╭══════ೋ•☆ۣۜۜ፝͜͜͡͡•ೋ══════╮
HAPPY READING..
Sudah 3 jam lebih Hyunsuk ada di dalam studio musiknya, ia sudah mendapat beberapa nada-nada yang indah, bahkan sudah mendapat lirik lagu untuk kerya terbarunya kali ini.
Ia menggeliat keatas, merentangkan otot-ototnya yang kaku akibat 3 jam duduk didepan monitor.
"Arghh!! Ponsel ku? Ah aku lupa, pasti baterai ponselku habis, ini sudah 3 jam Jihoon memakainya."
Hyunsuk pun bangun dan keluar dari ruang studionya, melangkahkan kakinya menuju tempat Jihoon yang masih anteng memandangi ponsel Hyunsuk.
Hyunsuk melihat Jihoon yang berpindah tempat duduk di sofa ruang tamu dengan membelakanginya, ia pun mendekat ke arah Jihoon, namun sesuatu membuatnya salah fokus, Hyunsuk agak terkejut ketika melihat apa yang Jihoon tonton melalui ponselnya.
"JIHOON!!"
Pemuda itu terjingkat, hingga ponsel Hyunsuk jatuh ke karpet.
"Kenapa?"
"Argh! Apa yang kau lihat?!!" Hyunsuk mendekat dan mengambil ponselnya, ia kemudian melihat apa saja yang sudah Jihoon lihat di ponselnya.
Terdapat 10 video porno yang sudah Jihoon tonton selama kurang lebih 3 jam ini, dan Hyunsuk juga tau kalau itu adalah link pemberian dari temannya, Junkyu.
"Kenapa kau memencet sembarangan!" Hyunsuk terlihat menghapus semua histori dari apa yang sudah Jihoon tonton, bahkan link dari Junkyu juga ia hapus.
"Aku hanya menonton sebuah video, apa aku salah?" Tanya Jihoon.
"Kau menonton video yang seharusnya tidak kau tonton, Jihoon!" Kata Hyunsuk sembari mengantongi ponselnya.
"Kenapa? Itu hanya video orang yang entah sedang melakukan apa, tapi sepertinya itu seru," kata Jihoon polos.
"Seru kau bilang? Argh! Astaga! Aku salah memberi mu izin meminjam ponsel ku!"
"Hei? Apa yang salah? Itu terlihat seru, ayo kita coba!"
Hyunsuk membola kan kedua matanya kepada Jihoon, ia kemudian memundurkan tubuhnya dan berlari kembali kedalam studionya.
"Dia kenapa?" Tanya Jihoon pada dirinya sendiri.
....
Hyunsuk mengunci studionya, kenapa ia tiba-tiba menjadi gugup seperti ini, ia kembali membuka ponselnya, menghapus beberapa histori yang masih tersisa.
Saat tiba-tiba juga, sebuah telfon masuk ke ponselnya.
"Ayah?"
"Halo?"
"Siapa gelandangan itu?"
"Maksud ayah?"
"Video mu viral, Choi Hyunsuk! Kau menolong seorang gelandangan di depan pertokoan di kota kan? Siapa dia? Dia juga terlihat ikut bersama mu naik mobil!"
Hyunsuk memutar bola matanya malas.
"Kenapa? Apa tak boleh aku membantu seseorang?"
"Apa kau akan menolong semua gelandangan di kota dan mengajaknya naik ke mobil mu?"
"Apa kau bukan manusia hingga tak punya rasa kemanusiaan? Dan satu lagi, dia bukan gelandangan, dia...."
"Dia teman ku!"
"Kau hampir membuat nama keluarga menjadi buruk, Choi Hyunsuk! Ayah tidak ingin kau mengulangi hal seperti ini, Ayah tidak ingin melihat berita mu di media lagi!"
"Hahaha! Ku pikir kau tidak peduli dengan ku, baiklah aku tidak akan mengulangi hal seperti ini, mungkin aku akan melakukan hal yang lain!"
Hyunsuk pun mematikan sambungan telponnya secara sepihak, kemudian menghela nafas panjang.
Ia pun mengecek ke media sosial dan mencari namanya, dan benar saja, sejumlah berita yang baru saja dimuat di media memberitakan tentang dirinya.
"Choi Hyunsuk terlihat di Pertokoan kota pagi ini." Ia membaca bagian judulnya, kemudian membaca artikel singkat mengenainya.
"Ia membantu seorang gelandangan yang baru saja hendak mencuri sebuah motor, terlihat juga ia mengajaknya beberlanja dan keduanya pergi menaiki mobil Choi Hyunsuk!"
Hyunsuk membuang begitu saja ponselnya keatas meja, ia menarik pelan rambutnya kemudian mengacak-acaknya.
"Kalau bisa, aku ingin terlahir seperti Jihoon! Tanpa tekanan apapun!"
Hyunsuk menidurkan kepalanya di atas meja, memejamkan matanya perlahan, mengistirahatkan dirinya sejenak.
Namun beberapa saat ia memejamkan matanya, sebuah ketukan pintu terdengar.
Tok!
Tok!
Tok!
"Choi Hyunsuk! Aku lapar!"
"Huftt!!"
Hyunsuk menghela nafas beratnya, ia membenturkan kepalanya pelan ke meja.
"Sebentar!"
Hyunsuk melangkah gontai menuju pintu, lalu membukanya pelan.
"Aku lapar, perutku sedari tadi berbunyi."
Jihoon memegangi perutnya, padahal baru saja ia makan banyak tadi, tapi sekarang sudah lapar lagi.
Tanpa bicara, Hyunsuk berjalan kearah dapur dan mengambil mi instan, membukanya dan mengambil air di dalam panci kemudian menyalakan kompor.
Jihoon hanya memperhatikan Hyunsuk dari meja makan, perutnya sudah berbunyi sejak tadi. Bau menyengat dari bumbu mi instan yang baru saja di buka oleh Hyunsuk langsung tercium oleh indra penciumannya, perutnya semakin berbunyi keras.
3 menit kemudian, mi instan telah siap, Hyunsuk menyajikannya dalam sebuah mangkuk besar, kemudian di tambah dengan sisan jeruk peras yang ia buat tadi.
"Huwahh!! Hebat! Baunya enak!"
Jihoon dengan cepat menyantap mi instan tersebut dengan lahap tanpa memperdulikan tatapan Hyunsuk yang tak bisa diartikan.
"Kau tidak makan?" Tanya Jihoon dengan mulutnya yang masih penuh dengan mi.
"Tidak, aku masih kenyang," jawab Hyunsuk singkat.
Hyunsuk benar-benar tak habis pikir, kenapa ia bisa sangat peduli kepada pemuda yang tengah memakan mi dengan rakus di depannya ini, kenapa juga ia mau melakukan apapun permintaan Jihoon, kenapa ia tidak bisa tega terhadapnya?
"Kau memikirkan apa?"
Hyunsuk tersentak kala Jihoon berbicara kepadanya, matanya tertuju pada mangkuk mi yang sudah kosong beserta es jeruk yang sudah tinggal beberapa tetes di dalamnya.
"Tidak ada."
"Oh ya, menurut mu, apa kita bisa membuat video seperti tadi?"
"Huh?"
BERSAMBUNG
╰══════ೋ•☆ۣۜۜ፝͜͜͡͡•ೋ══════╯
Long time no see🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
SNOWFLAKE❄️~Hoonsuk✓
Genç Kurgu"Aku tidak pernah menyangka bisa bertemu dengan mu." "Aku tau, tapi maaf aku tidak akan bisa bersama mu selamanya." Terbentuknya butiran-butiran salju yang membentuk seorang pemuda yang mencari jati dirinya. Tapi, ia malah bertemu seorang pemuda yan...