Masih ada waktu dua hari lagi menuju hari sabtu dan minggu sebelum Jungkook akhirnya bisa keluar dari rumah ini. Rasanya bukan keluar dari rumah saja melainkan juga keluar dari pekerjaannya. Tak masalah jika dia harus menunggu tiga bulan baru resmi mengajukan resign jika pekerjaan yang dilakukan tetap berputar pada kepengurusan Junghyung saja, tetapi setelah malam tadi ayahnya Junghyung semakin berani dan mencuri-curi celah untuk mengambil kesempatan dia melancarkan aksinya.
Sudah dipekerjakan lagi satu orang untuk membantu mengalihkan perhatian Junghyung agar Jungkook bisa dia pakai sesuka hati. Tapi memang tak semudah yang dipikirkan, Junghyung akan kembali lagi dan lagi mencari ibu asuhnya yang ia sukai itu di mana. Maka dari itu Taehyung tak boleh kalah pintar untuk memberi bujukan dan memisahkan mereka sementara waktu saat sudah datang 'ingin'nya.
"Anghh-" desau Jungkook menahan geli dari kejantanan sang tuan yang sekarang dia duduki. Celananya sudah kembali tertanggal dan menyangkut dibagian kursi sofa ruang tv. Meski masih membalut tubuh bawah dengan kain dalaman, tetap saja rasanya panas karena bagian keras dibawah menusuk-nusuk pahanya.
Awalnya tidak begini. Tadi sebelum sampai di posisi ambigu seperti ini dirinya duduk anteng menemani Junghyung menonton tv dengan botol susu yang bayi itu pegang sendiri. Junghyung hanya ingin dipangku dan dibiarkan menonton dengan tenang. Tapi gangguan datang mengacau waktu damai mereka saat ayah Junghyung baru saja pulang sekembalinya dia diluar. Mengiming-imingi bayinya dengan banyak bujukan dan meminta pengasuh Junghyung yang lain membawa bayi itu berjalan-jalan keluar disekitar jalan perumahan. Ke mana saja asal Junghyung dibawa jauh lebih dulu disekitar area lingkungan rumah, dan kembali setelah setengah sampai satu jam kemudian. Ada sesuatu yang ingin dia lalukan dengan ibu asuh Junghyung dan sangat urgent sekali.
Urgent yang dimaksud tak lain adalah ini. Ini yang membuat mereka saling duduk tumpang tindih.
Taehyung membelah baju itu dan menyingkapkannya lebar menjadi dua bagian. Kedua bagian tubuh yang menonjol agak besar kedepan itu dia remas gemas dengan kedua telapak tangan sebelum dia masukkan satu penuh kedalam mulut. Memang tak begitu deras keluar karena sudah lebih dulu Junghyung ambil, tapi tetap saja kekenyalan yang dia dapat sekarang juga sangat memabukkan isi kepalanya.
"Aaangh-" desau yang duduk di atas. Setiap diberi sentuh pada area dada Jungkook jadi sulit untuk memberi penolakan. Bukan karena ia suka dijamah, sekarang area depannya menjadi sangat sensitif hari terakhir. "Tuan ungh-"
Jungkook menggerakkan pinggul seolah sedang memompa penyatuan, ia tetap membiarkan sang tuan melakukan apa yang dia inginkan pada tubuhnya selagi dua tangannya juga aktif menjamah dibawah. Sesuatu yang mengeras itu dia genggam dengan satu tangan tepat dibagian tengah untuk dia arahkan memutar tepat ditelapak tangannya yang lain yang menganggur selain meremas-remas kecil bagian ujung kejantanan si tuan yang mengamuk sekaligus senang dimainkan seperti ini.
"Aaah-" sang tuan baru memberi respon setelah melepaskan hisapan pada dada itu. Dia menjatuhkan punggung tepat pada sandaran sofa dan tenang di sana. "Kita tidak punya banyak waktu sebelum Junghyung merengek ingin pulang. Masukkan saja sekarang, aku sudah kelabakan sendiri dengan manjaan tangan sialan mu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
After Last Night [COLLECTION]
Short StoryMelihat kehidupan taekook dari berbagai sisi. Masih dengan tokoh yang sama, cinta yang sama, namun dikemas dengan beragam gendre yang berbeda. Tertarik? Beberapa part mengandung unsur 🔞 jadi mohon bijak!