03

311 35 12
                                    

please support me hehe.

.

Hanbin keluar kelasnya sendirian kali ini, merasa sedikit kesepian karena sahabat satu-satunya Phanbin pergi ke luar kota beberapa saat katanya, jangan heran Phanbin saja tinggal di kawasan rumah Hanbin itu artinya ia ga kalah kaya dari Hanbin hal...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanbin keluar kelasnya sendirian kali ini, merasa sedikit kesepian karena sahabat satu-satunya Phanbin pergi ke luar kota beberapa saat katanya, jangan heran Phanbin saja tinggal di kawasan rumah Hanbin itu artinya ia ga kalah kaya dari Hanbin hal yang harus ia urus juga banyak, dan ini juga bukan yang pertama kali

Tadi di kelas, Hanbin melihat Zale duduk di samping tempatnya, lebih tepatnya tempat duduk Phanbin, entah bagaimana anak laki-laki itu tiba-tiba saja muncul, Hanbin kaget namun untung saja dirinya memiliki jiwa yang santai meski sedang kaget, tidak seperti manusia pada umumnya yang akan langsung berteriak, apalagi ini di luar Hanbin sangat memahami batasannya

“semalam kemana?” bisik Hanbin pada Zale

“aku menikmati tubuhku yang tidak lagi transparan ini hehe” jawabnya sambil ikut berbisik padahal siapa juga yang akan mendengarnya

“kamu datang lagi ke mimpiku semalam” ucap Hanbin

“aku tidak datang tapi aku terseret!” jawab Zale sambil mengerucutkan bibirnya karena tak terima

Hanbin mengacuhkan nya, dan kembali melihat guru yang sedang menerangkan di depan

Banyak pertanyaan melintas di kepalanya, dimana pertanyaan itu tanpa sadar ia tulis pada buku tulisnya

Aku gila? Apa mungkin aku terlalu stress?

1. Siapa Zale?
2. Siapa perempuan itu?
3. Apakah Zale dan perempuan itu orang yang sama?
4. Kenapa Zale muncul dalam mimpiku?
5. Apa hubungan ku dengan Zale?
6. Bagaimana mereka meninggal?

Hanbin memiliki dua pikiran yang paling penting sebelum itu

1. Apakah ini nyata?
2. Jika iya semua hal diatas ada hubungannya

Duk “eh kak Hanbin maaf”

Merasa bahunya tersenggol dari belakang

“tidak perlu minta maaf Matthew salahku yang melamun di tengah pintu” Matthew pemuda manis asal Kanada

“aku juga salah karena terburu-buru,

eh! JEONGHYEON” di tengah ucapannya Matthew berteriak memangil seseorang, Hanbin kenal dia, namanya Lee Jeonghyeon satu tingkat di bawahnya, seharusnya Matthew juga tapi pemuda itu bersekolah lebih awal

“Hanbin aku duluan yah” pamit Matthew lalu mengandeng lengan Jeonghyeon itu dengan mesra, Jeonghyeon sendiri hanya melirik Hanbin dengan tatapan tidak sukanya

Siapa yang tak kenal pasangan ini, Matthew dengan tubuh mungilnya dan Jeonghyeon dengan tubuh bongsornya, kontras, namun terlihat jauh lebih serasi dari pasangan lain

Hanbin hanya diam menatap keduanya pergi dengan tatapan yang tak bisa di artikan



















Letak Sraddha || Binhao E.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang