Heng memperhatikan pot yang cukup besar jatuh didepannya, dia menatap tidak percaya kepada Jim atas apa yang dia rencanakan.
"Jadi bener ya? Kamu ngelakuin ini semua Ke Freen?"
Nita menghampiri Heng dan juga Jim dengan pandangan khawatir, ini tidak seperti apa yang direncanakan. Lagipula, Nita tidak mengenal pria dihadapannya ini.
Heng berdiri dan menepuk celananya yang kotor, dia melihat ke atas untuk memastikan tidak ada lagi rencana yang disiapkan Jim dan juga Nita.
"Kenapa ngelakuin ini?"
"Maafin aku" Jawab Jim menyesal, dia hanya ingin membantu Nita karena bayaran yang Nita berikan kepadanya.
Nita menatap iba ke arah Jim, sebenarnya dialah yang menginginkan ini semua, walau yang merealisasikannya adalah Jim. Dia ingin Becky merasa bersalah kepada Freen lalu meninggalkannya. Saat itu Nita akan datang dan menjadi sandaran Freen. Tapi, sepertinya semesta tidak mengizinkan Nita untuk memiliki Freen.
Dia sedikit menjauh dari Jim dan Heng untuk memberikan sedikit waktu kepada mereka berdua. Nita menatap langit sore yang mendung. Kedua matanya mulai mengeluarkan air mata.
"Apa harus gini ya? Kenapa semesta tidak mendukungku untuk mendapatkannya? Apa aku tidak pantas? Apa aku tidak sempurna?" Racau Nita sedih.
Rencananya berakhir disini karena kenyataannya Freen dan Becky tidak menuju ke sini.
"Kamu akan menemukan cinta sejati setelah ini" Ucap Heng tiba tiba dari belakang Nita.
Nita berbalik dan menggeleng, dia menyinggung sedikit senyum.
"Tidak apa jika belum waktunya, biarkan semesta menghukumku terlebih dahulu atas ketamakanku, agar aku bisa menghargai seseorang yang akan datang nanti."
Jim menghampiri Nita dan memeluknya dari samping , mencoba menguatkan teman barunya itu.
Heng mengeluarkan ponselnya dan baru menyadari bahwa Freen mengiriminya pesan.
"FREEN DALAM BAHAYA!"
Nita dan Jim kaget atas teriakan Heng. Mereka saling memandang satu sama lain memikirkan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Freen POV
Aku menutup mataku lelah, rasanya tubuhku sudah tidak dapat digerakan lagi setelah dihajar habis habisan oleh bawahan ayah dan juga lelaki yang menyekap Becky. Aku seperti akan menyerah. Aku sudah tidak tahan lagi. Aku bahkan tidak dapat membuka mataku sekarang, yang aku tau tadi Rose pingsan mungkin karena berurusan dengan tiga pria besar itu.
Telingaku menangkap bunyi kursi yang didirikan dan isak tangis seorang wanita, aku tau itu Becky.
Maaf ya sayang, aku terlalu lemah. Bahkan untuk menyelamatkanmu saja aku tidak bisa. Pacar macam apa aku?
Lalu tak lama terdengar suara merdu Becky yang sangat aku rindukan.
"Maafin aku sayang, aku adalah sumber masalahnya, tapi kamu yang menanggung semuanya. Maafin aku"
Hatiku hancur ketika mendengarnya berbicara seperti itu, aku marah kepada diriku sendiri karena tidak bisa berbuat apa apa saat Becky berada dihadapanku.
Lalu dia mengatakan
"Gue bakal ngelakuin apapun yang lo minta asal lo biarin Freen pergi dari sini"
Aku kaget atas apa yang aku dengar, kenapa aku harus lemah disaat seperti ini? Kenapa harus Becky yang berkorban? Kenapa aku tidak berguna sama sekali?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear B (End)
FanfictionAku tidak tahu bagaimana jadinya jika kita tidak bertemu, terimakasih sudah memberi warna dihidupku dan aku ingin memiliki kamu dalam hidupku selamanya. -Freen-