╭══════ೋ•☆ۣۜۜ፝͜͜͡͡•ೋ══════╮
HAPPY READING
.
.Semburat cahaya matahari di ufuk timur, menandakan hari sudah mulai pagi, Hyunsuk menggeliat diatas kasurnya, kemudian membuka matanya perlahan sembari mengucek-ucek matanya, ia pun menguap panjang, kemudian terdiam sejenak.
"Hmmm jam? Eh astaga aku kan harus ke Antariksa Entertainment jam 8!" Hyunsuk buru-buru bangkit dari tempatnya, kemudian berlari menuju kamar mandi dan membersihkan diri.
Setelah 12 menit kemudian, ia sudah selesai dengan urusannya, Hyunsuk keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan bathrobe, kemudian berjalan santai menuju lemarinya dan mengambil baju yang sudah ia kemas tadi malam.
"Baju formal kayaknya," ucap Hyunsuk sembari mengambil salah satu setelah pakaian formal, satu kemeja putih dan jas hitam, serta celana hitam.
Setelah memakai semuanya, dan merapikan apa yang ia kenakan saat ini, Hyunsuk pun keluar dari kamarnya, tak lupa juga ia mambawa sebuah tas kecil yang masih tersimpan di kopernya.
"Sialan, ternyata ponsel ku ada di dalam tas ini dengan dompetku?" Hyunsuk pun menepuk jidatnya pelan, ia sangat lupa ketika meletakkan barang-barang apapun, sekali pun itu barang yang sangat penting.
Hyunsuk pun berjalan agak cepat, kemudian keluar dari villa nya, ia mengecek jam di tangannya, terpampang lah pukul 7 pagi, ia masih bisa mampir ke restoran yang buka 24 jam untuk membeli sarapannya.
Hyunsuk pun menutup pintu villanya, lalu menguncinya, ia pun berbalik namun saat ia melangkah ia tiba-tiba saja terjatuh.
"Eh!"
BRUK!!!
"Auh!! Astaga!!"
Hyunsuk tersungkur ke lantai teras, ia pun menoleh kearah apa yang membuatnya terjatuh seperti ini. Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat seorang tubuh manusia yang tengah enak tertidur di lantai teras villanya.
"Huh? KAU?!!"
Lelaki yang sedang tertidur itu terbangun karena terusik oleh Hyunsuk, apalagi teriakannya barusan.
"Eemmm, howahhh. Ah, ternyata kau, ada apa?" Tanya lelaki itu yang nampak masih mengantuk.
"Kau kan sudah ku suruh pergi dari Villa ini!!"
"Heum? Kau tidak berkata seperti itu, setelah aku makan kau bilang aku harus keluar dari Villa ini, jadi aku keluar," ujar lelaki itu sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Eh? Haduh! Ya sudah sekarang pergilah!!!" Hyunsuk kemudian berdiri dan merapikan pakaiannya kembali, ia kemudian berlalu meninggalkan lelaki itu yang masih terduduk di atas lantai tersebut sembari sesekali menguap karena masih mengantuk.
Hyunsuk mengeluarkan mobilnya dari garasi, kemudian melaju sombong keluar dari pekarangan villa, lelaki itu hanya memandangi mobil Hyunsuk yang semakin menjauh sampai akhirnya tak terlihat.
"Benda apa yang ia naiki itu?"
....
Hyunsuk kini menyusuri jalanan kota yang lengang, belum terlihat banyak aktivitas di pagi ini, ia kemudian mampir ke sebuah restoran yang buka 24 jam, memesan 2 buah sandwich dan 1 cappuccino panas, ia kemudian membawanya ke mobil dan memakannya di dalam sana sembari menyetir mobilnya.
Perjalanannya untuk sampai ke perusahaan ini membutuhkan waktu 20 menitan, sesampainya disana, ia kembali melihat jam di tangannya, masih pukul 8 kurang 15 menit, ia pun masuk kedalam dan di sambut oleh penjaga disana.
"Halo! Selamat pagi dan selamat datang tuan Choi Hyunsuk!"
Hyunsuk tersenyum, kemudian membungkukkan tubuhnya.
"Selamat pagi tuan, terima kasih atas sambutannya."
"Ah baiklah, silahkan masuk!" Hyunsuk kemudian mengikuti lelaki tersebut dan menuju sebuah ruangan yang sudah ramai oleh para peserta yang akan ikut seleksi ini.
Hyunsuk pun duduk di kursi yang sudah tertera namanya sendiri, ia pun menyapa para peserta lain yang ada di kiri kanannya, mengajaknya berbicara dan bercerita.
Beberapa saat lagi waktu pemilihan produser musik akan di mulai, Hyunsuk sudah bersiap untuk apapun yang akan ia hadapi demi meraih impiannya. Impian yang sudah lama ia nantikan, meskipun satu keluarganya tidak ada yang mendukungnya.
4 jam berlalu, setelah proses yang sangat lama, akhirnya seleksi ini berakhir, ini baru seleksi awal, masih ada 2 seleksi lagi yang akan Hyunsuk hadapi, jika ia lolos di seleksi pertama ini, setelah keluar dari ruangan tersebut, Hyunsuk tidak berhenti-berhentinya berdoa agar ia di loloskan ke seleksi selanjutnya.
"Terima kasih karena sudah mengundang saya untuk ikut seleksi ini." Hyunsuk membungkukkan tubuhnya pada CEO Antariksa Entertainment.
"Ah? Tuan Choi Hyunsuk? Sama-sama, saya berharap anda bisa lolos seleksi ini dan bergabung dengan keluarga besar Antariksa Entertainment." Lelaki itu tersenyum ramah. Hyunsuk kemudian berpamitan, ia pun berjalan keluar dari perusahaan ini dan mengambil mobilnya.
Hyunsuk kemudian melajukan mobilnya dan kembali menyusuri jalanan kota yang sudah ramai oleh lalulintas dan para pejalan kaki yang mondar-mandir di jalanan.
Ia kemudian berbelok ke pertokoan, hendak membeli sesuatu yang ia rasa, ia membutuhkannya untuk keperluannya di villa.
Namun saat mobilnya baru saja melewati beberapa pertokoan, ia salah fokus dengan apa yang ia lihat di depannya. Dengan segera ia memberhentikan mobilnya di pinggir jalan, kemudian turun dari mobilnya.
"Ahahaha! Rasakan ini!"
BUGH!!!
"Akh!!"
"Dasar pencuri!!"
BUGH!!
Terlihat seorang pria berumur 30 an memukuli lelaki yang sepertinya Hyunsuk tau siapa dia, lelaki itu tergeletak di trotoar dan mendapat banyak sorotan mata dari orang-orang yang ada di sana, tak ada satu pun yang menolongnya, meski tau wajahnya memar dah berdarah seperti itu.
"Astaga!"
Hyunsuk dengan cepat mendatanginya, kemudian membantunya berdiri dan membawanya duduk di kursi yang ada di dekat tiang lampu jalanan.
"Auh!! Kau?" Lelaki itu memandangi Hyunsuk.
"Iya, ini aku, kenapa? Apa kau gila? Kau berbuat apa sampai orang tadi memukuli mu?" Tanya Hyunsuk.
"Aku tidak melakukan apa-apa, aku hanya penasaran dengan apa yang ia naiki, jadi aku melihat-lihat benda itu, kemudian dia datang dan memukuli ku, dia mengatakan aku pencuri, padahal aku tidak mencuri apapun." Lelaki itu menjelaskan semuanya kepada Hyunsuk, Hyunsuk pun menggelengkan kepalanya sembari bernafas panjang.
"Kau memang tidak jelas, tunggu disini, aku akan membelikan mu obat, ah dasar menyusahkan!" Hyunsuk kemudian berdiri dan berlari menuju apotek di dekat sana, membeli sejumlah obat yang ia butuhkan untuk mengobati luka lelaki itu. Setelahnya ia berjalan keluar dari apotek tersebut, namun ia berhenti sejenak.
"Tunggu! Kenapa aku se peduli itu dengan dia? Aku bahkan tidak mengenalnya! Dia hanya orang gila yang tiba-tiba muncul di villa ku, kenapa aku begitu peduli kepadanya??" Hyunsuk berpikir keras, ia kemudian berjalan pelan kearah lelaki itu sembari terus berpikir.
Hyunsuk pun duduk di sebelah lelaki itu, sembari memandanginya lekat, wajahnya yang memar dan sudut bibirnya berdarah tiba-tiba mengalihkan pikirannya, ia kembali merasa khawatir, kemudian mengambil obat yang baru saja ia beli, lalu mengobati luka yang ada di wajah lelaki itu.
BERSAMBUNG
╰══════ೋ•☆ۣۜۜ፝͜͜͡͡•ೋ══════╯
Cuss, scroll lagi, aku double up!!
KAMU SEDANG MEMBACA
SNOWFLAKE❄️~Hoonsuk✓
Teen Fiction"Aku tidak pernah menyangka bisa bertemu dengan mu." "Aku tau, tapi maaf aku tidak akan bisa bersama mu selamanya." Terbentuknya butiran-butiran salju yang membentuk seorang pemuda yang mencari jati dirinya. Tapi, ia malah bertemu seorang pemuda yan...