Chapter 4.
A Heart Full of Gratitude: Because We Have You, Hyukie.
...
“Dadah dulu bubu.” mamah Jane menggerakkan tangan si kecil melambai kedepan orang tuanya. “Dadah bubu, dedek Ukie jalan-jalan dengan nin dulu ya. Kita lihat ikan di akuarium besar sama kakak Jinnie sama opah juga.”
“Iya, dadah sayang. Adek jangan rewel ya, nanti rewelnya di rumah aja sama bubu.” Jungkook mendorong kepalanya memberi ciuman tipis pada pipi Hyukie yang merah dan ditutup bonet putih itu. “Mamah, titip ya Adek udah aku susuin kok tadi habis mandi. Snacknya ada didalam tas sama susunya juga udah aku bikinin kalau-kalau adek lapar lagi.”
“Aman sayang. Kami pergi sekarang ya. Mamah pinjem Hyukienya sebentar. Nanti mamah antar pulang lagi ke sini.”
“Hmm.”
Jungkook pergi ikut mengantar kedepan sampai pintu pagar mengiringi bagaimana pagi ini Hyukie mendapat jadwal pergi bermain keluar dengan keluarga nenek dari ayah tanpa mengikutsertakan orang tuanya. Hyukie saja yang diajak sedang orang tuanya ditinggal berdua di rumah terserah ingin melakukannya apa. Ini acara yang ditujukan khusus quality time antara orang tua dengan cucunya saja. Mencelos hati Jungkook berat melepas kepergian si kecil dari dekapan, kendati ini memang untuk sementara bukan selamanya, hanya setengah hari tetapi berat saja rasanya.
Masih tetap mempertahankan diri didepan pagar hingga akhirnya mobil tak sampai dijangkau pandang Jungkook berlari masuk kedalam, membuka pintu kamar dan meloncat ke atas kasur telengkup dengan suara jerit kerasnya.
“Aaaaaaaaa!”
Taehyung yang baru saja selesai mandi dan sedang berganti baju tetap terlihat santai. Jeritan tangisan si bubu sama sekali tidak membuat heran atau khawatir dia sebetulnya kenapa. Sudah biasa, sudah sering, dan sudah pernah. Taehyung belajar dari pengalaman bagaimana Hyukie yang mendapat jemputan pergi keluar, bubunya kerap melakukan hal yang demikian.
“Udah dibawa pergi?”
“Udah sama mamah.” Jungkook dengan suara kekanakan. Agak teredam karena dia terus menekan wajah pada bantal. “Kenapa sih mamah nggak ngajak aku juga? Padahalkan di sana aku juga bisa jagain adek. Ikut seneng-seneng juga. Aku nggak diajak main padahal ini sabtu kita nggak ada kerjaan sama sekali.”
Taehyung pergi mengambil ponselnya yang tergeletak diam di atas meja. Masih dengan raut datar tak mempedulikan tangisan Jungkook yang semakin kencang keluar. Biarkan saja dulu, dia akan pastikan rencananya berjalan manis satu persatu.
Selesai mengubungi ibunya, Taehyung kembali taruh ponselnya yang mati diposisi awal. Dia duduk disisi ranjang, serius untuk membujuknya bubunya Hyukie yang kini diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Last Night [COLLECTION]
Short StoryMelihat kehidupan taekook dari berbagai sisi. Masih dengan tokoh yang sama, cinta yang sama, namun dikemas dengan beragam gendre yang berbeda. Tertarik? Beberapa part mengandung unsur 🔞 jadi mohon bijak!