19 : Masalah

125 19 4
                                    

~HAPPY READING~

.....

Hyunsuk sampai di agensinya. Dia menghirup udara di sekitar gedung agensi dengan gembira. Setelah memarkirkan mobilnya, Hyunsuk langsung masuk kedalam gedung agensi.

Dia kemudian menyapa penjaga, tukang bersih-bersih, resepsionis dan beberpaa staff yang berlalu lalang. Pemuda itu kemudian menaiki lift dan naik ke lantai 5, tempat dimana CEO agensi ini berada.

"Pagi. Apakah Tuan Lee Seung Chul sedang luang?" Tanya Hyunsuk pada manajer di depan ruang CEO itu.

"Pak Lee sedang ada tamu, mohon duduklah terlebih dahulu. Mungkin tidak akan lama lagi, mereka akan selesai."

"Ah baiklah, terima kasih." Hyunsuk menundukkan kepalanya, kemudian duduk di sofa sebelah kanan manajer itu.

Hampir tujuh menitan, Hyunsuk menunggu tamu di dalam ruangan CEO itu keluar. Akhirnya pintu ruangan itu terbuka, dan terlihat dua orang pria berjas keluar dari ruangan itu.

"Kak Mino?"

Hyunsuk berdiri, pria itu menoleh kearah Hyunsuk dan sedikit terkejut melihat seseorang yang tengah berdiri di ruang tunggu itu.

"Hai adik, apa kabar? Lama tidak bertemu!" Senyuman Mino mengartikan hal lain, senyuman itu tidak tulus. Senyuman itu tanda meremehkan Hyunsuk.

"Apa yang kau lakukan disini?!" Nada bertanya Hyunsuk sedikit ada penekanan. Dia takut sesuatu yang buruk sedang terjadi disini. Melihat dari tatapan Mino kepadanya membuat Hyunsuk semakin yakin, orang itu telah merencanakan sesuatu.

"Oh? Tuan Hyunsuk. Kami mohon maaf, kami tidak jadi merekrut mu sebagai produser baru kami."

Firasat Hyunsuk ternyata benar. Penolakan Hyunsuk oleh CEO sebagai produser yang baru di agensi ini, sepertinya adalah perbuatan dari kakaknya.

"Tapi kenapa?"

"Tuan Mino membeli sebagian besar saham kami dan memberikan kami beberapa produser musik terkenal untuk menunjang masa depan agensi ini agar lebih besar dan terkenal. Jadi saya mohon maaf, Tuan Choi Hyunsuk. Saya tidak bisa menerima anda. Terima kasih untuk kerja keras anda. Saya permisi."

"Tapi, Tuan." Hyunsuk mencoba berbicara kepada CEO tersebut. Namun sepertinya, laki-laki itu sangat sibuk. Betapa sakitnya hati Hyunsuk. Dia sudah bekerja keras untuk mencapai impiannya. Namun seperti biasa, ada saja masalah yang menghambatnya meraih impiannya itu.

Dan masalah ini tetap sama. Masalah yang ada pada kakaknya yang tidak ingin melihat adiknya berhasil. Meskipun tau, Hyunsuk tidak bisa menyainginya di bidang bisnis. Namun tetap saja, ia tidak suka jika melihat Hyunsuk berhasil dengan tujuannya.

Hyunsuk ingin sekali memukuli kakaknya itu, namun ia sudah tidak ingin berurusan dengan laki-laki itu. Hyunsuk memutuskan untuk pergi dari tempat itu.

"Hei-hei! Jangan pergi seperti itu. Ayo kita minum kopi bersama."

Hyunsuk menepis tangan Mino yang mencegatnya. Dia benar-benar tidak ingin menciptakan keributan untuk saat ini dengan kakaknya. Apalagi mereka sedang berada di sebuah agensi besar.

"Tolong, biarkan aku pergi."

Mino tersenyum miring. Dia kemudian melepaskan cengkraman tangannya dan membiarkan Hyunsuk pergi, dia pun ikut berjalan beriringan dengan Hyunsuk.

"Kau tau. Sebenarnya aku tidak membencimu, tapi aku tidak suka jika melihat mu harus sukses meraih impian mu."

"Jika ini masih permasalahan kau cemburu dengan kasih sayang Mama kepada ku, kau sekarang tidak perlu risau. Aku sudah pergi dari rumah, kasih sayang mereka hanya untuk mu." Hyunsuk berusaha terus berjalan tanpa menatap Mino.

SNOWFLAKE❄️~Hoonsuk✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang