatapan dingin dari Becky seperti ini.
Freen menghembuskan nafasnya pelan.
"Aku datang kesini mau jelasin kalo aku ga pacaran sama mbak Nita, aku tau kamu pasti denger pas aku nganterin mbak Nita ke kamar kan? Aku sama sekali ga nerima dia karena cintaku cuma buat kamu"
Freen menggenggam tangan Becky."Aku cinta sama kamu dan aku ga mungkin khianatin kamu Bec ga ada sedikitpun niat untuk selingkuh dari kamu. Aku diam dari kemarin hanya menunggu emosimu reda. Saat aku ingin menemuimu, aku liat kamu lagi sama Noe seseorang yang aku tau mantan kamu, lalu aku juga liat kamu berciuman dengan dia! Hatiku sakit! Aku yang mati matian mempertahankan segalanya buat kamu tapi kamu malah ciuman sama yang lain, maksudnya apa?!"
Becky tetap diam mendengarkan semua yang Freen katakan.
"Lalu esoknya terjadi lagi, aku.. Diputusin gara gara salah paham. Aku....."
"Freen" Potong Becky kemudian.
Becky melepaskan tangan Freen yang menganggamnya erat secara perlahan.
"Kamu kehilangan satu point dari penjelasan kamu"
"Aku? Aku salah apa lagi Becky!" Ucap Freen dengan nada yang tinggi.
Becky melangkahkan kakinya ke depan sampai ia benar benar dihadapan Freen.
"Aku tau apa yang kamu katakan adalah kebenaran tapi kamu melewatkan satu point penting."
Freen masih tidak mengerti arah pembicaraan Becky.
Becky membelai pipi Freen pelan."Aku hanya butuh kata maaf. Itu sudah cukup bagiku"
Deg
Freen tertohok dengan apa yang diucapkan Becky.
"Aku tau kamu merasa bersalah, aku tau, tapi Freen disini bukan hanya kamu yang sakit, berhenti seolah olah kamu sendirian yang kesakitan. Aku juga sakit" Lanjut Becky. Air matanya sudah tidak dapat ia bendung lagi. Freen dengan sigap menghapus air mata Becky , lagi lagi Freen bodoh membiarkan Becky menangisi dirinya.
"Maaf" Ucap Freen menatap mata Becky sendu. Mata yang Freen sangat rindukan.
"Maafin aku Becky, maaf" Sesal Freen. Kakinya melemah terduduk dihadapan Becky.
Becky berjongkok dihadapan Freen membawa Freen dalam pelukannya.
"Maaf, semua yang kamu liat kemarin ditaman itu ga benar, tolong percaya padaku"Freen mempererat pelukannya terhadap Becky , beribu kata maaf Freen lontarkan terus menerus dia bodoh sangat bodoh, dia tidak pernah berpikir untuk meminta maaf terlebih dahulu.
Disisi lain Nita yang melihat kejadian dihadapannya mengepalkan tangannya erat, dia tidak ingin kehilangan Freen lagi! Dia harus melakukan sesuatu untuk memisahkan Freen dan Becky.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear B (End)
FanfictionAku tidak tahu bagaimana jadinya jika kita tidak bertemu, terimakasih sudah memberi warna dihidupku dan aku ingin memiliki kamu dalam hidupku selamanya. -Freen-