Bab12(pagi yang buruk)

40.1K 1.5K 0
                                    

Happy reading!

Pagi hari disela sela tidur nya Ara merasa gelisah dan takut sebab terdengar suara yang membuat trauma nya kembali,ia membuka matanya dan menangis ketakutan suara suara itu berasal dari bawah sana ia,ia bangkit dan turun dari ranjang menuju jendela kamarnya dan terlihat Alex sedang menyiksa tahanan nya di halaman belakang bersama bodyguard nya,kaki Ara lemas seketika melihat itu lagi,dia berjalan mundur dan jatuh terduduk Diranjang ia memegang kepalanya berusaha mengusir ketakutan itu lagi, dirinya benar benar tak mengontrol semua ini,dia mulai berteriak ketakutan.

"Arghhh tolong takutt"teriak Ara

Anna yang sempat lewat didepan kamar ara pun langsung memasuki kamar itu ketika mendengar teriakkan dari Ara,dan terlihat Ara tengah kacau Diranjang sambil menangis ketakutan,Anna menghampiri nya dan segera menenangkan nya tapi Ara masih tetap ketakutan sebab suara itu masih terdengar, sedangkan dibawah sana Alex tengah melampiaskan emosi nya yang tertahan semalam dengan menyiksa secara brutal tahanan nya setelah selesai dengan aksinya ia menutup penyiksaan itu dengan menembak kedua orang itu dan langsung tewas.

Alex tersenyum menyeringai
"Nial bereskan ini"perintah nya dan langsung pergi.

Saat masuk ke dalam mansion ia mendengar suara Ara sedang menangis dan teriak,ia langsung saja naik ke atas untuk melihat Ara,ia membuka pintu kamar ara dan terlihat para maid menenangkan Ara bersama Anna.

"Nona tenang lah"ucap Anna berusaha menenangkan Ara

"Takuttt hiks" ucap Ara ketakutan

Alex masuk dan menyuruh mereka semua keluar biar ia yang mengurus Ara, semuanya keluar tersisa ia dan Ara yang sedang menangis gelisah, diambil nya tubuh Ara dan digendong ala koala kemudian membawa nya ke sofa kamar dan duduk dengan Ara dipangkuan nya,Ara masih terus menangis didada Alex.

"Why hmm?"ucap Alex dingin dan datar sambil mengusap rambut Ara

Ara tak menjawab dan tetap menangis kemudian menggeleng kan kepalanya tak mau menjawab Alex.

Alex merasa geram
"Jawab honey,aku bertanya padamu"ucap nya tajam

Ara semakin takut didekat Alex sekarang.

"Ta-takutt"gumamnya pelan sambil terisak

"Takut sama siapa hmm?"tanya Alex Dingin tapi terkesan lembut,ia seperti ayah yang sedang menenangkan putri nya

"Ka-kamu"jawab Ara pelan dan menyembunyikan wajahnya didada Alex

"Kamu jahat buat aku ketakutan, suara-suara itu terus menakuti ku"Adunya bagai seorang anak kecil, dengan berani ia berkata seperti itu seolah Alex bersalah padanya dan itu memang benar

Alex terkekeh mendengar nya, ternyata trauma gadis itu kembali lagi setelah mendengar penyiksaan yang dilakukan nya tadi,ia mengeratkan pelukannya dipinggang Ara kemudian mengecup singkat kepala Ara, sedang Ara masih terisak pelan berusaha menenangkan diri nya.

"Ta-kutt alexx"gumam nya pelan sambil menangis

"Sttthh" Alex menenangkan Ara sambil mengelus lembut punggung nya.

Ara memeluk Alex dengan erat sambil sesegukan, ketakutan itu belum sepenuhnya hilang.

"Alex Aku pusing"adu Ara padanya

"Mau makan hm?"Alex tahu Ara pasti belum sarapan sehingga ia pusing ditambah lagi dengan trauma nya yang datang membuat tubuhnya melemah

Ara menggangguk,kemudian setelah itu Alex langsung menelpon nial untuk menyuruh maid membawa kan sarapan untuk gadisnya.

Selang beberapa menit maid telah datang ke kamar nya membawa kan sarapan,tapi terlihat maid itu tidak sendiri tetapi bersama nyonya Emilia yang datang untuk melihat Ara sebab semalam ia khawatir bahwa Alex akan menyakiti nya,Alex melirik momy nya yang datang,posisi nya dan Ara masih tetap sama dengan Ara yang dipangkuannya sambil menyembunyikan wajahnya didada bidang Alex, nyonya Emilia menghampiri mereka dan duduk disamping Alex.

"Ara kenapa Alex?apa kau menyakiti nya"tanya Emilia khawatir melihat Ara yang terlihat sesegukan dipangkuan Alex

Alex hanya diam tak mengucapkan apa-apa, nyonya Emilia mengusap lembut kepala ara dan berkata.

"Sayang ini momy" ucap Emilia lembut

Ara yang mendengar suara lembut itu langsung mendongak melihat wajah Emilia yang tersenyum manis ke arahnya,mata Ara terlihat sembab dengan hidung memerah.

"M-momy"gumamnya pelan sambil melihat wajah Emilia

"Sini sayang peluk momy"ucap Emilia merentangkan tangannya

Ara tersenyum melihat itu ia merasa tenang dan senang karena Emilia datang kemari, setidaknya ketakutan nya hilang,ia merasa nyaman bersama nyonya Emilia karena sifat lembut nya dan keibuan nya,ia segera turun dari pangkuan Alex dan masuk ke pelukan nyonya Emilia,ia merasa tenang sekarang, Emilia mengusap lembut rambut Ara bagai seorang ibu.

"Apa Alex menyakiti mu?"tanya Emilia melihat Ara seperti habis menangis

Ara mendongak kemudian melirik ke arah Alex setelah itu kembali menyembunyikan wajahnya dibahu Emilia.

Emilia menatap Alex dengan tatapan bertanya seolah bertanya apa yang dilakukan nya pada gadis ini.

"Trauma nya kembali"jawab Alex datar seolah tau tatapan dari momynya itu.

"Pasti kau penyebab nya"sarkas Emilia menuduh sang anak

Alex hanya mengedikkan bahu acuh kemudian pergi keluar dari kamar itu

Ara menghabiskan waktunya bersama nyonya Emilia hingga siang, mereka berbagi cerita dan memasak makanan siang bersama.

Sekarang waktu sudah sore nyonya Emilia sudah pulang sejak tadi, sedang kan Alex Ara tidak tahu pria itu kemana,saat ini Ara sedang duduk diruang tengah sedang bersantai membaca novel nya tiba-tiba terdengar suara telepon rumah bergetar dimeja tepat disebelah nya ia segera mengangkat nya.

"Hola"ucap Ara

" Hola little girl" terdengar suara tenang tapi menyeramkan dari sebrang sana

"Siapa ya?"tanya Ara bingung

"Kau akan segera menjadi milikku baby"ucap orang itu seram bukan nya menjawab Ara kemudian orang itu memutuskan panggilan itu sepihak

Ara terdiam dan bingung,apa sebenarnya maksud dari orang itu, kemudian ia mengedikkan bahu acuh mungkin itu orang iseng pikirnya,ia tak mau terlalu memikirkan nya

Pukul 19:00 malam

Ara keluar dari walk in closed ia telah selesai membersihkan dirinya,ia dikagetkan dengan kehadiran Alex yang sedang duduk dengan raut datar nya yang sedang menatap nya,ia hanya mengenakan handuk yang melilit di tubuh mulus nya,Alex yang melihat itu sangat bergairah paha mulus Ara yang terlihat menggoda membuat nya ingin menerkam Ara sekarang juga,ia bangkit dan berjalan menuju Ara,Ara yang melihat itu segera mundur perlahan dan sialnya punggung nya menabrak dinding sehingga Alex mengukung dan mengurung nya dengan kedua tangan nya.

[ Sebagian part dihapus demi kepentingan penerbit]

ALEXANDER KINGSTONE(SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang