02

434 39 1
                                    

please support me hehe.

.

Merasa terusik dengan angin yang entah dari mana menerpa wajahnya,Dengan perlahan ia mulai membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merasa terusik dengan angin yang entah dari mana menerpa wajahnya,
Dengan perlahan ia mulai membuka matanya

“Lama sekali bangun nya! Hmp”

Sadar akan suara asing itu, Hanbin benar-benar terduduk kini
Ia melotot, ia tidak ingat kapan dia memiliki ponakan

-Oke Hanbin tenang tadi lu habis.....
Pingsan, bener pingsan- bicaranya dalam hati

Kini Hanbin mulai menampar-nampar wajahnya berharap segera sadar


“Hanbin! Berhenti! Kenapa dipukuli mukanya” sosok itu meraih tangan Hanbin menghentikan gerakannya menampar wajah

Tangannya dingin, membuat Hanbin benar-benar bergetar hebat ketakutan kini, tadi sosok perempuan menakutkan dengan wajah sedihnya lalu kini, hantu bocah yang ga tau diri? Hanbin yakin dia bukan manusia karena badannya sedikit aneh, tidak benar-benar transparan namun terlihat yah..... Intinya aneh bagi Hanbin

“k- k- ka anjing, siapa kamu?” kalimat kasar tak sengaja terlontarkan menyadari dirinya gugup hingga terbata

“hm aku? Tidak tahu” ucap sosok tadi, jawaban yang benar-benar tidak Hanbin inginkan

Oke ajukan pertanyaan lain
“lalu perempuan tadi?” disana Hanbin mencubit pahanya sendiri diam-diam mencoba meminimalisir ketakutannya

“perempuan? Ah! Itu aku” jawabnya polos

Hanbin benar-benar bingung sekarang ia mengusap wajahnya kasar, bahkan bernafas saja susah saat ini

Hanbin diam mengambil waktu untuk berfikir, menetralkan dirinya, dan memandang anak laki-laki itu untuk membiasakan diri agar tidak terlalu kaget
Aneh
bukankah hantu biasanya langsung menghilang? Kenapa ini lama sekali,
anak itu tidak memiliki paras yang buruk, bahkan terkesan manis dan tampan, namun tetap saja! Hanbin tahu dia bukan manusia
Lalu apa lagi dengan perempuan tadi itu dirinya? Sungguh Hanbin bingung sekarang

“aku sudah disini sejak lama, bentuk perempuan yang kamu lihat pertama kali, itu aku Hanbin, namun entah sejak kapan aku bisa berubah seperti ini, bahkan sekarang lebih sering menjadi anak laki-laki ini, aku juga bingung apa aku bisa berubah wujud? Apa aku punya kepribadian ganda? Tapi aku tidak memiliki ingatan apapun, aku bahkan tidak tahu namaku hanya ingat bahwa namamu Hanbin, aku yakin aku memiliki ingatan dan kenangan yang banyak dengan bentuk perempuan itu, namun semakin lama aku susah untuk kembali menjadi perempuan, Beberapa ingatanku juga hilang, entah bagaimana pula diriku bisa menampakkan wujudnya padamu padahal aku tidak pernah bisa melakukannya sebelumnya”

Seakan mengerti sosok itu berbicara panjang lebar menjelaskan tanpa Hanbin minta

“ah! Iya! Semenjak aku bisa berubah menjadi anak laki-laki ini aku bisa mendatangi mimpimu, sayangnya aku tidak bisa mengendalikannya” pengakuannya

Hanbin memegangi kepalanya yang tiba-tiba berdenyut sakit sekali

-benar mimpinya-

Hanbin beranjak dari kasur mengambil sketchbook miliknya membuka beberapa lembar, ketemu
Hanbin melihat buku sketsa miliknya lalu melihat hantu yang ada di depannya
Damn sama

“jadi nama mu?” tanya Hanbin, sekarang rasa takutnya benar-benar hilang, hanya ada rasa penasaran dan kebingungan yang memuncak

“aku tidak tahu Hanbin.....” sosok itu menunduk

Tok tok

Suara pintu yang terketuk mengalihkan atensi keduanya, pintu terbuka dengan tiba-tiba, sial itu pasti pembantunya Hanbin belum menyembunyikan hantu kecil itu gimana kalau ketahuan

Shit

“loh den Hanbin kok belum tidur? Sudah malam den sudah melewati batas waktu tidur, den Hanbin harus segera tidur, tadi ada kiriman paket dari tuan, saya taruh sini yah, tidur den saya ga mau tuan tahu” ucap pembantu itu menaruh paper bag di meja belajar Hanbin dan berlalu keluar kamar

Hanbin terdiam, kenapa tidak menanyakan tentang hantu bocah itu?

Apa... Cuma Hanbin yang bisa lihat?

“eh hantu cuma aku yang bisa lihat kamu?” tanya Hanbin tanpa basa basi

“kenapa di panggil hantu!!” oke hantu itu merenggut sekarang karena tidak terima di panggil hantu

“mau apa lagi? Kamu bahkan ga tau nama sendiri” ketus nya

“eh anjir jangan nangis lah, ck hantu nyusahin, oke-oke kita bikin nama oke? Udah jangan nangis” Hanbin kembali bersuara ketika melihat hantu bocah itu menangis

Kenapa Hanbin melakukannya, ia tidak harus membujuk hantu itu
Entah Hanbin hanya mengikuti nalurinya

Hantu itu mengangguk membuat hati Hanbin sedikit lega

“ehm jadi mau nama apa nih? Karel?” ucap Hanbin asal

Hantu menggelengkan kepalanya

“eun cae?”

Kembali menggeleng

“heeseung?"

Menggeleng

“harua?”

Menggeleng

“Zale?”

Hantu itu menggeleng namun lebih pelan, dan terlihat berfikir

“oke, Zale aja” Hanbin mantapkan pilihannya

“Zale?” hantu itu memastikan

Dan Hanbin mengangguk

. . .


Malam itu Hanbin memilih untuk tidur, gawat jika ketahuan tidak tidur

Zale nya tiba-tiba menghilang

Mimpinya masih terulang

Kembali lagi
Kini ia di sekolah, banyak melamun tentu dia memikirkan banyak hal di otaknya, semuanya terlalu tiba-tiba dan masih banyak bagian yang buram menurutnya

TBC

Akankah kalian juga ikut memikirkan banyak hal? Seperti Hanbin?

Kalian bisa meluapkan segala macam asumsi kalian, dan coba tebak apa yang terjadi

Oh iya ZB1 sudah hadir teman-teman, mari kita dukung semua member, 4 pick aku 2 debut yang 2 tidak, dan aku akan tetap mendukung mereka semua bagaimanapun itu, kalian harus seperti itu juga yah!!!

Letak Sraddha || Binhao E.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang