14

155 15 1
                                    

Don't forget to support

Sorry for typo

Happy reading



Tidur Hanbin terusik pagi itu karena ketukan pintu yang sedikit brutal dengan teriakan Yujin membumbuinya sial Hanbin baru tidur jam 4 tadi, setelah pulang menonton bersama Zhang Hao, Hanbin masih harus menyelesaikan pekerjaannya sampai pagi tadi, dia baru tidur 2 jam dan Yujin dengan tega mengganggunya?

Hanbin membuka pintu dengan keadaan yang masih kucel “apasih cil, Abang baru tidur” tanyanya

“ada Zale!, ah siapa tadi namanya yah itu lah dia dibawah” jawab Yujin sambil panik

Hanbin langsung melotot bangun dan bergegas turun

“zhang Hao?” panggilnya, dan benar saja, lelaki yang sedang mengobrol dengan ayahnya itu menoleh

“nah itu Hanbinnya baru bangun, maafkan anak om yah dia pasti begadang ngurus kerjaannya lagi, maklum lah haha” tawa karir ala bapak-bapaknya sebelum berdiri

“yaudah om kebelakang dulu yah, ngobrol aja dulu” pamitnya

“cie Abang, dijaga yah bang, btw ayah kaya ga asing tapi ayah lupa mirip siapa” bisik ayah Hanbin pada Hanbin sebelum menepuk bahu Hanbin dan berlalu

“Yujin sinii jangan nguping abang”
“aaaaa ayah ih ganggu aja”
Suara di belakangnya

Hanbin terkekeh lalu duduk di sofa samping Zhang Hao

“baru juga pisah udah kangen aja?” leuconnya

“Hanbin..... Aku inget...” ucap Zhang Hao

Hanbin hanya diam meski jujur ia sedikit kaget, tapi ia tetap membiarkan Zhang Hao untuk bercerita lebih lanjut

“dulu dalam perjalanan ke acara award musik aku mengalami kecelakaan, akibatnya aku mengalami koma selama 1 setengah tahun lebih, saat itu, dimana aku bisa menemuimu, aku mengingat semuanya sekarang, entah bagaimana bisa, dan entah mengapa itu denganmu, aku tidak tahu” ucapnya

Zhang Hao diam menunduk, ia merasa bersalah karena selama ini ia yang menganggap bahwa Hanbin lah yang gila

Rengkuhan itu Zhang Hao rasakan, Hanbin memeluknya, Zhang Hao terisak di sana ia menangis sejadi-jadinya bagaimana bisa ia melakukannya semua ini, ia balas pelukan Hanbin, benar ini perasaan yang ia rindukan

Sekarang 1 soal lagi sudah terjawab, pantas saja

Hanbin memeluk erat sosok di depannya, bagaimanapun ia adalah kekasihnya, kekasih miliknya

“maafkan aku karena tak mengingatmu selama ini” ucap Zhang Hao

“bukan salahmu, kasus ini aneh, bahkan kau mengingat masa komamu saja sudah ajaib, terimakasih yah sayang sudah mengingatku”

Zhang Hao merasakan pipinya memanas, bukan karena menangis tapi karena panggilan Hanbin, apa katanya? Sayang? Aaaaa Zhang Hao malu rasanya, benar juga bagaimanapun Zhang Hao masih pacar Hanbin bukan? Yah walaupun sebagai Zale tapi tetap saja, zale kan dirinya

Mereka melepaskan pelukan itu, Hanbin mengusap pipi Zhang Hao yang sudah basah

“kau bahkan ingat bagaimana pertama kali kita bertemu?” tanya Hanbin

Tapi bukannya jawaban hanya gelengan Zhang Hao disana

“aku hanya mengingat kisah kita, aku tidak benar-benar mengingat semua dari awal” ucapnya pelan

Hanbin tersenyum “tak apa, mengingatku saja sudah cukup” ucap Hanbin

. . .


Letak Sraddha || Binhao E.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang