12 : Aneh

204 24 2
                                    

╭══════ೋ•☆ۣۜۜ፝͜͜͡͡•ೋ══════╮

HAPPY READING
..
.

"Eungh!"

Hyunsuk terbangun karena semburat cahaya matahari yang menerpa wajahnya dari jendelanya yang terbuka. Ia menggeliat dari tempat tidurnya, namun ia sedikit terkejut tatkala tangannya menyentuh sesuatu di sebelah dirinya tertidur.

Ia pun langsung membuka selimut yang menutupi sesuatu itu, betapa terkejutnya dia ketika melihat Jihoon yang masih tertidur pulas disana.

"Ji-Jihoon?"

Hyunsuk juga terkejut kala melihat Jihoon yang tidak memakai atasan, bahkan ia lebih dan lebih terkejut ketika ada ruam-ruam merah ditubuh Jihoon dari mulai leher hingga dadanya. Kulitnya yang putih membuat corak merah itu terlihat jelas dimata Hyunsuk.

"Apa yang telah terjadi tadi malam? Apa yang sudah aku dan Jihoon perbuat?" Hyunsuk panik, dia bahkan mengecek tubuhnya sendiri. Anehnya dia masih memakai pakaiannya kemarin meskipun sedikit kusut.

"Apa aku terlalu mabuk kemarin?" Hyunsuk pun mengecek bau nafasnya yang masih tercium bau alkohol yang sangat menyengat.

Hyunsuk pun turun dari tempat tidurnya dan langsung berlari kearah kamar mandi, disana ia berendam di dalam bathtub sembari mengingat-ingat kejadian malam tadi bersama Jihoon.

Potongan-potongan tentang kejadian tadi malam membuat Hyunsuk semakin pusing karena memikirkannya.

"Aku masih tidak bisa menyimpulkan kejadian malam tadi. Aku masih memakai pakaian ku, sedangkan Jihoon tidak memakai baju atasannya. Dan banyak ruam merah di sekitar bagian atas tubuh Jihoon. Apakah aku? Aku yang membuat tanda itu semua di tubuh Jihoon saat aku mabuk semalam?" Hyunsuk memukul-mukul air di bathtub.

"Jadi aku memperkosa Jihoon? Ah tidak, kata itu terlalu brutal, aku tidak melakukan apa-apa selain mencium dia."

Hyunsuk pun keluar dari bathub dan kemudian mengeringkan tubuhnya. Setelahnya ia melilitkan handuk di tubuh bagian bawahnya, kemudian keluar dari kamar mandi.

Hyunsuk kembali ke kamarnya, hendak mengambil pakaian. Namun ia tidak menjumpai Jihoon di ranjang, padahal Jihoon tadi masih terlihat tidur dengan sangat pulas di sana.

Hyunsuk mendekat ke arah ranjang tempat Jihoon tidur, dahinya pun tiba-tiba mengkerut. Tempat tidur Jihoon terlihat basah. Hyunsuk reflek memegang kasur tersebut.

"Ah! Dingin sekali!"

Hyunsuk bingung. Jihoon tiba-tiba hilang membuatnya bingung, kini ditambah dengan ranjang yang Jihoon tempati menjadi basah dan sangat dingin.

"Tidak mungkin ini cairan seperti itu. Ini begitu dingin, dan....wangi?" Hyunsuk mencium tangannya yang sempat menyentuh cairan di kasur itu. Dia semakin kebingungan.

Hyunsuk memutuskan memakai pakaiannya terlebih dahulu, setelahnya ia keluar dari kamarnya dan mencari keberadaan Jihoon yang tiba-tiba menghilang itu.

Dia sudah mengecek di seluruh villa ini, namun Jihoon tidak ia temukan.

"Dimana dia? Kemana dia pergi pagi-pagi seperti ini?" Hyunsuk bergumam, ia pun menghela nafas panjang.

Dia pun menuju kearah dapur, menyiapkan beberapa makanan untuk dirinya dan Jihoon.

Setelah 15 menit kemudian. Hyunsuk sudah selesai menyiapkan makanan dan meletakkannya dengan rapi di atas meja makan. Namun belum terlihat tanda-tanda dari Jihoon. Hyunsuk duduk di kursi dan menopang kepalanya dengan tangan kanannya.

Beberapa saat kemudian, Hyunsuk mendengar pintu kamarnya terbuka dan menampilkan seorang Park Jihoon yang keluar dengan hanya memakai celana tanpa atasan.

Hyunsuk terkejut melihat pemandangan didepannya. Hyunsuk tadi pagi hanya melihat bagian dada sampai atas tubuh Jihoon, dan kali ini ia melihat keseluruhan tubuh bagian atas Jihoon.

"Shit! Tubuhnya bagus sekali."

Ia terpana dengan tubuh atletis milik Jihoon, dada yang membidang, perut sixpacknya, bisepnya. Dan jangan lupakan ruam-ruam merah yang masih tercetak di tubuh Jihoon.

Jihoon melihat Hyunsuk yang duduk sembari memandangi dirinya di kursi ruang makan, dia pun mendekat kearah Hyunsuk.

Dengan sangat tiba-tiba, Jihoon meletakkan punggung tangannya di dahi Hyunsuk. Hal itu membuat Hyunsuk terkejut. Bukan karena perlakuan Jihoon yang tiba-tiba itu. Tapi karena sentuhan Jihoon yang sangat dingin.

"Ah! Tangan mu kenapa dingin sekali?" tanya Hyunsuk sembari sedikit menjauhkan kepalanya dari tangan Jihoon.

"Apa demam mu sudah turun? Tadi malam suhu tubuh mu naik."

Alih-alih menjawab pertanyaan Hyunsuk, Jihoon malah mengajukan pertanyaan balik.

"Apa? Aku demam?" tanya Hyunsuk balik.

"Kau juga muntah-muntah saat jam 3 pagi tadi." Perkataan Jihoon membuat Hyunsuk terkejut.

"Tunggu, kalau aku muntah saat tidak sadar, kenapa baju dan tempat tidur ku tetap bersih?" tanya Hyunsuk lagi.

"Aku menggendong mu ke kamar mandi saat kau mual, kau muntah di toilet," jawab Jihoon. Kemudian dia duduk di samping Hyunsuk.

Hyunsuk seperti terintimidasi dengan perubahan yang ia rasa dari Jihoon. Pemuda itu tampak seperti orang lain. Aura Jihoon tiba-tiba membuat Hyunsuk menjadi takut.

"Kenapa aku menjadi takut seperti ini, aura Jihoon benar-benar berbeda. Tapi, aneh. Jihoon keluar dari kamar ku?"

"Kau dari mana saat aku dari kamar mandi tadi tadi? Kau tidak ada dimana pun saat aku mencari mu."

Jihoon menoleh kearah Hyunsuk. Hyunsuk langsung membuang pandangan matanya saat Jihoon menatapnya. Ini aneh, benar-benar aneh. Hyunsuk tidak pernah seperti ini sebelumnya dengan Jihoon.

"Hanya pergi suatu tempat."

"Tapi, bagaimana kau bisa keluar dari kamar ku jika kau pergi ke suatu tempat?" Hyunsuk masih bertanya-tanya mengenai hilangnya Jihoon beberapa saat lalu.

"Lupakan saja."

Hyunsuk diam, dia tak lagi bertanya. Seharusnya Hyunsuk tidak perlu bertanya karena dia tau kalau Jihoon itu bukan manusia.

Tapi, Hyunsuk masih tidak percaya perkataan Jihoon saat mereka pertama kali bertemu.

"Iya! Aku baru terlahir beberapa saat yang lalu di sebuah dimensi berwarna putih itu."

Sungguh, Hyunsuk tidak bisa mencerna perkataan Jihoon yang itu. Hyunsuk pun bergelut dengan pikirannya sendiri.

"Jika ia terlahir di dunia lain, berarti, dia....  Alien?"

"Aku bukan Alien."

"Huh?

.

BERSAMBUNG

╰══════ೋ•☆ۣۜۜ፝͜͜͡͡•ೋ══════╯

Yoww, masih kangen sama cerita ini?? Next ga nih??

SNOWFLAKE❄️~Hoonsuk✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang