bagian 2.🔞
"Dada,” panggil Hyukie sambil menggigiti ujung dot miliknya. Dia duduk di atas pangkuan si yaya lengket. Satu tangan mengcekram baju satu tangan lagi memegang dot susu yang dia sedikit-sedikit minum.
Taehyung yang dipanggil merunduk sedikit turun ke bawah mencuri ciuman pipi berkali Hyukie yang gempal kilas. Sepulang dari bermain keluar Hyukie tidur kini anak itu terjaga hanya mengandalkan kaos putih dan diapers saja.
"Pangku baba?” Taehyung tawarkan. Tangan mengulur ke bawah. Tapi Hyukie menggeleng dia sedang tak ingin berpindah posisi seperti ini.
"Yaya,” jawabnya dan babanya hanya mengangguk.
Kompak bangun jam empat sore dan pergi keluar di jam lima lebih sedikit. Syukur tidak ada drama karena persiapan pergi untuk tergolong singkat karena Naomi ikut bantu memandikan Hyukie dan menyiapkan keperluan anak-anak dalam tas gendong kecil yang dibawa ayah mereka selama meliar diluar. Isinya lagi-lagi dua botol susu dan baju salin kaos sebagai jaga-jaga baju yang dipakai Hyukie atau kakaknya kotor ketumpahan atau hal lainnya.
Pulang di jam setengah sembilan dalam kondisi wajah kusut lelah luar biasa. Menjaga anak toodler itu memang bukan main pusingnya. Digendong terus pegal, tapi dibawa turun pun bukan pilihan karena keduanya seperti tidak mau dituntun melainkan ingin semaunya sendiri berlari. Tapi tidak ada masalah namanya juga anak-anak- terlebih ini anak sendiri. Selama mereka senang dan ada energi untuk berpergian ditemani saja. Apalagi memang ini sudah jadi janji ayah mereka untuk menyenangkan dan mempersilakan yang mereka inginkan. Meski sesekali akhirnya si baba mendapat protestan karena mereka berakhir pulang dengan mainan penuh satu bagasi juga space bagian kursi mobil paling belakang.
Tapi tidak bisa marah lama-lama mengingat Jungkook pun dapat bagian dua jewelry digenggaman yang harganya bahkan bisa dua lipat akumulasi mainan anak yang menguras dompet baba mereka.
Begitu sesampainya mereka di rumah mainan itu beberapa dibawa masuk kedalam kamar tapi sebagian besar lain tetap dibiarkan didalam mobil karena. nanti akan ikut dibawa pulang ke rumah sendiri agar tidak capek dua kali. Bantu menggantikan baju Jihye sekalian menunggu Jungkook yang berganti di kamar barulah Taehyung yang dapat giliran sekaligus mandi karena ia merasa gerah kembali. Itulah kenapa dia baru terlihat kembali keluar dari bilik kamar mengecek satu-satu anaknya yang tersebar di mana-mana.
Jihye bersama opahnya sedang di sini Hyukie ikut bergosip bersama si yaya, neneknya di ruang tv yang hidup tapi tidak terdengar suaranya. Meramaikan suasana saja.
Hyukie tidak mau dipangku tidak usah dipaksa. Taehyung berjalan dari belakang sofa ikut masuk menimbrung duduk bersisian dengan Jungkook yang larut bicara dengan Bina. Sadar suami ada tapi sengaja tidak diberi perhatian nanti penuturan Bina yang serius dia dengarkan terpotong.
Satu melesat merangkul pinggang dibelakang satu tangan lain mengait didepan memeluk Jungkook dan Hyukie bersamaan. Taehyung taruh dagunya di atas bahu mengendus bau harum yang menguar dari kaos yang dipakai si yaya, iseng menciumi leher dan pipi berkali-kali menebar kemesraan. Luput dari perhatian bagaimana ibunya yang sejak tadi memperhatikan terus memasang ekspresi bergidik. Tindakan tidak senonoh didepan matanya.
"Kamu bisa diem nggak?! Risih tahu mamah lihatnya. Nggak lihat banyak orang di sini apa,” celetuk Jane memotong. Persis bersebrangan sofa panjang di depan, Jungkook diujung dan ditengah itu ada Bina duduk di sofa single sendirian. Rasanya tadi mereka tentram di sini berempat tapi atmosfer terasa sesak begitu anaknya muncul. Ya, tidak masalah sih jika ikut duduk mendengarkan saja tetapi bersikap manja seperti itu membuat Jane bergidik melihatnya.
"Dia juga nggak kenapa-kenapa. Mamah yang pusing,” balas Taehyung ketus tidak mau kalah.
"Geli."
"Jangan dilihat."
KAMU SEDANG MEMBACA
After Last Night [COLLECTION]
Short StoryMelihat kehidupan taekook dari berbagai sisi. Masih dengan tokoh yang sama, cinta yang sama, namun dikemas dengan beragam gendre yang berbeda. Tertarik? Beberapa part mengandung unsur 🔞 jadi mohon bijak!