Bab42(trauma Ara)

25K 953 140
                                    


Warning+

Happy reading:)

Pukul 11 malam Alex pulang ke mansionnya dalam keadaan mabuk berat,ia berjalan dengan sempoyongan memasuki kamarnya dan terlihat disana Stevy sedang berbaring memakai gaun tidur sexy nya,ia berniat menggoda Alex,Alex mengerjapkan matanya ia melihat Stevy sebagai Ara,ia mendekat dan membelai wajah Stevy dengan tidak kesadaran nya,dengan rakusnya ia melahap bibir Stevy dan disambut Stevy dengan senang hati,Alex mulai membuka ikatan gaun tidur Stevy,lalu mencumbu nya lagi dengan panas.

Mereka berdua telah dalam keadaan naked bersama,Alex menatap wajah Stevy dengan penglihatan nya bahwa yang didepan nya adalah Ara.

Alex melebarkan kaki Stevy dan langsung dimasuki nya dengan sekali hentakan.

"Ouhhh"desah Stevy.

"Ahhkkk Ara"erang Alex.

Stevy terkejut mendengar Alex menyebutkan nama Ara disela-sela kegiatan mereka,Tapi tak urung ia menikmati sodokan Alex yang semakin cepat membuat nya puas.

Mereka melakukan pergulatan panas mereka hingga beberapa jam dengan Alex yang terus mendesahkan nama Ara disela-sela ketidaksadarannya.

Paginya Alex terbangun dan mendapati Stevy yang berada disampingnya bukan Ara, berarti semalaman ia berhubungan bersama Stevy bukan dengan Ara,Ah shit Ara selalu menghantui pikiran nya bahkan yang selalu dipikiran nya hanya Ara saja,ia seperti kehilangan sesuatu yang berharga,ia sampai sekarang belum menemukan keberadaan ara dan itu semakin membuat nya pusing,ini tidak mungkin, tidak mungkin Ara meninggalkan nya ia merasa prustasi sekarang memikirkan jika itu benar benar terjadi,ia tidak mau Ara pergi dari hidupnya,Ara adalah miliknya dan Hanya miliknya"pikir Alex"

Alex segera beranjak membersihkan dirinya dan langsung mengganti pakaian kantor nya dan meninggalkan Stevy sendirian dikamar nya yang masih tertidur.

Pukul 10:00 pagi

Hari ini Xavier mengajak Ara untuk keluar dan sekalian makan siang, karena hari ini ia memiliki jadwal kosong dan tak ada meeting jadi ia berniat membawa Ara jalan-jalan untuk menyenangkan hati Ara agar pikiran nya bisa sedikit tenang.

Ara sudah bersiap dengan dres selutut nya berwarna cream,ia segera menuju ke arah Xavier yang sudah menunggu nya.

Setelah nya mereka berangkat untuk makan bersama diluar,lalu sehabis itu Xavier membawa Ara ke taman yang berada di Madrid,Ara terlihat senang dengan senyum nya yang tak pernah luntur, Xavier sedikit tenang melihat Ara yang akhirnya bisa merasakan bahagia walaupun dengan hal sederhana seperti ini.

Mereka mengelilingi taman dan tiba-tiba Ara melihat penjual es-krim,ia menarik kameja Xavier yang sedang berjalan didepan nya, Xavier menengok ke belakang dan Ara dengan wajah lucunya menunjuk penjual es-krim yang berada disebrang sana, Xavier terkekeh gemas dan berkata.

"Mau es-krim?"tanya Xavier

Ara menggangguk antusias,entah kenapa saat dirinya hamil inner child nya minta dipenuhi, dirinya juga terkadang suka melihat hal lucu,dan dirinya terkadang ingin bersikap manja tapi ia ragu menunjukkan sikap manja nya pada Xavier.

Xavier terkekeh gemas dan langsung menarik tangan Ara menuju penjual es-krim,dan setelah membelikan Ara eskrim ia mengajak Ara untuk duduk disalah satu bangku taman.

Ia menatap Ara yang sedang melahap es krim nya ia tersenyum melihatnya, menurut nya Ara sangat lucu, tiba-tiba Xavier mendapat telfon dari seseorang ia terkejut dan segera melihat nya,lalu ia mengangkatnya dan berdiri meninggalkan Ara sendiri yang sedang duduk asik memakan eskrimnya.

Tiba tiba terdengar dari sebrang sana beberapa polisi sedang melakukan aksi kejar-kejaran pada seseorang entah itu siapa, mereka beberapa mengeluarkan tembakan dari pistol mereka yang reflek membuat Ara terkejut dan menjatuhkan eskrimnya

Ara merasa gelisah dan takut,tidak trauma itu datang lagi,ia berusaha menenangkan dirinya ditengah keramaian ini,Ara rasanya ingin
menangis ia kelimpungan mencari Xavier,dan matanya menangkap Xavier yang sedang menerima telfon tak jauh dari arahnya ia segera berlari ke sana dan langsung menubruk tubuh Xavier dengan pelukan nya yang erat.

Xavier melihat Ara yang seperti sedang ketakutan,ia segera memutuskan telfonnya dan pokus menenangkan Ara.

"Hei,ada apa?"Tanya Xavier

Ia terkejut melihat Ara yang tiba-tiba memeluk nya ketakutan.

"Takut"gumam Ara dan semakin  mempererat pelukannya.

"Sshh tenanglah,Ada apa hm?"tanya Xavier lembut.

"Takut"ucap Ara mulai menangis.

"Ayo pulang,Aku takut"rengeknya

"Oke ayo kita pulang,tenang yaa"ucap Xavier menenangkan Ara yang sudah menangis.

Ia masih terus menenangkan Ara walaupun ia tak mengerti apa yang terjadi,dan saat dimobil Ara masih menangis sesekali ia bergumam kata takut.

Xavier segera membawa Ara pulang ke mansionnya,lalu digendong nya Ara ala bridal style lalu dibawanya ke dalam kamar diletakkan nya Ara diatas ranjang,Ara langsung memeluk nya lagi dengan erat ia tak mau melepaskan Xavier.

"Jangan pergi,aku takut hiks"ucap Ara menangis.

Xavier mengelus punggung Ara dan berkata.

"Sshh i'm here,tenang yaa"ucap Xavier lembut menenangkan Ara.

Selang beberapa menit setelah dirasa Ara udah tenang Xavier kembali bersuara.

"Apa yang terjadi hm?"tanya Xavier

Ara mendongak menatap Xavier sambil sesegukan,ia menatap Xavier lalu memeluk nya lagi dan berkata.

"Aku punya trauma"ucap Ara pelan.

Xavier mengernyit kan keningnya lalu bertanya.

"Trauma?"tanyanya

Ara menggangguk,lalu setelah nya ia melepaskan pelukannya dan menceritakan Awal terjadinya trauma nya,dan penyebabnya bahkan saat alex menculiknya waktu itu semua diceritakan nya pada Xavier.

Xavier yang mendengar kan cerita Ara menggeram pada Alex ia mengepalkan tangannya,sungguh Alex tak mempunyai hati sama sekali,ia tak menduga bahwa Alex sekejam itu menyakiti Ara.

Xavier membawa Ara ke pelukannya lalu berkata.

"Don't worry, sekarang aku akan menjaga mu percaya lah padaku,Alex tidak akan menyakiti mu lagi"ucap Xavier penuh keyakinan,ia mengelus kepala Ara dengan lembut.

Kenapa Xavier sangat berbeda dengan Alex, Xavier masih memiliki empati dalam dirinya bahkan dia masih sedikit memiliki sifat hangat disela-sela ketegasan nya sedangkan Alex dia hanya tahu cara menyakiti saja dengan segala keegoisan nya dan kekejaman nya, kenapa ia sempat jatuh hati pada Alex dan bahkan ia sedang mengandung anak dari Alex sekarang, sungguh ia menyesal telah mempercayai seorang Alexander kingstone yang notabene nya adalah seseorang yang pernah menculiknya.

Disela-sela lamunan Ara akhirnya ia tertidur dipelukan Xavier, Xavier yang melihat itu segera membaringkan Ara dengan penuh hati-hati agar Ara tak terbangun.

Ia menatap wajah lugu Ara yang tertidur, sejujurnya ia terpana dengan kecantikan Ara,ia tidak habis pikir dengan Alex yang menyia-nyiakan wanita secantik Ara,ia mengabaikan istrinya demi seorang teman dekatnya nya,ah tidak lebih tepatnya seorang jalang pribadinya.

Bersambung...

*Satu kata buat?

Alex?

Stevy?

Ara?

Xavier?

ALEXANDER KINGSTONE(SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang