"AWAS!!"
trang
Bunyi pisau yang jatuh ke lantai. Freen berhasil menepis pisau yang Al lemparkan walau telapak tangannya harus berdarah. Yang terpenting adalah Becky selamat.
Al mengambil pisau itu kembali dan menampilkan smirk yang mengejek Freen.
"Sini maju , sok jagoan"
Freen maju satu langkah dengan kuda kuda yang sudah siap, dia terus menatap Al memprediksi gerakan apa yang akan Al keluarkan.
Dia harus berhati hati karena kini Al mempunyai senjata sedangkan dirinya tidak"Sayang, mundur. Jaga jarak, jangan sampe kamu kena"
Al yang melihat Freen lengah segera berlari ke arah Freen dengan mengayunkan pisau ke segala arah, dia berniat mengenai pisau ini kemanapun bagian tubuh Freen.
Freen terus menghindar sebisa yang dia bisa walau akhirnya beberapa goresan terukir ditangannya.
"Haha, gue liat liat lo kasian banget Freen, padahal kalo aja lo serahin Becky ke gue, gue jamin tangan atau wajah lo gaakan babak belur kaya gitu. Apa lo ga sadar Becky sumber masalahnya?"
Freen melihat ke arah Becky
"Selagi gue masih hidup, gue akan pernah ninggalin atau bahkan ngasihin Becky ke orang lain. Apalagi sama orang kek lo"Al bertepuk tangan "selagi lo masih hidup ya?" Ucapnya mengulang kalimat Freen.
"Kalo gitu, gue bakal buat lo mati"
Lanjut Al dengan senyum lebarnya.Freen kembali waspada sepertinya ucapan Al tidak main main sekarang, dia harus bisa menghindari semua serangannya.
Al berlari secepat ia bisa , mengayunkan pisaunya ke perut Freen tapi nihil tidak ada satupun yang kena. Keduanya kini mulai kelelahan, tapi Freen masih memikirkan cara agar bisa melumpuhkan Al lalu membawanya ke kantor polisi.
Al melihat kesekeliling lalu menyadari sesuatu, akhirnya pilihannya jatuh kepada Becky.
'Kalo gue ga bisa nusuk Freen, maka gue bisa mancing dia lewat Becky'
Dengan satu gerakan menghindar Al berlari ke arah Becky yang kaget, pisau siap menghantam perutnya membuat dia panik dan tidak tahu harus berbuat apa.
Freen melotot dengan rencana Al, dia berlari ke arah Becky dengan sekuat tenaga. Dia tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri jika sesuatu terjadi pada Becky.
Jleb.
"Fre.. Freen..." Ucap Becky terbata.
Freen meringis menahan sakit tapi masih bisa tersenyum melihat Becky tidak terluka sedikitpun.
Ninuu.. Ninu..ninu...
Suara dari mobil polisi mulai terdengar dipendengaran mereka semua, setelah berhasil menusuk Freen dari belakang bahkan tembus sampe depan perut, dia tersenyum penuh kemenangan.
"Sampai berjumpa dineraka nanti Freen" Ucap Al berlalu meninggalkan Freen yang terjatuh lemah, darah terus mengucur membuat Freen mulai pusing.
Jangan tanya bagaimana keadaan Becky, dia kacau, tangisnya sudah tidak tertahankan, tangannya penuh dengan darah Freen karena dia berniat untuk mencabut pisau itu lalu menekan luka Freen.Freen mencegah tangan Becky.
"Ka.. Kalo kamu cabut.. Nanti darahnya bakal banyak banget yang keluar." Ucap Freen lemah.
"Mending peluk aku.. Badan aku... Sakit semua"Air mata Becky terus menerus keluar mendengar ucapan Freen, dia yang menyebabkan Freen seperti ini. Dia yang salah, ini semua salah dia.
"Maafin aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear B (End)
FanfictionAku tidak tahu bagaimana jadinya jika kita tidak bertemu, terimakasih sudah memberi warna dihidupku dan aku ingin memiliki kamu dalam hidupku selamanya. -Freen-