Don't forget to support
Sorry for typo
Happy reading
Sial ini sudah sore hari, Hanbin terbangun karena dering dari handphone lelaku yang masih nyenyak tidur di bahunya kini
Hanbin raih handphone itu, terdapat puluhan notif dari 'Bagindaku ❤️'
Melirik jam sudah pukul 4 sore, Hanbin menarik tangannya perlahan agar Zhang Hao tidak terbangun
Setelah berhasil dia pergi mandi membersihkan diriTak ada niatan untuk membangunkan Zhang Hao, Hanbin tak ingin tidur kekasihnya itu terganggu, Hanbin hanya mengecup dahi Zhang Hao tersenyum lalu keluar kamar turun ke bawah
Dibawah sana sudah ada ayah dan Yujin yang sedang menonton tv bersama, lihat tatapan mereka berdua sial Hanbin sangat malu sekarang
“abis ngapain aja bang?” tanya sang ayah, Hanbin hanya diam
“wah parah abang” ejek Yujin
“apasih masih kecil juga” Hanbin ikut duduk di samping Yujin menjitak dahi si kecil yang sekarang sedang mengamuk
“udah yakin bang? Jangan zina doang di kedepanin, tanggung jawab” ujar sang ayah
“niat Hanbin” jawabnya
“kaget ternyata Abang bisa gitu juga, baru juga pertama kali di bawa kerumah” goda nya
Lihatlah tatapan ayah dan anak itu pada Hanbin
“abis ini mau abang anterin pulang sekalian mau minta sama orang tuanya, ayah kasih restu?” ujar Hanbin
“ga di restuin juga gimana udah di bobol juga, bercanda bang, abang inget kan ayah bakal dukung apapun pilihan abang sekarang, ayah bangga abang tau tanggung jawab abang, padahal udah mau ayah hajar tadi kalo abang ga mau tanggung jawab” ucap ayahnya
“bener, Yujin juga”
“halah ngikut aja lu bocil” Hanbin kembali menjitak jidat Yujin, sepertinya memang itu hobinya sekarang
Ayah Hanbin tertawa “yaudah Abang semangat yah dapetin restu calon, nanti kalo abang ga dapet restunya telfon ayah aja, langsung dateng” belanya
Hanbin terkekeh “tenang aja yah”
. . .
Benar saja sekarang Hanbin sudah berada di depan rumah kediaman Zhang Hao, mereka masih di dalam mobil, dengan tangan saling bertaut erat, Hanbin tau Zhang Hao gugup, lihat saja keringat yang membasahi dahinya itu
Setelah perdebatan panjang lewat telfon dengan orang yang Hanbin ketahui bahwa itu ayah Zhang Hao, tentu saja orang tua mana yang tidak khawatir anaknya hilang dari pagi mana tidak bisa dihubungi lagi
Awalnya Zhang Hao tak setuju dengan pilihan Hanbin, tapi apa boleh buat, mau alasan macam apa lagi dia pada papah tercintanya itu
Hanbin mengusap pipi Zhang Hao pelan “tenanglah, serahkan semua padaku” Zhang Hao menikmati usapan itu “papah emang orang yang baik banget sama aku, tapi dia bakalan keras sama orang luar” ucap Zhang Hao
“aku akan terima semua nanti, tenang aku bakal dapetin kamu” percaya diri sekali beliau ini
Akhirnya mereka keluar mobil bersama, baru menutup pintu mobil, pintu rumah itu terbuka
“ijoongg” panggil Zhang Hao, sebelum berlari dan naik pada gendongan laki-laki bongsor itu
Hanbin hanya diam di depan mobilnya, ngang ngong ngang ngong maaf ini apa maksudnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Letak Sraddha || Binhao E.
FanfictionKetika kita perlu menemukan keberanian untuk percaya bahwa segala sesuatu yang kita ambil adalah sesuai dengan arah tujuan hidup kita masing-masing "jangan bodoh hanya karena ku Hanbin" "aku tidak bodoh karenamu, tapi aku gila karenamu" "kita beda H...