Chapter ini diambil dari universe book (C)loser; If we never fall in lover Mr. Henderson
In another universe, we were the lucky ones. In another universe, we made it.
The monsters gone,
he's on the run,
and your daddy's here.
Beautiful, beautiful, beautiful,
beautiful girl."STOP DADDYYY!"
•••
"My God! I begged him not to wake me up with his singing for a day. Mbu, you know when I opened my eyes, he was already right in front of my face, and it scared me. I'm not Thomas; you don't have to sing to me every time you go to bed and when you wake up. I was tired of reminding him, but he did the same thing the next day?!" katanya panjang menggerutu pada seseorang yang sekarang sibuk sendiri didepan pantri dapur dan dia duduk di atas kursi meja bar.
Pagi bukanlah masa yang tenang bagi keluarga ini meski sekarang jarum jam barulah menunjukkan angka tujuh waktu setempat. Teriakan yang paling besar, nyanyian tangis si kecil, dan suara-suara lain kenapa rumah ini selalu terdengar gaduh. Bukan rumah- tapi apartemen saja karena sejak mereka memutuskan pindah hunian dan kewarganegaraan dulu tempat ini menjadi singgahan sementara hingga sekarang. Tak ada niatan ingin pindah meski hampir sudah satu dekade dihuni.
Anak-anak merasa nyaman jadi orang tuanya mengikut saja. Toh di sini juga tak jauh beda dengan rumah sendiri yang tergambar lebih tenang juga asri karena punya halaman sendiri.
"There's nothing to be afraid of because your dad is handsome. You know that for sure." seruan ayahnya dari belakang sibuk berdua dengan sang adik tapi teriakan anak pertama yang menggelegar masih bisa terdengar jelas sampai belakang.
"But I'm already ten. You should be doing that for Thomas instead!"
"Jennifer, you know, when parents have children, those kids are always their babies, no matter how old they get. You'll always look like my little baby." dia memberi dalih dan anaknya dengan berani memberi respon rolling eyes yang mengejek. "Oh, come on, this is what I did because I love you."
"Up to you," Jennifer lelah.
Selalu, setiap detik membuka mata nyanyian khas dari senandung bibir ayahnya akan menyambut dirinya setiap pagi. Dia masih berjuang melawan kantuk yang tersisa tapi kesadaran itu akan langsung mengejutkannya saat perawakan dari lelaki yang sudah menginjak angka 41 itu sudah menaunginya dari atas. Dengan tatapan layaknya ayah yang sabar bagaimana bayinya yang menggeliat ketika baru saja dilahirkan. Seperti itulah Jennifer memberi pemisalan.
"And you don't miss a fight for a day." yang masak baru memberi komentar. Sama-sama kompak memberi aduan, tanpa memperhatikan bahwa dia pun ikut lelah karena mereka terus saja berseteru tanpa bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Last Night [COLLECTION]
Short StoryMelihat kehidupan taekook dari berbagai sisi. Masih dengan tokoh yang sama, cinta yang sama, namun dikemas dengan beragam gendre yang berbeda. Tertarik? Beberapa part mengandung unsur 🔞 jadi mohon bijak!