semua masuk akal kini
hanbin hanya menatap zhang jiayuan tanpa ekspresi
sedangkan zhang hao malah sudah menjauh dari papanya itu
“maaf karam”
ucap Zhang Jiayuan“aku bukan karam” tegas hanbin, jujur saja hanbin sudah tidak ingin melanjutkan kisah ini, hanbin ingin menjalani hidupnya sendiri
“aku tidak tahu harus seperti apa lagi meminta maaf, aku sudah melakukan semuanya” ucapnya masih terisak
Zhou keyu masih setia mengusap punggung itu“restui kami”
. . .
alunan musik terdengar merdu di dalam gedung itu
H&H logo tercetak besar
dua makhluk ciptaan tuhan yang paling bahagia berdiri di atas altar sana
Hanbin tersenyum manis pada Zhang hao
benar hari ini hari pernikahan mereka, malam itu tanpa bisa melakukan apa-apa Zhang Jiayuan hanya meng iyakan, membuat Zhou Keyu tak terima awalnya, padahal niat Keyu, Haonya itu tidak boleh menikah dengan siapapun, dia tidak ingin zhang hao menikah, anak itu ada kesayangannya cintanya Keyu
dan tebak siapa yang dari tadi menangis sambil membuntuti suaminya? iya Keyu
dari semalam hanya menangis merajuk agar zhang hao menggagalkan pernikahannya, keyu masih tidak mau melepas anak gadisnya itu
Zhang Jiayuan juga tak kalah, ia meneteskan air mata, rasa sedih, bahagia juga lega menjadi satu, banyak penyesalan dalam hidupnya tapi melihat anak tersayangnya menikah seperti tujuan hidupnya sudah tercapai
ah ada lagi yang menangis tersedu-sedu
Phanbin yang berdiri di salah satu meja disana“Hanbinku sudah menikahh huaa dia huaaa” entahlah biarkan saja hanbin yang satu ini
ayah Hanbin juga, ia menepuk bahu Hanbin “kau akan menjadi kepala keluarga yang jauh lebih baik dari pada ayah, maafkan ayah nak, dan selamat, sekarang tinggal ayah sendirian” ucapnya saru
“yujin?” suara kecil itu menyempil
sang ayah terkekeh “benar juga masih ada satu disini, cepat-cepat kasih ayah cucu, bentar lagi juga yujin ninggalin ayah, nanti ayah sendirian juga akhirnya”
yujin memeluk sang ayah “tidak! aku bakal selaamaaanyaaa tinggal sama ayah” hanbin mengusak rambut yujin
“selamat yah bang, cie cie dapet nih, ga nyangka masih siyok aku” ucapnya
“heh anak smp ga nyelamatin gua?” protes zhang hao
“aku bukan anak smp!” yujin menghentakkan kakinya meninggalkan altar
mengundang gelak tawa zhang hao
“hahaha nak tolong jaga anak ayah yah, dia anak ayah satu-satunya dia harapan ayah, ayah juga bakal menjamin dia akan jadi yang terbaik buat kamu” ayah hanbin mengusap pelan surai zhang hao, dijawab anggukan pelan olehnya
“HANBIN HUAAA NANTI MALEM AKU TIDUR DI TENGAH KALIAN BERDUA YAH HUAAA GA RELA” tangisan phanbin semakin keras membuat semua orang disana heran, entah hubungan seperti apa kedua sahabat itu
“sayang, banyak hal yang sudah kita lewati, jawaban sudah di depan mata, ini bukan cerita karam dan haneul tapi ini tentang kita Hanbin dan Hao, terimakasih sudah bertahan, terimakasih sudah mau menerimaku, aku akan mengabdikan diriku untuk selamanya hidup bersamamu” ucap hanbin lembut
“terimakasih karam yang sudah mencintai haneul, tenanglah kalian berdua, kisah ini biarkan kita yang menjalankan, Hanbin.... terimakasih sudah mau menerimaku, bertahan denganku, tidak menyerah tentangku, aku mencintaimu” jawab Hao tak kalah lembut
“aku lebih mencintaimu lebih dari apapun, i do love you zhang hao”
. . .
end
akhirnya end juga, maaf jika tidak sesuai ekspektasi, terimakasih yang sudah menemani dari awal
jika masih ada teka-teki yang ingin kalian tahu bisa tanyakan padaku, karena aku tahu semua jawaban yang ada
banyak yang ga aku tunjukkin, sengaja biar kalian bisa berfikir lebih juga, namun semua hal tidak terjadi begitu saja, banyak detail kecil yang harus kalian perhatikan
mumpung sudah end aku menyarankan kalian untuk membaca ulang dari awal pasti kalian menemukan berbagai hal baru yang mungkin membuat kalian sadar
terimakasih Karam dan Haneul
terimakasih Hanbin dan Hao
KAMU SEDANG MEMBACA
Letak Sraddha || Binhao E.
FanfictionKetika kita perlu menemukan keberanian untuk percaya bahwa segala sesuatu yang kita ambil adalah sesuai dengan arah tujuan hidup kita masing-masing "jangan bodoh hanya karena ku Hanbin" "aku tidak bodoh karenamu, tapi aku gila karenamu" "kita beda H...