04

274 31 5
                                    

please support me hehe.

.

Hanbin berjalan di trotoar kini, bagaimana dengan sepedanya? Hanbin ga bawa sepeda, tadi berangkat dia minta anter supirnya pake mobil terus barusan dia chat supirnya gausah jemput

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hanbin berjalan di trotoar kini, bagaimana dengan sepedanya? Hanbin ga bawa sepeda, tadi berangkat dia minta anter supirnya pake mobil terus barusan dia chat supirnya gausah jemput

Hanbin cuma pengen jalan aja, udah lama dia ga jalan kaki, sedikit ngelamun sambil lihat sosok aneh itu berjalan di depan nya, rambutnya terkena angin seiring rasa antusiasnya, bisa di lihat dari caranya berjalan dengan melompat kecil, melihat tanaman-tanaman yang ia lewati menyapa burung-burung dan hewan" lainnya

-Astaga dia sangat menggemaskan- Hanbin tersenyum, entah sejak kapan terakhir kali dia bisa benar-benar tersenyum seperti ini

“ini penting, seharusnya nggak, tapi lihat perlakuanmu ini jadi penting! Jangan suka sama dia”

Senyumnya tertahan ketika mengingat perkataan Yujin di kantin tadi
Tapi kembali bodoh amat mengingat ga ada alasan buat suka sama hantu bocah kaya Zale

“Hanbin!!” panggil Zale membuyarkan lamunannya

Hanbin tidak menjawab hanya menaikan kedua alisnya seakan bertanya

“aku mau itu, boleh tidak?” Zale berkata sambil menunjuk ke suatu arah

Permen kapas

Itu yang ia inginkan, Hanbin bingung memangnya hantu bisa makan? Tapi ga ada salahnya dia beli kan? Kalau nanti di buang juga ga bakal rugi

Taman kota benar-benar tempat yang menyenangkan

Seharusnya, tapi tidak untuk Hanbin, pikirnya disini hanya ada orang-orang tidak ada kerjaan, pengangguran yang hanya menghabiskan uang mereka untuk membeli jajanan pinggiran seperti yang ia bawa sekarang

Hanbin memasang airpods di telinganya

“gimana caramu makan ini? Kamu kan hantu” ucapnya seakan sedang berbicara dengan orang lain di airpods nya

“Hanbin jahat! Tidak berperikehantuan” ucap Zale sedikit emosi, namun apa yang dilihat Hanbin malah lucu

“Hanbin yang harus memakannya!!” ucapnya lagi dengan santai

“hah? Apa? Aku ga suka makanan ginian, kalo ga bisa makan mending di buang aja” ga terimanya

“Hanbin ga harus! Hanbin hanya perlu memakannya yah yah” Zale kembali memaksa Hanbin, apa-apaan dengan tatapan memohon nya itu, dikira Hanbin bakal mau? Hanbin ga bakal mau kali disuruh-suruh seenaknya kaya gitu

“oke, satu gigitan”
Maaf Hanbin ga tega sama makhluk yang kini duduk di sampingnya itu, dia terlalu lucu, Hanbin merasa jika tidak dituruti anak itu akan menangis dan Hanbin akan merasa sangat bersalah

“yeeeee Hanbin terbaik” Zale menunjukan dua jempolnya pada Hanbin, tak lupa dengan cengiran khas nya itu

-jempolnya saja kecil, benar-benar bocah- batin Hanbin

Letak Sraddha || Binhao E.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang